Viral! Netizen Nilai Isu Anarkis dan Penjarahan Hanya Upaya Mengalihkan Sorotan Publik
Viral! Netizen Nilai Isu Anarkis dan Penjarahan Hanya Upaya Mengalihkan Sorotan Publik
Lingkaran.id - Perbincangan hangat soal dugaan pengalihan isu kembali mencuat di jagat maya setelah seorang pengguna X (Twitter) menuliskan keresahannya terkait kabar penjarahan yang dinilai janggal. Dalam unggahannya, ia menyinggung kemungkinan adanya skenario untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar lain.“Netizen di X speak up tentang penjarahan yang terjadi, pengalihan isu ada yang janggal,” tulis akun tersebut dalam keterangan unggahannya.Cuitan itu sontak memicu diskusi panjang. Warganet ramai-ramai memberikan komentar, sebagian menuding ada upaya dari elit politik maupun elit global untuk mengaburkan persoalan serius dengan menonjolkan isu-isu receh.Gabungan Mahasiswa Se-Sumsel Gelar Aksi Hari ini, Tuntut Reformasi Polri hingga Tolak Kenaikan Tunjangan DPRFenomena ini makin ramai setelah akun TikTok @nolahariadi mengunggah video pada 24 Mei 2025 yang menyoroti paradoks isu publik. Dalam videonya, Nola mempertanyakan mengapa masyarakat Indonesia lebih sibuk membicarakan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo dibandingkan membahas hal yang lebih krusial, seperti skandal korupsi, peredaran narkoba, hingga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.“Jangan sampai kita masyarakat Indonesia hanya terfokus dalam hal-hal yang sebenarnya tidak ada keuntungannya untuk negara kita,” tegas Nola.Ia menambahkan, sekalipun ijazah presiden terbukti asli atau palsu, hal itu tidak mengubah fakta bahwa syarat pencalonan presiden hanya minimal lulusan SMA. Menurutnya, isu besar yang menyangkut masa depan bangsa jauh lebih layak menjadi perhatian.Tak berhenti di situ, video lain dari Nola yang diunggah pada 22 Mei 2025 kembali memantik diskusi publik. Dalam tayangan itu, ia menyinggung soal lemahnya pemberitaan terkait pengamanan peredaran narkoba, yang bahkan tidak muncul di lini FYP (For You Page) TikTok. Nola menyesalkan bagaimana isu sebesar narkoba justru kalah populer dibandingkan kabar seputar konflik artis atau drama rumah tangga selebriti.Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan“Jangan munafik, jangan naif. Kalau memang di Indonesia masih ada pengalihan isu, jangan terbawa arus,” ujar Nola dalam videonya.Unggahan-unggahan tersebut segera memancing reaksi netizen. Banyak yang sepakat bahwa perhatian masyarakat memang sering dialihkan ke topik-topik dangkal, sementara kasus serius seperti korupsi, narkoba, hingga pelanggaran hukum besar lainnya kurang mendapatkan sorotan. Media sosial dan media arus utama juga dinilai ikut membentuk persepsi publik dengan cara menonjolkan isu-isu ringan ketimbang persoalan yang menyentuh kepentingan bangsa.***
Read More
Suasana Haru Iringi Pemakaman Mahasiswa Amikom, Rheza Sendy Pratama
Suasana Haru Iringi Pemakaman Mahasiswa Amikom, Rheza Sendy Pratama
Lingkaran.id - Ratusan pelayat mengiringi kepergian almarhum Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Pemakaman berlangsung di Sasanalaya Jatisari, Dusun Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman, pada Minggu (31/8/2025).Jenazah Rheza, yang baru berusia 21 tahun, dimakamkan dengan suasana penuh duka. Mayoritas pengantar merupakan anak muda, teman sebaya, serta rekan-rekan kampus almarhum. Isak tangis dan wajah sendu tampak menyelimuti prosesi pemakaman.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniRheza tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta angkatan 2023. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pagi. Kabar duka ini segera menyebar di kalangan civitas akademika Amikom dan menimbulkan gelombang belasungkawa.Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa Rheza merupakan salah satu mahasiswa aktif kampus tersebut. Ia juga menyampaikan rasa duka mendalam atas berpulangnya almarhum.“Betul, dia (Rheza) mahasiswa kami. Informasi yang kami terima, yang bersangkutan ikut dalam aksi unjuk rasa di Mapolda DIY,” kata Fauzi saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di PejomponganLebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa pihak kampus mendapatkan informasi terkait meninggalnya Rheza dari rekan-rekan almarhum pada siang harinya. Namun, hingga kini pihak kampus masih menunggu informasi lebih jelas mengenai penyebab kematian mahasiswa tersebut.“Kalau soal kronologi atau penyebab pastinya, kami belum bisa memastikan. Informasi yang beredar memang ada video, tetapi kami masih menunggu keterangan lebih lanjut. Jadi sementara hanya itu yang bisa kami sampaikan,” ujarnya menegaskan.***
Read More
Gabungan Mahasiswa Se-Sumsel Gelar Aksi Hari ini, Tuntut Reformasi Polri hingga Tolak Kenaikan Tunjangan DPR
Gabungan Mahasiswa Se-Sumsel Gelar Aksi Hari ini, Tuntut Reformasi Polri hingga Tolak Kenaikan Tunjangan DPR
Lingkaran.id - Aksi unjuk rasa besar-besaran digelar oleh gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumatera Selatan pada Senin, 1 September 2025. Massa aksi yang diperkirakan mencapai ratusan orang mulai berkumpul sejak pukul 13.00 WIB di Taman Simpang Lima DPRD Sumsel, sebelum bergerak menuju Gedung DPRD Provinsi.Aksi tersebut melibatkan lebih dari 20 organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat, di antaranya BEM Unsri, Polsri, Poltekkes Kemenkes, UIGM, Universitas Bina Darma, Universitas Muhammadiyah Palembang, UIN Raden Fatah, STIE Musi, Universitas MDP, hingga organisasi ekstra seperti HMI, GMNI, dan PMII. Koordinator aksi ditunjuk Adrian dari BEM STIHPADA, sementara koordinator lapangan dipimpin oleh perwakilan BEM masing-masing perguruan tinggi.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniDalam aksinya, mahasiswa mengajukan empat tuntutan utama:Mendesak Presiden agar mencopot Kapolri sekaligus mereformasi institusi kepolisian.Mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset.Menghentikan proses pembahasan RUU KUHAP.Menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI.Massa aksi datang dari berbagai titik di Palembang. Dari arah Plaju, mahasiswa UMP, Universitas Bina Darma, UIN Raden Fatah, Universitas PGRI, dan UM-AD bergerak melintasi Jembatan Ampera menuju lokasi unjuk rasa. Sementara itu, mahasiswa dari Universitas IBA, Universitas Tamsis, STIE Musi, dan Universitas MDP melalui Jl. Veteran – Jl. A. Rivai. Dari arah Bukit, massa Unsri, Polsri, dan Serikat Hijau Indonesia langsung menuju Simpang Lima DPRD. Sedangkan kelompok mahasiswa Poltekkes Kemenkes dan STIKES Bina Husada berangkat dari Jl. Merdeka – Jl. A. Rivai.Tidak ketinggalan, mahasiswa UIGM dan STIK Siti Khadijah bergerak melalui Simpang Polda – Jl. Jend. Sudirman – Jl. A. Rivai. Adapun massa HMI dan GMNI bergerak dari Jl. Radial, sementara PMII serta STIHPADA melalui Jl. Sukabangun – Jl. Sudirman – Jl. A. Rivai.Berbagai Dampak Demo Ricuh di Makassar Gedung, Bangunan di bakar oleh WargaDengan adanya konsentrasi massa di sejumlah titik, aparat keamanan mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur-jalur yang dilalui demonstran, meningkatkan kewaspadaan, serta mengantisipasi kemungkinan kemacetan maupun penutupan jalan. Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terprovokasi informasi bohong (hoaks) dan segera mencari tempat aman jika menemukan indikasi gangguan keamanan.Diketahui aksi unjuk rasa yang dilakukan BEM se-Sumsel ini tidak melibatkan asosiasi driver maupun ojek online (Ojol) di Kota Palembang, sehingga dipastikan murni digerakkan oleh elemen mahasiswa. Situasi di sekitar Gedung DPRD Sumsel pagi ini dipantau dalam pengawalan ketat aparat kepolisian dilengkapi dengan pagar kawat disepanjang gedung.***
Read More
Mencekam! Konvoi Massa di Palembang Bakar Pos Polisi Hingga Kantor DPRD Sumsel Dirusak, 42 Pemuda Diamankan
Mencekam! Konvoi Massa di Palembang Bakar Pos Polisi Hingga Kantor DPRD Sumsel Dirusak, 42 Pemuda Diamankan
Lingkaran.id - Palembang diguncang aksi anarkis pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Sejumlah pos polisi di beberapa titik strategis kota dirusak, bahkan ada yang dibakar massa yang diduga melakukan konvoi sepeda motor. Tidak hanya itu, pagar gedung DPRD Sumatera Selatan juga menjadi sasaran amukan kelompok tersebut.Berdasarkan informasi yang dihimpun, fasilitas kepolisian yang dirusak meliputi pos polisi Simpang 5 DPRD, pos Simpang Sekip Pangkal, pos dekat Palembang Indah Mall (PIM), pos Simpang Polda, hingga pos polisi Pasar 16 di sekitar Jembatan Ampera. Dari sejumlah lokasi itu, kerusakan paling parah terjadi di pos Simpang Polda, pos Simpang 5 DPRD, serta pos Radial dekat PIM.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniDi pos polisi Simpang Polda, kaca-kaca pecah berantakan dan bangunan tampak gosong akibat dibakar. Fasilitas umum di sekitar lokasi, termasuk pot tanaman, juga tidak luput dari perusakan.Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, membenarkan adanya penangkapan puluhan pemuda yang diduga terlibat dalam aksi brutal tersebut.“Ada 42 orang sedang kita lakukan pemeriksaan secara maraton oleh penyidik Ditreskrimum,” jelas Irjen Pol Andi Rian saat dikonfirmasi wartawan.Pantauan di Mapolda Sumsel memperlihatkan anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) bergantian menggiring para pemuda yang diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Selain pos polisi, satu unit mobil juga dilaporkan ikut dibakar dalam insiden ini.Video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik massa dalam jumlah besar, mayoritas menggunakan sepeda motor, mendatangi pos polisi kontainer di Simpang Lima DPRD sebelum membakarnya. Aksi tersebut diduga bukan kejadian tunggal, melainkan bagian dari rangkaian peristiwa dengan pola serupa yang terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia.Konvoi massa disebut bergerak dari kantor Samsat Palembang, kemudian menuju sejumlah pos lalu lintas, hingga akhirnya ke gedung DPRD Sumsel. Belum ada informasi resmi terkait kelompok atau pihak yang berada di balik aksi sporadis ini.Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di PejomponganPasca kejadian, aparat kepolisian tampak siaga penuh. Personel dengan perlengkapan lengkap, termasuk tim Jatanras, dikerahkan untuk mengamankan situasi dan mencegah kerusuhan meluas. Puluhan remaja yang ditengarai terlibat langsung dalam perusakan kini sudah berada dalam pengawasan pihak berwenang.Situasi di sekitar lokasi kejadian masih dijaga ketat, sementara masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.***
Read More
NasDem dan PAN Kompak Nonaktifkan Legislator, Sahroni–Nafa Urbach dan Eko Patrio–Uya Kuya Dicopot dari DPR
NasDem dan PAN Kompak Nonaktifkan Legislator, Sahroni–Nafa Urbach dan Eko Patrio–Uya Kuya Dicopot dari DPR
Lingkaran.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari jabatannya sebagai anggota DPR RI Fraksi NasDem. Kebijakan itu berlaku efektif mulai 1 September 2025.Keputusan penting ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, melalui keterangan tertulis pada Minggu, 30 Agustus 2025. Menurut Hermawi, langkah tegas ini diambil setelah munculnya pernyataan dari dua legislator tersebut yang dinilai telah menyinggung perasaan publik dan bertentangan dengan semangat perjuangan partai.Berbagai Dampak Demo Ricuh di Makassar Gedung, Bangunan di bakar oleh Warga“Partai NasDem turut menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam demonstrasi. Kami menilai pernyataan yang dilontarkan oleh anggota DPR dari Fraksi NasDem telah mencederai perasaan rakyat dan merupakan penyimpangan dari nilai-nilai yang diperjuangkan partai,” ujar Hermawi.Sebelumnya, Ahmad Sahroni juga telah dimutasi dari posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2024–2029. Pergantian jabatan tersebut tertuang dalam surat resmi Fraksi NasDem DPR bernomor F. NasDem. 758/DPR-RI/VIII/2025 yang dikeluarkan pada 29 Agustus 2025.Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Sahroni digeser menjadi anggota Komisi I DPR, komisi yang membidangi urusan luar negeri, pertahanan, serta intelijen. Dengan demikian, ia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan di Komisi III yang berurusan dengan bidang hukum.Langkah ini diambil setelah pernyataan kontroversial Sahroni terkait wacana pembubaran DPR menuai reaksi keras publik. Pada 22 Agustus 2025, dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Sahroni menilai usulan pembubaran DPR sebagai hal yang berlebihan. Ia bahkan menyebut pihak yang menggulirkan gagasan tersebut sebagai “orang tolol”.Komentar itu memicu gelombang kemarahan masyarakat. Sehari setelahnya, kediaman Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk massa. Insiden itu berakhir dengan perusakan serta penjarahan mobil dan sejumlah isi rumah.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniLangkah NasDem ini bersamaan dengan keputusan serupa dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga menonaktifkan dua anggota Fraksinya, yakni Eko Patrio dan Uya Kuya. Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kebijakan tersebut berlaku mulai 1 September 2025. Viva Yoga juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian situasi kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Dengan penonaktifan ini, baik NasDem maupun PAN berupaya menunjukkan sikap tegas dan menjaga kepercayaan publik di tengah dinamika politik yang tengah memanas.***
Read More
Lama Hilang, Anggota Polisi Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tali
Lama Hilang, Anggota Polisi Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tali
Lingkaran.id -  Setelah beberapa hari menghilang secara misterius, Brigadir Polisi Esco Faska Rely (29), anggota Polres Lombok Barat, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di area kebun yang terletak sekitar 10 meter di belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada Minggu (24/8/2025).Penemuan jasad Brigadir Esco sontak menggemparkan warga setempat. Pasalnya, almarhum sebelumnya sempat dikabarkan hilang tanpa jejak. Saat ditemukan, tubuhnya dalam posisi terlentang dengan leher terikat tali di bawah sebuah pohon di kawasan perbukitan. Selain itu, terdapat bekas luka akibat hantaman benda tumpul pada tubuh korban.Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di PejomponganDirektur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menyampaikan bahwa dugaan awal menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.“Memang ada indikasi luka akibat benda tumpul, namun detail penyebab kematian baru bisa dipastikan setelah hasil autopsi forensik dari RS Bhayangkara Mataram keluar,” ujarnya di Mataram, Senin (25/8/2025), dikutip dari Antara.Saat ini, kasus kematian Brigadir Esco masih dalam tahap penyelidikan. Penanganan perkara sementara berada di bawah kendali Satreskrim Polres Lombok Barat. Meski begitu, Polda NTB berencana untuk mengambil alih penanganan kasus ini setelah mendengarkan paparan lengkap dari tim penyidik Polres Lombok Barat dalam gelar perkara yang dijadwalkan hari ini.Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pada Minggu (24/8) sekitar pukul 11.30 Wita. Informasi penemuan tersebut dengan cepat menyebar ke masyarakat hingga sampai ke aparat kepolisian. Tim kemudian melakukan evakuasi serta olah tempat kejadian perkara (TKP).Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniIdentitas korban dapat dipastikan melalui pakaian yang dikenakan serta sejumlah barang pribadi yang masih melekat di tubuhnya, seperti ponsel, jam tangan, dan kunci kendaraan roda dua di kantong celana.Hingga kini, keluarga dan masyarakat setempat masih menunggu kejelasan penyebab kematian Brigadir Esco, sementara pihak kepolisian terus mendalami kasus ini guna mengungkap fakta sebenarnya.***
Read More
Cara Cek Penerima Bansos PKH dengan KTP, Cair Tahap 3 September 2025
Cara Cek Penerima Bansos PKH dengan KTP, Cair Tahap 3 September 2025
Lingkaran.id - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan kembali menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) pada bulan September 2025. Penyaluran kali ini masuk dalam tahap ketiga, mencakup periode Juli–September 2025.PKH menjadi salah satu program bantuan yang paling ditunggu masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu. Bantuan ini bertujuan meringankan beban ekonomi penerima, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan anak.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari ini Agar penyaluran lebih tepat sasaran, Kemensos menyediakan fasilitas pengecekan mandiri bagi masyarakat. Cukup dengan menggunakan data sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), warga bisa mengetahui apakah mereka termasuk penerima bansos PKH tahap 3. Berikut langkah-langkahnya:Akses situs resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id lewat ponsel atau komputer.Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, serta Desa/Kelurahan sesuai alamat di KTP.Masukkan nama lengkap sesuai KTP.Isi kode verifikasi (captcha) yang tertera.Klik tombol “Cari Data”.Sistem akan menampilkan informasi penerima manfaat sesuai data yang diinput. Jika hasil pencarian menunjukkan keterangan “Tidak Terdapat Peserta/PM”, artinya nama tersebut tidak masuk daftar penerima PKH tahap 3. Sebaliknya, bila muncul data lengkap berikut status “ya” pada kolom PKH, maka yang bersangkutan dipastikan menjadi penerima bantuan.Bantuan PKH diberikan dalam bentuk uang tunai maupun non-tunai. Pencairannya bisa dilakukan melalui bank-bank Himbara (BNI, Mandiri, BTN, dan BRI) atau kantor pos.Adapun rincian dana PKH 2025 yang diterima tiap kategori adalah sebagai berikut:Anak usia dini (0–6 tahun): Rp 750.000 setiap 3 bulan (Rp 3 juta per tahun).Anak sekolah:SD: Rp 225.000 setiap 3 bulan (Rp 900.000 per tahun).SMP: Rp 375.000 setiap 3 bulan (Rp 1,5 juta per tahun).Lansia (60 tahun ke atas): Rp 600.000 setiap 3 bulan (Rp 2,4 juta per tahun).Penyandang disabilitas: Rp 600.000 setiap 3 bulan (Rp 2,4 juta per tahun).Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di PejomponganDengan fasilitas pengecekan online ini, masyarakat diharapkan dapat segera mengetahui status mereka sebagai penerima. Langkah ini juga ditujukan agar bantuan benar-benar jatuh ke tangan keluarga yang berhak serta bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok.***
Read More
Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari ini
Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari ini
Lingkaran.id -  Gelombang protes atas insiden tragis yang menimpa seorang pengemudi ojek online di Pejompongan, Jakarta Pusat, terus meluas. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan memastikan akan menggelar aksi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025).Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kegeraman mahasiswa terhadap tindakan aparat yang dianggap tidak manusiawi.“Kami akan turun menyikapi kondisi yang sama sekali tidak dapat dimaklumi,” ujar Ikram.Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di PejomponganMenurutnya, lokasi aksi masih dalam tahap pembahasan. Terdapat tiga opsi yang tengah dipertimbangkan, yaitu Mako Brimob, Mabes Polri, dan Polda Metro Jaya. “Masih kami diskusikan, target utama di antara tiga titik itu,” tambah Ikram.Unjuk rasa ini digelar setelah viralnya video amatir di media sosial yang memperlihatkan kendaraan taktis Brimob melaju kencang ke arah kerumunan warga saat terjadi kericuhan. Dalam rekaman tersebut, sebuah rantis tampak melindas seorang pengemudi ojek online yang berusaha menghindar.Aksi brutal itu memicu kemarahan massa yang semula bubar, kemudian kembali mengepung kendaraan Brimob. Sejumlah warga bahkan sempat memukul dan mengejar mobil lapis baja tersebut yang tetap melaju meninggalkan lokasi tanpa memperhatikan korban.Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menggelar aksi di Polda Metro Jaya sekitar pukul 13.00 WIB.“Kami akan berkumpul di UI, lalu bergerak ke Polda Metro Jaya,” ungkap Atan.Secara terpisah, Koordinator Forum Perempuan BEM SI wilayah Jabodetabek-Banten (BSJB), Fatin Humairo, menyatakan bahwa BEM SI juga akan turun ke jalan pada 29 Agustus dengan mengusung tema “Indonesia Cemas 2025”, melanjutkan rangkaian aksi sebelumnya pada 28 Juli lalu.Menurut Fatin, meski ada kelompok buruh dan mahasiswa yang sudah aksi pada 28 Agustus, BEM SI tetap memilih konsisten dengan jadwal yang telah disepakati. “Kami tetap turun di hari yang sudah diputuskan, terlepas dari ada aliansi lain yang sudah bergerak sehari sebelumnya,” kata Fatin.Dalam aksinya, BEM SI akan membawa sembilan tuntutan lama yang ditambah dengan dua poin baru. Kesebelas tuntutan tersebut meliputi:Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi belanja APBN dan APBD.Transparansi pembangunan nasional dan penggunaan pajak rakyat.Evaluasi program makan bergizi gratis secara menyeluruh.Menolak revisi UU Minerba yang dinilai bermasalah.Menolak dwifungsi TNI.Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan nasional.Menolak praktik impunitas serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat.Menolak cawe-cawe Joko Widodo dalam pemerintahan Prabowo Subianto.Menolak praktik dwifungsi jabatan.Mendesak segera disahkannya RUU Perampasan Aset.Rutan KPK Penuh! Pemberantasan Korupsi Tetap Berjalan NormalSementara itu, pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turut memberikan pernyataan resmi terkait insiden di Pejompongan. Direktur Public Affairs & Communications GOTO, Ade Mulya, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menelusuri identitas pengemudi ojol yang menjadi korban.“Saat ini kami masih melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan identitas korban,” kata Ade, Kamis (28/8/2025). Ade juga menyampaikan rasa duka cita dan simpati kepada keluarga korban.“Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya dan prihatin atas musibah ini,” ujarnya.BEM SI menargetkan sedikitnya 500 mahasiswa turun ke jalan dalam aksi hari ini. Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian aliansi lain yang akan bergabung.“Ada kabar sejumlah kampus di luar BEM SI tertarik ikut serta, termasuk UI, tapi belum final,” kata Fatin.***
Read More
Nikita Mirzani Semprot Melvina Daviena di Persidangan "Gara-Gara Anda Baca BAP Sekilas, Saya Dipenjara 7 Bulan!"
Nikita Mirzani Semprot Melvina Daviena di Persidangan "Gara-Gara Anda Baca BAP Sekilas, Saya Dipenjara 7 Bulan!"
Lingkaran.id - Artis kontroversial Nikita Mirzani kembali menjalani sidang lanjutan terkait kasus dugaan pengancaman dan pemerasan terhadap Reza Gladys. Persidangan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025), dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Melvina Husyanti, pemilik Daviena Skincare, sebagai saksi. Saat diberi kesempatan untuk bertanya, Nikita terlihat emosi ketika mendengar jawaban Melvina. Awalnya, Nikita menanyakan apakah Melvina mengetahui dugaan kasus pemerasan yang menyeret namanya. Dengan singkat, Melvina menjawab, “Tahu.”DJ Panda Belum Buka Suara Terkait Pengakuan Sintia yang Mengaku Hamil Anak DarinyaLebih lanjut, Melvina mengaku pernah dimintai keterangan dan menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun, ia mengaku hanya membaca dokumen tersebut secara sekilas. Pernyataan itu langsung membuat Nikita naik pitam.“Sekilas? Ini gara-gara Anda baca BAP sekilas, saya dipenjara 7 bulan loh,” ucap Nikita dengan nada tinggi.Dalam persidangan, Nikita juga membantah tudingan bahwa dirinya memeras Melvina dengan nilai fantastis hingga Rp 15 miliar. Ia menegaskan tidak pernah menerima uang dari pemilik skincare tersebut. Menurutnya, obrolan melalui pesan yang sempat dijadikan bukti hanyalah candaan semata.“Tentang chat yang katanya saya minta Rp 15 M, di situ jelas ada emotikon ketawa. JPU pun tidak menegaskan kalau itu serius. Itu cuma bercanda,” tegas Nikita. Nikita bahkan menuding balik Melvina dan mempertanyakan alasan sang saksi bersikeras soal pemberian uang.“Kenapa Anda kok seperti ingin sekali memberi uang ke saya? Jangan-jangan Anda mau menjebak saya, sama seperti yang dilakukan Reza Gladys?,” sindirnya.Terungkap Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha, Rumah Tangga Retak Sejak Awal 2024Namun, Melvina menampik tuduhan tersebut. Ia mengatakan tidak pernah berniat menjebak Nikita dan menegaskan bahwa dirinya lebih fokus pada pembenahan untuk usahanya.“Tidak ada niat menjebak. Waktu itu saya hanya ingin fokus berbenah supaya tidak terus diganggu,” jawab Melvina.Dalam perkara ini, Nikita Mirzani didakwa melakukan tindak pidana pemerasan dan pengancaman secara elektronik terhadap Reza Gladys. Selain itu, ia juga dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang atas sejumlah dana yang diterimanya dari Reza.Tidak hanya sendiri, Nikita disebut melakukan aksinya bersama asistennya, Ismail Marzuki, yang kini juga ikut terseret dalam kasus hukum tersebut.***
Read More
Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan
Sosok Affan Kurniawan, Driver Ojol Muda yang Meninggal Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan
Lingkaran.id -  Insiden memilukan terjadi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia setelah tertabrak dan dilindas kendaraan taktis (Rantis) milik Brimob Polri saat terjadi kericuhan pasca demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI.Berdasarkan data yang dihimpun, Affan masih berusia sangat muda. Ia lahir di Jakarta pada 18 Juli 2004 dan tinggal di kawasan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Sebelum peristiwa tragis itu, Affan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.Rutan KPK Penuh! Pemberantasan Korupsi Tetap Berjalan NormalAffan dikenal sebagai anak yang pekerja keras. Menurut keterangan Muri, pemilik kontrakan tempat keluarga Affan tinggal di Jalan Tayu, Menteng, Jakarta Pusat, almarhum sehari-hari menjadi andalan keluarganya.“Dia benar-benar tulang punggung keluarga, terutama bagi ibunya,” kata Muri, Jumat (29/8/2025).Di kontrakan berukuran 3x11 meter itu, Affan tinggal bersama tujuh orang anggota keluarga lainnya. Sehari-hari, ia bekerja sebagai driver ojek online untuk membantu menopang kebutuhan keluarga. Sebelumnya, Affan juga pernah bekerja sebagai satpam. Affan dikenal disiplin dan rajin.“Biasanya pagi jam 05.30 sudah berangkat, siang pulang sebentar untuk istirahat, lalu sore jalan lagi,” tambah Muri.Orang tuanya bekerja serabutan, sementara adik perempuannya masih duduk di bangku SMP. Karena itu, Affan menjadi sosok yang paling diandalkan dalam mencari nafkah.Saksi mata bernama Abdul (29) menyebut, saat kejadian Affan tengah mengantarkan pesanan ke kawasan Bendungan Hilir. Namun akibat situasi jalan macet karena kericuhan, ia berhenti di sekitar Pejompongan. Tak lama kemudian, sebuah mobil rantis Brimob melaju kencang ke arah kerumunan sambil menyalakan sirine.“Orang-orang berlarian menghindar, tapi dia (Affan) tidak sempat mengelak. Mobil itu benar-benar ugal-ugalan, kanan kiri dihajar semua,” ungkap Abdul.Dalam rekaman video yang beredar, mobil rantis terlihat sempat berhenti setelah menabrak, namun kemudian kembali melaju meninggalkan korban yang terkapar. Peristiwa ini langsung menyulut kemarahan massa yang berusaha mengejar kendaraan tersebut dengan lemparan batu.Insiden diperkirakan terjadi antara pukul 18.30–19.00 WIB, sesaat setelah aparat membubarkan aksi demonstrasi di sekitar DPR RI. Kabar meninggalnya Affan mengundang perhatian banyak pihak. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung hadir langsung di rumah duka dan menyampaikan belasungkawa. Pemprov Jakarta juga memfasilitasi prosesi pemakaman di TPU Karet Bivak pada Jumat pagi pukul 09.00 WIB.“Atas nama Pemerintah Provinsi Jakarta, kami turut berdukacita atas wafatnya saudara Affan Kurniawan bin Zulkifli. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga diberi ketabahan,” kata Pramono.Kasus Sadis Pembunuhan Kacab Bank BUMN, UGM Nonaktifkan Dwi HartonoHal senada juga disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang datang menemui keluarga almarhum di RSCM. Ia menyampaikan permohonan maaf langsung kepada keluarga dan komunitas ojek online.“Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya saudara Affan. Kami mohon maaf atas musibah ini, dan kami pastikan kasus ini akan diusut tuntas. Anggota yang terbukti bersalah akan ditindak tegas,” tegas Kapolri.Hingga kini, Propam Polri bersama Kompolnas masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Sebanyak 7 anggota Brimob telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan internal. Sementara itu, publik menanti transparansi penyelidikan agar keluarga korban mendapatkan keadilan.*** 
Read More
Rutan KPK Penuh! Pemberantasan Korupsi Tetap Berjalan Normal
Rutan KPK Penuh! Pemberantasan Korupsi Tetap Berjalan Normal
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa kapasitas rumah tahanan (rutan) yang dimilikinya saat ini sudah penuh. Meski demikian, lembaga antirasuah tersebut menegaskan kondisi tersebut tidak memengaruhi jalannya proses pemberantasan korupsi.“Memang benar saat ini rutan KPK sudah dalam kondisi penuh. Namun, hal itu sama sekali tidak menghambat upaya pemberantasan korupsi yang sedang kami lakukan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, saat memberikan keterangan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).Adies Kadir Akui Salah Data, Tunjangan Beras DPR Rp 200 Ribu, Bukan Rp 12 JutaBudi menjelaskan, KPK memiliki sejumlah mekanisme untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas rutan. Salah satunya dengan menjalin koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga terkait, untuk memastikan penahanan tetap berjalan sesuai prosedur hukum.“Dalam situasi tertentu, KPK juga memiliki opsi untuk menitipkan tahanan ke lembaga lain. Hal ini tentu dilakukan berdasarkan aturan dan koordinasi yang berlaku,” tambahnya.Bocah 13 Tahun Tewas Dibunuh Teman Sendiri Karena Ejekan, Pelaku Rekayasa KecelakaanIa menekankan, penuh atau tidaknya kapasitas rutan tidak akan memengaruhi komitmen KPK dalam menjalankan fungsi penindakan terhadap kasus-kasus korupsi.“Yang terpenting, proses hukum dan pemberantasan korupsi tetap berjalan sebagaimana mestinya,” tutup Budi.***
Read More
Terungkap Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha, Rumah Tangga Retak Sejak Awal 2024
Terungkap Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha, Rumah Tangga Retak Sejak Awal 2024
Lingkaran.id - Kabar perceraian pesepakbola Timnas Indonesia, Pratama Arhan, dengan istrinya yang juga selebgram, Azizah Salsha, akhirnya terjawab. Sidang perceraian yang digelar di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (25/8/2025), memutuskan keduanya resmi bercerai secara verstek, lantaran Azizah tidak menghadiri persidangan.Majelis hakim menjatuhkan putusan setelah melalui dua kali sidang, yakni pada 11 Agustus dan 25 Agustus 2025. Putusan verstek ini sekaligus menandai berakhirnya rumah tangga Arhan dan Azizah yang baru seumur jagung.Awal Keretakan Rumah TanggaResmi! Pratama Arhan Ajukan Cerai, Rumah Tangga dengan Azizah Dua Tahun Pernikahan KandasBerdasarkan dokumen gugatan yang bocor ke publik dan beredar di media sosial, termasuk dari akun TikTok @eksstorydumps, keretakan rumah tangga pasangan ini sudah mulai terlihat sejak Januari 2024. Sejak saat itu, keduanya kerap berselisih paham hingga sering terlibat pertengkaran.“Sejak Januari 2024, rumah tangga pemohon dan termohon mulai goyah, sering sekali terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus yang sukar untuk diatasi hingga sekarang,” demikian bunyi keterangan dalam gugatan tersebut.Pertengkaran terbesar disebut terjadi pada September 2024, yang berujung pada keputusan keduanya untuk tidak lagi tinggal serumah. Bahkan, sejak saat itu mereka tak lagi menjalani hubungan layaknya pasangan suami-istri. Upaya keluarga untuk mendamaikan keduanya juga tidak berhasil.“Pada bulan September 2024 adalah puncak pertengkaran antara pemohon dan termohon yang menyebabkan keduanya berpisah rumah. Hingga kini pemohon meninggalkan termohon dan tidak lagi berhubungan layaknya suami-istri,” tulis isi gugatan.Alasan Perceraian dalam dokumen yang sama, terungkap tiga faktor utama penyebab perceraian Pratama Arhan dan Azizah Salsha, yakni:Komunikai yang tidak harmonis – Arhan menilai Azizah kerap tidak mendengarkan perkataannya, tidak patuh, serta sering bersikap berbeda arah, yang memicu pertengkaran terus-menerus.Perbedaan visi dan misi – Keduanya dinilai memiliki tujuan hidup dan arah rumah tangga yang berbeda dan tidak bisa dikompromikan.Ketidakpercayaan – Rasa saling percaya antara suami dan istri disebut sudah memudar, sehingga memperlebar jarak di antara keduanya.Viral! Dosen Lempar Skripsi Mahasiswa, “Jangan Dipersulit, Ibu ke Mana Satu Minggu?”Kabar perceraian ini sontak mengundang beragam reaksi dari warganet. Sebagian memberikan dukungan kepada Arhan, sementara sebagian lain merasa kecewa dan menyayangkan berakhirnya rumah tangga pasangan muda yang sempat menjadi sorotan publik sejak awal pernikahan mereka.Dengan putusan ini, Pratama Arhan dan Azizah Salsha resmi mengakhiri pernikahan mereka. Meski begitu, alasan di balik keretakan hubungan keduanya masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.***
Read More
DPR Sahkan Revisi UU Haji dan Umrah, BP Haji Berubah Jadi Kementerian
DPR Sahkan Revisi UU Haji dan Umrah, BP Haji Berubah Jadi Kementerian
Lingkaran.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan revisi Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Keputusan ini membawa perubahan signifikan, di antaranya pengalihan fungsi Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.Pengesahan dilakukan dalam rapat paripurna ke-4 masa persidangan tahun 2025–2026 yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Cucun Ahmad Syamsurijal, serta Saan Mustopa.Tragis! Kepala KCP BRI Diduga Diculik dan Dibunuh, Kondisi Terikat dan Terlilit LakbanDalam jalannya sidang, Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, terlebih dahulu menyampaikan laporan mengenai hasil pembahasan revisi undang-undang tersebut. Ia menekankan bahwa perubahan regulasi ini memiliki tujuan utama untuk memperkuat tata kelola, transparansi, serta peningkatan kualitas layanan ibadah haji dan umrah bagi masyarakat Indonesia.Usai laporan dibacakan, pimpinan sidang Cucun Ahmad Syamsurijal menanyakan kepada seluruh anggota dewan apakah rancangan undang-undang dapat disetujui menjadi undang-undang. Pertanyaan itu langsung dijawab serentak oleh para anggota dengan kata “setuju”, yang kemudian diikuti ketukan palu sebagai tanda sahnya UU tersebut.Viral! Dosen Lempar Skripsi Mahasiswa, “Jangan Dipersulit, Ibu ke Mana Satu Minggu?”“Dengan ini, rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah resmi disetujui menjadi undang-undang,” tegas Cucun.Pengesahan revisi ini sekaligus menandai langkah baru pemerintah Indonesia dalam memperkuat sistem penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Transformasi BP Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal, modern, dan responsif terhadap kebutuhan jemaah di masa mendatang.***
Read More
Kasus Sadis Pembunuhan Kacab Bank BUMN, UGM Nonaktifkan Dwi Hartono
Kasus Sadis Pembunuhan Kacab Bank BUMN, UGM Nonaktifkan Dwi Hartono
Lingkaran.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Dwi Hartono, mahasiswa program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kebijakan ini diputuskan setelah Dwi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.Wakil Rektor UGM, I Made Andi Arsana, menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan bentuk dukungan kampus terhadap proses penegakan hukum.“Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada semester gasal 2025/2026,” ujar Andi, Rabu (27/8/2025). Keputusan resmi dituangkan melalui surat yang ditandatangani Dekan FEB UGM, Prof. Didi Achjari.Terungkap! Crazy Rich Dwi Hartono Disebut Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMNPolrestabes Semarang mengungkapkan bahwa Dwi Hartono bukan orang baru dalam catatan kriminal. Sebelumnya, ia pernah divonis dua tahun penjara atas kasus pemalsuan ijazah Paket C. Kali ini, ia kembali terseret kasus besar yang mengejutkan publik.Peristiwa bermula pada 20 Agustus 2025 ketika Ilham Pradipta diculik di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Aksi itu terekam kamera CCTV. Keesokan harinya, warga Desa Naga Sari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menemukan jasad Ilham dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya terikat lakban di tangan, kaki, serta mata.Hasil autopsi menunjukkan adanya luka akibat benturan benda tumpul di dada dan leher, serta indikasi korban meninggal akibat kehabisan oksigen akibat tekanan pada tulang dada dan leher.Polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus delapan tersangka. Empat orang, yakni AT, RS, RAH, dan RW diduga sebagai eksekutor penculikan. Sementara empat lainnya, berinisial DH, YJ, AA, dan C, disebut sebagai aktor intelektual. Dwi Hartono ditetapkan sebagai otak perencanaan aksi keji ini.Dwi dikenal publik sebagai pengusaha bimbingan belajar yang kerap menampilkan gaya hidup mewah melalui akun media sosial @klanhartono. Ia kerap membagikan momen liburan ke luar negeri bersama istrinya, Adreana Wulandari. Namun, belakangan beredar kabar bahwa kondisi finansialnya memburuk dalam tiga tahun terakhir.Seorang mantan karyawan bahkan menyebutkan bahwa Dwi dan istrinya telah bangkrut. Istrinya disebut-sebut kabur lebih dulu bersama anak mereka sebelum kasus ini terungkap. Meski demikian, informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya karena belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN: Pelaku Akui Hanya Ikuti PerintahDirektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menegaskan bahwa kasus ini masih terus didalami. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menyampaikan bahwa empat tersangka aktor intelektual ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni Solo dan Pantai Indah Kapuk, pada 23–24 Agustus 2025.Dengan penangkapan tersebut, total delapan tersangka kini sudah berada dalam tahanan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga mendalami kemungkinan adanya motif kredit fiktif di balik pembunuhan ini. Sementara itu, jenazah Mohamad Ilham Pradipta telah dimakamkan di TPU Situ Gede, Bogor Barat, pada 22 Agustus 2025.***
Read More
Aturan Baru, Pembelian LPG 3 Kg Wajib Gunakan NIK Mulai 2026
Aturan Baru, Pembelian LPG 3 Kg Wajib Gunakan NIK Mulai 2026
Lingkaran.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah akan memberlakukan aturan baru terkait pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram atau yang dikenal dengan sebutan gas melon. Mulai tahun 2026, setiap transaksi pembelian LPG 3 kg wajib menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).Kebijakan ini dirancang untuk memastikan distribusi subsidi energi lebih tepat sasaran. Dengan sistem berbasis NIK, hanya masyarakat miskin dan kurang mampu yang tercatat dalam kelompok desil 1 hingga 4 yang berhak membeli LPG 3 kg.Adies Kadir Akui Salah Data, Tunjangan Beras DPR Rp 200 Ribu, Bukan Rp 12 Juta“Mulai tahun depan pembelian LPG 3 kilogram akan berdasarkan NIK,” ujar Bahlil usai mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).Bahlil juga menekankan agar kalangan menengah ke atas tidak lagi menggunakan gas melon tersebut. Menurutnya, masyarakat dengan kemampuan ekonomi lebih baik, terutama yang berada di desil 8 hingga 10, sudah seharusnya beralih menggunakan LPG nonsubsidi.“Yang kaya tidak perlu memakai LPG 3 kg. Saya kira mereka harus sadar diri, karena gas ini memang diprioritaskan bagi masyarakat kecil,” tegasnya.Bocah 13 Tahun Tewas Dibunuh Teman Sendiri Karena Ejekan, Pelaku Rekayasa KecelakaanMeski begitu, Bahlil belum merinci mekanisme teknis pembelian LPG dengan NIK. Ia menyebutkan bahwa detail pelaksanaan aturan masih dalam tahap pembahasan dan akan disusun lebih lanjut oleh tim teknis terkait.“Untuk teknisnya masih dalam pengaturan,” tambahnya.***
Read More
DJ Panda Belum Buka Suara Terkait Pengakuan Sintia yang Mengaku Hamil Anak Darinya
DJ Panda Belum Buka Suara Terkait Pengakuan Sintia yang Mengaku Hamil Anak Darinya
Lingkaran.id - Nama DJ Panda kembali menjadi sorotan publik usai muncul pengakuan mengejutkan dari seorang wanita bernama Sintia. Dalam podcast Denny Sumargo yang tayang pada Senin, 25 Agustus 2025, Sintia secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tengah mengandung anak dari DJ Panda. Hingga kini, pihak DJ Panda belum menyampaikan klarifikasi maupun pernyataan resmi menanggapi hal tersebut.Dalam penuturannya, Sintia menceritakan bahwa perkenalannya dengan DJ Panda berawal dari media sosial pada Oktober 2024. Setelah menjalin komunikasi intens, keduanya akhirnya bertemu di Solo. Dari pertemuan itulah, hubungan mereka berkembang lebih jauh hingga ke ranah pribadi.Resmi! Pratama Arhan Ajukan Cerai, Rumah Tangga dengan Azizah Dua Tahun Pernikahan KandasSintia mengaku memilih untuk bersuara lantaran merasa pintu komunikasi dengan DJ Panda telah tertutup. Ia bahkan menyebut DJ Panda dengan panggilan "Kopan" dalam keterangannya.Kasus yang menyeret nama DJ Panda kali ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, ia juga pernah dihadapkan pada tudingan serupa dari artis sekaligus influencer Erika Carlina. Erika sempat mengaku tengah hamil sembilan bulan dan menyebut DJ Panda sebagai ayah biologis anaknya. Meski sempat bungkam, DJ Panda akhirnya mengeluarkan klarifikasi di media sosial. Ia mengakui adanya hubungan tersebut dan menyatakan telah berusaha mengambil tanggung jawab.Pinkan Mambo Kembali Viral, Menu Kangkung Premium Dihargai Rp150 Ribu SeporsiPengakuan Sintia kini kembali menimbulkan perdebatan di ruang publik, terutama di media sosial. Banyak warganet menantikan sikap resmi DJ Panda untuk menjawab tudingan yang dilontarkan Sintia. Sampai berita ini diturunkan, DJ Panda masih memilih diam, sementara publik terus menunggu kepastian dan klarifikasi lebih lanjut mengenai kebenaran dari pengakuan tersebut.***
Read More
Viral! Dosen Lempar Skripsi Mahasiswa, “Jangan Dipersulit, Ibu ke Mana Satu Minggu?”
Viral! Dosen Lempar Skripsi Mahasiswa, “Jangan Dipersulit, Ibu ke Mana Satu Minggu?”
Lingkaran.id - Media sosial kembali digemparkan oleh sebuah video yang merekam momen penuh ketegangan antara mahasiswa tingkat akhir dan dosennya. Video berdurasi singkat itu menampilkan seorang dosen perempuan berbaju merah melempar map skripsi ke lantai, tepat di dekat mahasiswa. Tak mampu menahan diri, sang mahasiswa kemudian melontarkan teriakan kepada sang dosen.“Jangan dipersulit, Ibu ke mana satu minggu?,”  ujar mahasiswa tersebut degan emosi.Potongan video yang cepat menyebar itu memicu perdebatan di kalangan warganet. Sebagian menilai aksi mahasiswa sebagai bentuk perlawanan terhadap birokrasi akademik yang kerap berbelit, sementara sebagian lainnya menilai tindakan tersebut tidak pantas karena mencederai etika penghormatan kepada dosen.Viral! Menantu Usir Mertua Saat Bertamu, Ungkap Dendam 18 Tahun Tak DiakuiUniversitas Nias mengonfirmasi adanya insiden tersebut. Dalam keterangan resminya, pihak kampus menyebut ketegangan antara mahasiswa dan pihak program studi sempat memicu kerusakan fasilitas berupa meja kerja di ruang prodi.Menindaklanjuti kejadian ini, pihak rektorat melalui Wakil Rektor III, Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi, serta Kabiro Kemahasiswaan dan Alumni segera memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa dan dosen terkait.Dalam forum itu, mahasiswa secara langsung menyampaikan permohonan maaf, baik secara lisan maupun tertulis. Mereka juga berjanji memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. Permintaan maaf tersebut diterima oleh Ketua Prodi, yang sekaligus menyatakan bersedia memaafkan.Meski konflik berhasil diselesaikan secara damai, Universitas Nias menemukan adanya pelanggaran etik dari pihak dosen. Dosen bersangkutan akan menjalani pembinaan sesuai dengan pedoman kode etik dosen dan tenaga kependidikan.Pihak kampus menegaskan bahwa proses pembinaan akan dilakukan secara objektif melalui mekanisme universitas dan Komisi Kode Etik, sebagai wujud penegakan aturan dan tata kelola lembaga.Selain itu, universitas juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme komunikasi serta tata kelola administrasi akademik. Tujuannya agar penyampaian informasi kepada mahasiswa dapat berlangsung lebih jelas, tepat waktu, dan transparan.Dalam pernyataannya, Universitas Nias mengajak seluruh sivitas akademika menjadikan insiden ini sebagai pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi, kesabaran, serta penghormatan terhadap aturan.Nikita Mirzani Ngamuk di Sidang, Protes Data Rekening Dibuka Tanpa IzinSebagai langkah lanjut, universitas berkomitmen memperkuat sistem pengawasan, pembinaan, serta forum komunikasi antara mahasiswa, dosen, dan pimpinan fakultas. Hal ini diharapkan mampu mencegah terulangnya peristiwa serupa.“Seluruh kegiatan akademik dan layanan administrasi tetap berjalan normal. Universitas Nias berkomitmen menjaga nama baik dan reputasi lembaga sebagai institusi pendidikan yang bermartabat, serta terus membina mahasiswa dan dosen agar berkarakter, disiplin, dan beretika,” tulis pihak universitas dalam pernyataan resminya.***
Read More
Terungkap! Crazy Rich Dwi Hartono Disebut Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Terungkap! Crazy Rich Dwi Hartono Disebut Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Lingkaran.id - Misteri kasus penculikan dan pembunuhan Mohammad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang salah satu bank BUMN, akhirnya menemukan titik terang. Polisi mengungkap bahwa seorang pengusaha yang dikenal sebagai “crazy rich” bernama Dwi Hartono diduga menjadi otak intelektual di balik aksi keji tersebut.Ilham sebelumnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025). Saat ditemukan, kaki dan matanya terikat lakban. Penemuan jasad itu terjadi sehari setelah sebuah video penculikan di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar luas di media sosial.Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN: Pelaku Akui Hanya Ikuti PerintahDari hasil penyelidikan, Dwi Hartono disebut dendam kepada Ilham lantaran upaya pengajuan kredit fiktif senilai Rp13 miliar yang ia lakukan terbongkar. Ilham, yang kala itu menjabat sebagai kepala cabang, mencoret klausul permohonan pinjaman tersebut. Hal ini diduga membuat Dwi sakit hati dan kemudian menyusun rencana pembunuhan.Untuk menjalankan aksinya, Dwi Hartono merekrut beberapa orang debt collector. Mereka ditugaskan menculik Ilham dan menyerahkannya kepada pihak lain.“Mereka dijanjikan bayaran puluhan juta rupiah, namun baru menerima uang muka (DP) di bawah Rp50 juta. Sebagian uang itu pun sudah disita penyidik,” ungkap Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka, Senin (25/8/2025).Korban dijemput paksa dari parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Rabu (20/8/2025). Setelah itu, korban diserahkan kepada seseorang berinisial F di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Kuasa hukum menyebut, pada tahap ini, pelaku penculikan mengaku tidak mengetahui rencana pembunuhan.Namun, beberapa jam kemudian, mereka kembali dipanggil untuk menjemput korban. Saat itulah mereka mendapati Ilham sudah tidak bernyawa.Jarak antara lokasi penculikan dan ditemukannya jasad Ilham sekitar 52,5 kilometer atau 1 jam perjalanan via Tol Jakarta–Cikampek. Sementara dari rumah duka korban di Kota Bogor ke lokasi penemuan jenazah berjarak sekitar 78 kilometer.Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap delapan orang yang terlibat. Empat orang di antaranya adalah eksekutor penculikan berinisial AT, RS, RAH, dan EW. Sementara empat lainnya yang disebut sebagai otak pembunuhan adalah DH (Dwi Hartono), YJ, AA, dan C.Tiga dari mereka dibekuk di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) malam, sementara satu lainnya ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025).Dwi Hartono, lahir di Lahat, Sumatera Selatan pada 6 Oktober 1985, dikenal luas sebagai pengusaha muda dengan berbagai lini bisnis. Melalui media sosial, ia memperkenalkan diri sebagai pemilik usaha di bidang properti, perkebunan, pendidikan, e-commerce, fashion, hingga skincare. Ia juga dikenal sebagai pendiri Guruku.com dan sering tampil sebagai motivator bisnis.Karier bisnisnya dirintis sejak kuliah, mulai dari usaha warnet, rental game online, PlayStation, hingga warung kopi dan warteg. Citra “crazy rich” melekat padanya karena gaya hidup glamor dan aktivitas bisnis yang ia pamerkan secara terbuka.Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa salah satu karyawannya.“Kami sangat prihatin. Dari rekaman video terlihat korban diculik, dimasukkan ke mobil, lalu akhirnya ditemukan meninggal. Kami bersama aparat kepolisian terus mendalami motif sebenarnya,” kata Hery dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (21/8/2025).Tragis! Kepala KCP BRI Diduga Diculik dan Dibunuh, Kondisi Terikat dan Terlilit LakbanSementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menegaskan bahwa polisi masih mendalami keterkaitan kasus ini dengan dugaan kredit fiktif Rp13 miliar. Kuasa hukum salah satu pelaku menegaskan bahwa anak kliennya hanya terjebak oleh tekanan ekonomi dan iming-iming bayaran.“Kalau tahu ini berakhir dengan pembunuhan, tentu mereka menolak. Kami mengetuk pintu hati keluarga korban untuk memohon maaf dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada penyidik,” ujar Adrianus.Kasus ini masih terus dalam penyidikan. Polisi berupaya menelusuri peran masing-masing pelaku sekaligus memastikan alur perintah yang berujung pada hilangnya nyawa seorang kepala cabang bank yang dikenal ramah dan berprestasi.***
Read More
Kecelakaan Maut, Ajudan Kapolres Tabrak Siswi Hingga Tewas
Kecelakaan Maut, Ajudan Kapolres Tabrak Siswi Hingga Tewas
Lingkaran.id - Sebuah kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang melibatkan ajudan sekaligus sopir pribadi Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh. Ajudan tersebut, Bripda AK, menabrak seorang siswi SMA Negeri 2 Plus Marbisuk bernama Fathia Anis hingga meninggal dunia.Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, menyampaikan duka mendalam atas insiden yang merenggut nyawa siswi tersebut. Ia menegaskan bahwa saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil, melainkan sudah berangkat lebih dulu ke kantor menggunakan sepeda motor.Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN: Pelaku Akui Hanya Ikuti Perintah“Saya, Kapolres Madina, mewakili seluruh jajaran Polres menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kecelakaan yang menimpa ananda kami, Fathia. Semoga segala amal ibadah almarhumah diterima oleh Allah SWT, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta kesabaran,” ungkap Arie pada Selasa (26/8/2025).Sekitar pukul 10.00 WIB, Bripda AK meninggalkan rumah dinas dengan mengendarai mobil dinas untuk menyusul ke kantor Polres. Namun baru sekitar 750 meter hingga 1 kilometer dari rumah dinas, ia terlibat kecelakaan dengan korban yang tengah melintas.AKBP Arie menjelaskan, dari keterangan yang diterima, Bripda AK mengendarai mobil dengan kecepatan 60–70 km/jam. Saat korban tiba-tiba menyeberang, Bripda AK diduga panik dan tidak sempat melakukan pengereman. Ia membanting setir ke kiri hingga menabrak sebuah warung yang masih dalam tahap pembangunan. Meskipun sudah berusaha menghindar, bagian mobil tetap mengenai korban.“Informasi sementara, kecepatan kendaraan sekitar 60–70 km/jam. Namun karena situasi mendadak, yang bersangkutan kaget dan tidak sempat mengerem. Mobil sudah dibanting ke kiri, menabrak warung dan pohon di tepi jalan, tetapi tetap mengenai korban. Jadi bukan tabrakan langsung dengan kendaraan lain,” jelas Arie.Viral! Menantu Usir Mertua Saat Bertamu, Ungkap Dendam 18 Tahun Tak DiakuiUsai kecelakaan, Bripda AK langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Kapolres dan segera membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, meskipun sempat mendapat penanganan medis, nyawa Fathia tidak dapat diselamatkan.“Saat dibawa ke rumah sakit, korban masih hidup. Bripda AK bahkan ikut menunggu di sana. Namun kemudian saya mendapat kabar bahwa korban meninggal dunia. Kami pun langsung mendatangi rumah duka hingga mengantar ke pemakaman,” tutur Arie.Bripda AK saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh unit Laka Lantas untuk mempertanggungjawabkan kejadian tersebut. Sementara itu, pihak kepolisian berkomitmen memberikan perhatian penuh kepada keluarga korban serta memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan.***
Read More
Viral! Menantu Usir Mertua Saat Bertamu, Ungkap Dendam 18 Tahun Tak Diakui
Viral! Menantu Usir Mertua Saat Bertamu, Ungkap Dendam 18 Tahun Tak Diakui
Lingkaran.id - Media sosial digemparkan oleh sebuah video siaran langsung yang memperlihatkan seorang wanita mengusir mertuanya saat berkunjung ke rumah. Rekaman itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Vivi Ointu dan langsung memicu perdebatan panas di kalangan warganet.Dalam tayangan tersebut, sang mertua sebenarnya hanya ingin bertemu dengan anak laki-lakinya. Namun, niat baik itu berujung ketegangan setelah menantunya meluapkan kemarahan di depan kamera.Nikita Mirzani Ngamuk di Sidang, Protes Data Rekening Dibuka Tanpa IzinMelalui live Facebook itu, sang menantu terang-terangan mengungkap bahwa dirinya sudah menyimpan rasa sakit hati selama 18 tahun terhadap sang mertua. Ia menuding mertuanya tidak pernah peduli, bahkan mengabaikan cucunya sendiri.“Saya bukan menantunya lagi, dan ibu tidak boleh datang ke rumah ini!,” ungkapnya dengan nada keras.Ucapan tersebut membuat suasana kian panas dan sontak mengundang beragam reaksi dari pengguna media sosial yang menyaksikan siaran langsung itu.Unggahan tersebut langsung dipenuhi komentar. Banyak yang merasa iba dengan sang mertua, namun tak sedikit pula yang menilai kemarahan sang menantu dipicu luka batin yang dipendam terlalu lama.“Sejahat apa pun perlakuan mertuamu, jangan balas dengan mempermalukan di depan umum. Tega sekali,” tulis seorang netizen dengan nada kecewa.Sebagian lainnya berpendapat, meski dendam bertahun-tahun bisa menumpuk, cara sang menantu menyampaikan kemarahan secara terbuka tetap tidak bisa dibenarkan.Ahmad Sahroni Ungkap Seruan Bubarkan DPR Adalah Gagasan TololKasus ini viral bukan semata-mata karena pertengkaran, melainkan karena banyak orang merasa dekat dengan isu hubungan mertua dan menantu yang kerap menimbulkan gesekan dalam rumah tangga.“Kalau tidak cocok dengan mertua atau ipar, sebaiknya jangan tinggal serumah. Itu sering jadi sumber masalah,” komentar salah satu warganet.Sementara itu, ada juga yang mengingatkan pentingnya memaafkan, karena dendam yang dipelihara justru akan merusak diri sendiri dan keluarga.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik