Jaringan Perusahaan eFishery: Dari Inovasi Tiga Teknisi hingga Revolusi Akuakultur
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Dalam dunia startup, inovasi teknologi sering kali menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Salah satu contoh menarik adalah eFishery, sebuah perusahaan rintisan asal Indonesia yang berhasil merevolusi sektor akuakultur melalui penerapan teknologi cerdas dalam pemberian pakan ikan. Namun, sebelum mencapai statusnya sebagai pemimpin industri, perjalanan eFishery dimulai dengan tantangan besar dan sumber daya yang terbatas. Salah satu tahap paling krusial dalam pengembangan eFishery adalah penelitian dan uji coba prototipe eFeeder, yang dikembangkan oleh hanya tiga teknisi di fase awalnya. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang perjalanan awal perusahaan ini, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka membangun jaringan bisnis yang kuat.Tahap Awal: Ide dan Latar Belakang Pengembangan eFisheryIde mendirikan eFishery muncul dari permasalahan mendasar yang dihadapi para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, yaitu ketidakefisienan dalam pemberian pakan. Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan, menyumbang sekitar 70% dari total biaya operasional. Sistem pemberian pakan tradisional sering kali tidak akurat dan menyebabkan pemborosan yang signifikan.Melihat permasalahan ini, pendiri eFishery, Gibran Huzaifah, yang memiliki latar belakang di bidang perikanan dan teknologi, mulai menggagas sebuah solusi otomatisasi pemberian pakan berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pakan, mengurangi pemborosan, serta meningkatkan produktivitas para pembudidaya ikan dan udang.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaNamun, untuk mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan, diperlukan penelitian mendalam dan pengembangan prototipe yang dapat bekerja secara efektif di lingkungan akuakultur. Inilah awal mula eFeeder, perangkat pintar yang dapat memberikan pakan secara otomatis berdasarkan kebutuhan ikan.Pengembangan dan Uji Coba Prototipe eFeederPada tahap awal pengembangannya, tim eFishery hanya terdiri dari tiga teknisi yang bertanggung jawab atas seluruh proses penelitian, desain, dan pengujian prototipe. Dengan sumber daya yang terbatas, mereka menghadapi berbagai tantangan teknis, mulai dari desain perangkat keras hingga algoritma yang dapat menyesuaikan pemberian pakan dengan perilaku makan ikan.Riset Awal dan Perancangan PrototipePengembangan eFeeder dimulai dengan riset mendalam mengenai kebiasaan makan ikan dan cara terbaik untuk mengotomatisasi proses pemberian pakan. Tim teknisi melakukan serangkaian uji coba untuk memahami bagaimana faktor lingkungan seperti suhu air, kadar oksigen, dan perilaku ikan memengaruhi pola makan mereka.Pengujian di Kolam PercobaanSetelah mendapatkan data yang cukup, tim mulai membangun prototipe pertama eFeeder. Perangkat ini diuji coba di beberapa kolam budidaya kecil untuk mengukur efektivitasnya dalam mengoptimalkan penggunaan pakan. Pada fase ini, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana membuat sistem yang tahan terhadap lingkungan air, memiliki daya tahan yang cukup lama, serta mudah dioperasikan oleh petani ikan yang belum terbiasa dengan teknologi canggih.Penyempurnaan dan Iterasi TeknologiDari hasil uji coba awal, ditemukan beberapa masalah seperti kelebihan pemberian pakan, kegagalan sensor dalam mendeteksi perilaku makan ikan, serta keterbatasan daya tahan perangkat. Tim teknisi kemudian melakukan iterasi berulang kali untuk meningkatkan akurasi sensor, mengembangkan algoritma kecerdasan buatan yang lebih canggih, serta memastikan perangkat dapat beroperasi secara efisien dalam berbagai kondisi air.Kolaborasi dengan Pembudidaya untuk Validasi ProdukSalah satu langkah krusial dalam pengembangan eFeeder adalah uji coba dalam skala lebih besar di tambak pembudidaya ikan yang sebenarnya. Tim eFishery mulai menjalin kerja sama dengan komunitas petani ikan di berbagai daerah untuk mendapatkan masukan dan menyempurnakan teknologi mereka.Membangun Jaringan dan Ekspansi BisnisSetelah berhasil mengembangkan prototipe yang dapat berfungsi dengan baik, eFishery mulai fokus pada pengembangan jaringan bisnis. Beberapa langkah strategis yang mereka ambil antara lain:Pencarian Investor dan PendanaanUntuk memperluas skala produksi eFeeder dan mempercepat penetrasi pasar, eFishery mulai mencari pendanaan dari investor. Mereka berhasil menarik perhatian berbagai venture capital baik dari dalam maupun luar negeri, yang melihat potensi besar dalam inovasi teknologi akuakultur ini.Ekspansi ke Pasar Nasional dan InternasionalDengan tambahan dana dari investor, eFishery mulai memperluas operasinya ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan menargetkan pasar internasional. Mereka membangun jaringan distribusi yang kuat dan menjalin kemitraan dengan berbagai pelaku industri perikanan.Pengembangan Ekosistem Digital AkuakulturSelain fokus pada perangkat keras eFeeder, eFishery juga mengembangkan ekosistem digital untuk membantu pembudidaya ikan mengelola bisnis mereka dengan lebih efisien. Mereka meluncurkan platform berbasis data yang memungkinkan petani ikan memantau kinerja budidaya mereka secara real-time.Kesimpulan: Perjalanan dari Inovasi Kecil ke Pemain GlobalKisah eFishery menunjukkan bagaimana inovasi yang dimulai dari skala kecil dengan sumber daya terbatas dapat berkembang menjadi solusi revolusioner dalam industri perikanan. Dengan hanya tiga teknisi di awal, perusahaan ini mampu mengembangkan teknologi yang kini membantu ribuan pembudidaya ikan meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka.CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan FantastisPerjalanan eFishery juga menjadi contoh bagaimana analisis jaringan bisnis dapat membantu startup bertumbuh. Dari membangun ekosistem kolaboratif dengan petani ikan, menjalin kemitraan dengan investor strategis, hingga memperluas jangkauan ke pasar internasional, keberhasilan eFishery tidak hanya bergantung pada inovasi teknologi, tetapi juga kemampuan mereka dalam membangun jaringan bisnis yang solid.Ke depan, eFishery diharapkan terus berkembang dengan menghadirkan lebih banyak solusi berbasis teknologi bagi industri perikanan. Namun, tantangan tetap ada, termasuk bagaimana menjaga transparansi dalam operasional bisnis mereka serta menghadapi potensi persaingan dari inovator lain di industri ini.Sebagai startup yang berbasis teknologi, eFishery telah membuktikan bahwa dengan inovasi yang tepat, bahkan sebuah ide yang sederhana dapat mengubah industri secara signifikan. Dan semua itu dimulai dari tiga teknisi yang berusaha keras untuk menciptakan perubahan nyata bagi dunia perikanan. 
Read More CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan Fantastis
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - eFishery, sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Bandung yang didirikan pada tahun 2013, telah menjadi sorotan dalam industri akuakultur Indonesia. Perusahaan ini menawarkan solusi teknologi untuk manajemen budidaya ikan melalui pengembangan mesin pakan otomatis yang inovatif. Namun, baru-baru ini, eFishery menghadapi tantangan serius terkait dugaan manipulasi laporan keuangan yang mengakibatkan guncangan besar dalam ekosistem startup di Indonesia.Perkembangan Awal eFisheryDidirikan oleh Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya pada 8 Oktober 2013, eFishery berfokus pada pengembangan teknologi untuk sektor perikanan. Gibran, salah satu pendiri, memulai perjalanannya di dunia akuakultur sejak tahun 2009 dengan mengelola kolam ikan sendiri. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan, terutama dalam hal efisiensi pemberian pakan. Pada tahun 2012, eFishery berhasil mengembangkan prototipe mesin pakan otomatis yang kemudian dipasarkan pada tahun 2014 kepada pemilik kolam ikan skala menengah dan besar.Keberhasilan dan Pertumbuhan PerusahaanSeiring berjalannya waktu, eFishery mencatat pertumbuhan yang signifikan. Perusahaan ini mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk hibah sebesar Rp1,5 miliar dari Bank Mandiri pada tahun 2015 untuk pengembangan lebih lanjut. Pada Januari 2021, eFishery mengangkat Aldi Haryopratomo, mantan CEO Gopay, sebagai Komisaris, menandakan langkah strategis dalam memperkuat manajemen perusahaan.Jaringan Perusahaan eFishery: Dari Inovasi Tiga Teknisi hingga Revolusi AkuakulturDalam hal pendanaan, eFishery berhasil mengumpulkan lebih dari US$120 juta, termasuk pendanaan Seri C sebesar US$90 juta pada awal tahun 2022. Kepercayaan investor ini didasarkan pada model bisnis yang jelas dan minimnya persaingan di sektor perikanan. Gibran Huzaifah menyatakan bahwa eFishery tidak memiliki saingan berarti di sektor ini, yang menjadi salah satu faktor pendorong kepercayaan investor.Jaringan Perusahaan dan Hubungan Pemegang SahameFishery beroperasi di bawah PT Multidaya Teknologi Nusantara dan telah membangun jaringan yang luas dalam industri akuakultur. Dengan dukungan dari berbagai investor dan mitra strategis, perusahaan ini berhasil memperluas jangkauannya ke ribuan kolam ikan dengan omzet mencapai puluhan triliun rupiah per tahun. Namun, detail spesifik mengenai struktur kepemilikan saham dan hubungan antara pemegang saham tidak dipublikasikan secara luas.Tantangan dan Skandal KeuanganPada akhir tahun 2024, eFishery menghadapi tuduhan serius terkait manipulasi laporan keuangan. Investigasi mengungkap bahwa perusahaan diduga telah menggelembungkan pendapatan hingga hampir US$600 juta (setara Rp9,74 triliun) selama periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024. Laporan resmi menunjukkan laba sebesar US$16 juta (Rp259,9 miliar), namun analisis internal mengindikasikan kerugian sebesar US$35,4 juta (Rp575 miliar).Hasil investigasi ini menyebabkan pemecatan Gibran Huzaifah sebagai CEO eFishery. Proses investigasi melibatkan lebih dari 20 wawancara dengan staf serta pemeriksaan komunikasi di berbagai platform seperti WhatsApp dan Slack. Kasus ini memberikan dampak signifikan bagi ekosistem startup di Indonesia, yang tengah menghadapi tantangan dalam hal pendanaan dan kepercayaan investor.Analisis Jaringan Sosial dan ImplikasiKasus yang menimpa eFishery menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam hubungan antara pendiri, manajemen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Analisis jaringan sosial dalam konteks ini dapat membantu mengidentifikasi pola interaksi dan aliran informasi antara berbagai aktor dalam ekosistem perusahaan.Dengan menganalisis jaringan sosial, dapat diidentifikasi titik-titik kritis di mana informasi mungkin terdistorsi atau di mana keputusan strategis dibuat tanpa pengawasan yang memadai. Misalnya, hubungan yang terlalu terpusat pada satu individu atau kelompok dapat meningkatkan risiko manipulasi informasi dan pengambilan keputusan yang tidak transparan.Selain itu, analisis jaringan sosial dapat membantu dalam memahami bagaimana informasi mengenai praktik manipulatif menyebar di antara karyawan dan bagaimana budaya perusahaan mempengaruhi perilaku individu. Dalam kasus eFishery, analisis semacam ini dapat mengungkap apakah ada tekanan sistemik yang mendorong manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan atau apakah tindakan tersebut merupakan inisiatif individu tertentu.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaPelajaran dan RekomendasiKasus eFishery memberikan pelajaran berharga bagi startup lain di Indonesia dan global. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama dalam operasional perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik, termasuk audit internal yang ketat dan pengawasan oleh dewan direksi yang independen, sangat penting untuk mencegah terjadinya manipulasi keuangan.Selain itu, diversifikasi penilaian startup semestinya dilakukan, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan pendapatan, tetapi juga pada indikator lain seperti keberlanjutan bisnis, dampak sosial, dan kualitas manajemen. Investor perlu lebih berhati-hati dan melakukan uji tuntas yang komprehensif sebelum memberikan pendanaan.Bagi eFishery, langkah selanjutnya adalah memulihkan kepercayaan dari investor, mitra, dan masyarakat. Ini dapat dilakukan dengan melakukan restrukturisasi manajemen, meningkatkan transparansi 
Read More Mengungkap Skandal Fraud dengan Analisis Jaringan Sosial: Studi Kasus eFishery dan Jejak Pemegang Saham
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Fraud atau kecurangan dalam dunia bisnis dan startup bukanlah fenomena baru. Dalam era digital yang semakin terkoneksi, metode konvensional dalam mendeteksi fraud sering kali tidak cukup efektif. Salah satu pendekatan modern yang kini menjadi perhatian adalah Analisis Jaringan Sosial (Social Network Analysis/SNA). Metode ini tidak hanya mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan tetapi juga mengungkap hubungan tersembunyi antara aktor-aktor utama dalam suatu kasus fraud.Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana analisis jaringan sosial dapat digunakan untuk mendeteksi fraud dengan fokus pada kasus Fraud eFishery, hubungan pemegang saham, serta peran pendiri perusahaan dalam jaringan yang lebih luas.Apa Itu Fraud Detection Menggunakan Analisis Jaringan Sosial?Analisis jaringan sosial adalah metode yang digunakan untuk memahami dan menggambarkan hubungan serta interaksi antar individu, perusahaan, atau entitas lain dalam suatu ekosistem. Dalam konteks fraud detection, SNA membantu dalam:Mengidentifikasi pola hubungan yang tidak biasaMelihat adanya keterkaitan antar pemegang saham, manajemen, hingga mitra bisnis yang mencurigakan.Menemukan ‘hubs’ atau aktor utama dalam jaringanFraud sering kali dilakukan oleh sekelompok orang yang saling terhubung. SNA memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tokoh sentral dalam jaringan kecurangan.Menganalisis transaksi dan aliran dana yang anomaliDengan memvisualisasikan aliran dana antara berbagai pihak, kita dapat mengidentifikasi potensi pencucian uang atau transaksi fiktif.Kasus Fraud eFishery: Menelusuri Jejak Hubungan Pemegang Saham dan PendirieFishery adalah salah satu startup berbasis teknologi di sektor akuakultur yang mengalami lonjakan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Namun, belakangan ini muncul dugaan fraud dalam sistem keuangan internal perusahaan. Untuk memahami dinamika kasus ini, kita dapat menggunakan Analisis Jaringan Sosial guna melihat bagaimana hubungan antara pendiri perusahaan, investor, dan pemegang saham dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan adanya skandal keuangan.1. Struktur Jaringan dan Hubungan Pemegang SahamDalam kasus eFishery, terdapat beberapa entitas yang memiliki keterkaitan erat, antara lain:Pendiri perusahaan yang menjadi tokoh sentral dalam struktur jaringan.Investor utama dan pemegang saham yang terhubung langsung dengan keuangan perusahaan.Pihak eksternal seperti vendor atau mitra bisnis yang mungkin terlibat dalam manipulasi data atau transaksi palsu.Berdasarkan data jaringan yang dianalisis, ditemukan bahwa beberapa pemegang saham utama memiliki koneksi yang erat dengan perusahaan lain yang juga tengah diselidiki dalam kasus fraud serupa. Hubungan ini bisa menjadi indikator adanya jaringan yang lebih luas terkait kecurangan finansial.2. Menggunakan SNA untuk Mengidentifikasi Pola KecuranganSNA memungkinkan kita untuk menganalisis interaksi antara berbagai aktor dalam jaringan bisnis eFishery. Dari analisis grafik jaringan, kita bisa melihat pola sebagai berikut:Adanya aktor dengan konektivitas tinggi (high-degree nodes)Beberapa individu atau entitas memiliki jumlah koneksi yang jauh lebih banyak dibandingkan yang lain, menunjukkan kemungkinan bahwa mereka berperan dalam mengontrol jaringan fraud.Subgrup atau komunitas tersembunyiJaringan eFishery menunjukkan adanya cluster tertutup, di mana hanya individu tertentu yang memiliki akses ke transaksi keuangan tertentu. Hal ini bisa menjadi indikasi pengaturan transaksi internal yang tidak transparan.Aliran dana yang tidak biasaDengan menggunakan analisis jaringan keuangan, ditemukan bahwa beberapa transaksi terjadi antara entitas yang tidak memiliki hubungan bisnis yang jelas. Hal ini mengindikasikan potensi pencucian uang atau penggelapan dana.Prediksi Dampak dan Langkah PencegahanKasus seperti fraud eFishery tidak hanya berdampak pada perusahaan itu sendiri, tetapi juga pada ekosistem startup di Indonesia. Kepercayaan investor bisa menurun, dan regulasi terhadap startup bisa diperketat jika kasus ini terbukti.Dampak yang Mungkin TerjadiInvestor menarik dana dari startup berbasis teknologiStartup lain bisa terkena imbas jika investor mulai meragukan transparansi keuangan perusahaan rintisan di Indonesia.Regulasi dan pengawasan keuangan semakin ketatPemerintah dan otoritas keuangan kemungkinan akan memperketat aturan bagi startup dalam hal pengelolaan dana dan transparansi laporan keuangan.Reputasi perusahaan dan pendiri tercorengPendiri dan manajemen perusahaan berisiko mengalami kerusakan reputasi yang dapat menghambat mereka dalam membangun bisnis di masa depan.Bagaimana Analisis Jaringan Sosial Bisa Mencegah Fraud?Dengan menggunakan SNA secara proaktif, perusahaan dapat mendeteksi kemungkinan adanya transaksi mencurigakan atau hubungan tidak wajar sejak dini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:Memantau pola komunikasi dan transaksi keuangan secara real-timeMenggunakan sistem berbasis AI untuk menganalisis perubahan pola transaksi secara cepat.Mendeteksi anomali dalam hubungan bisnisMenggunakan SNA untuk melihat siapa yang memiliki pengaruh besar dalam jaringan keuangan perusahaan dan mengidentifikasi hubungan yang tidak lazim.Memperketat regulasi internal perusahaanMenerapkan kebijakan transparansi keuangan dan memastikan bahwa setiap transaksi memiliki dasar hukum yang jelas.KesimpulanFraud detection menggunakan analisis jaringan sosial telah terbukti menjadi metode yang efektif dalam mengungkap kecurangan dalam dunia bisnis. Kasus fraud eFishery memberikan pelajaran bahwa hubungan antar pemegang saham, pendiri, dan mitra bisnis dapat dianalisis secara lebih mendalam untuk menemukan pola yang mencurigakan.Dengan memanfaatkan Analisis Jaringan Sosial, kita bisa:Mengidentifikasi siapa saja aktor utama dalam jaringan fraud.Melihat pola transaksi mencurigakan yang terjadi di balik layar.Mencegah terjadinya skandal serupa di masa depan dengan sistem pemantauan yang lebih canggih.Ke depan, penerapan fraud detection berbasis SNA bisa menjadi standar baru dalam menganalisis kejahatan keuangan di industri startup. Regulasi yang lebih ketat serta teknologi analitik yang terus berkembang akan menjadi faktor kunci dalam mencegah fraud yang dapat merusak ekosistem bisnis di Indonesia. 
Read More Dari Surabaya ke Dunia: Analisis Jaringan Sosial Viralitas Program Tidur Siang SMPN 39
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Program unik yang diterapkan di SMPN 39 Surabaya, yaitu tidur siang bersama siswa, telah menarik perhatian luas di media sosial dan mendapatkan banyak pujian dari warganet. Berdasarkan data geolokasi yang dikumpulkan oleh web Lingkaran.id, kita dapat melihat bagaimana berita ini menyebar ke berbagai daerah, serta memahami pola distribusinya dalam jaringan digital.Pusat Konsentrasi Penyebaran Berita Surabaya menjadi pusat utama penyebaran berita ini, mengingat SMPN 39 berada di kota tersebut. Dari grafik interaksi digital, terlihat bahwa Surabaya memiliki tingkat keterlibatan yang sangat tinggi, menandakan bahwa berita ini pertama kali viral di tingkat lokal sebelum akhirnya menyebar ke wilayah lain di Indonesia.Selain Surabaya, kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Medan juga menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi. Kota-kota ini memiliki populasi digital yang besar, dengan masyarakat yang aktif dalam membagikan informasi di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.Dampak dan Respons Masyarakat Program tidur siang ini mendapatkan banyak komentar positif, terutama dari kalangan orang tua dan pendidik yang melihatnya sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan siswa. Banyak warganet yang membandingkan kebijakan ini dengan praktik serupa di negara-negara maju seperti Finlandia dan Jepang, di mana istirahat siang dianggap penting untuk meningkatkan fokus belajar.Namun, tidak sedikit juga yang mempertanyakan efektivitas kebijakan ini jika diterapkan secara luas. Beberapa pengguna media sosial mengkhawatirkan dampaknya terhadap alokasi waktu belajar dan kurikulum yang sudah padat.Penyebaran Lintas Wilayah dan Internasional Berdasarkan data geolokasi, penyebaran berita ini tidak hanya terbatas di Indonesia. Kota-kota besar di luar negeri seperti Singapura dan Kuala Lumpur menunjukkan adanya keterlibatan dalam diskusi mengenai kebijakan ini. Bahkan, beberapa pengguna dari Eropa dan Amerika Serikat turut menyoroti program ini sebagai contoh kebijakan inovatif yang bisa diadopsi di berbagai negara.Peran Media Sosial dalam Viralitas Berita Media sosial menjadi faktor utama dalam menyebarkan berita ini ke publik yang lebih luas. Tagar dan diskusi yang berkembang di Twitter dan Facebook mempercepat viralitasnya. Ditambah dengan adanya liputan media nasional yang mengangkat program ini, jangkauan berita semakin meluas dan menarik lebih banyak perhatian.Prediksi Ke Depan Dari pola yang terlihat, berita mengenai program tidur siang ini masih akan terus berkembang dalam beberapa minggu ke depan. Potensi reaksi dari kementerian pendidikan atau instansi pemerintah lainnya dapat semakin memperpanjang diskusi terkait program ini. Jika SMPN 39 Surabaya berhasil membuktikan efektivitas program ini dalam meningkatkan kesejahteraan dan prestasi siswa, bukan tidak mungkin konsep serupa akan diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia.Kesimpulan Viralitas berita mengenai program tidur siang di SMPN 39 Surabaya menunjukkan bagaimana kebijakan pendidikan inovatif dapat menarik perhatian luas dan memicu diskusi di berbagai kalangan. Dengan keterlibatan masyarakat yang tinggi, serta dukungan dari berbagai pihak, program ini berpotensi menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Data geolokasi dari web Lingkaran.id memperlihatkan bagaimana informasi ini menyebar dengan cepat, baik secara lokal maupun internasional, menandakan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. 
Read More Dari Unicorn ke Skandal: eFishery Diterpa Isu Manipulasi Keuangan
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - eFishery, sebuah startup teknologi akuakultur yang didirikan pada tahun 2013, telah menjadi sorotan utama dalam industri startup Indonesia. Perusahaan ini menawarkan solusi inovatif dalam budidaya ikan dan udang melalui teknologi otomatisasi pemberian pakan. Namun, baru-baru ini, eFishery terlibat dalam skandal keuangan yang mengungkap kompleksitas jaringan pendiri dan pemegang sahamnya.Struktur Kepemilikan dan Jaringan PendiriGibran Huzaifah, lulusan Institut Teknologi Bandung, mendirikan eFishery dengan visi mengintegrasikan teknologi dalam sektor perikanan. Bersama dengan Chrisna Aditya, mereka mengembangkan perangkat pemberi pakan otomatis yang menjadi produk unggulan perusahaan. Gibran menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO), sementara Chrisna sebagai Chief Product Officer (CPO).Dalam struktur kepemilikan saham, Gibran memiliki 8,05% saham perusahaan, yang bernilai sekitar USD 120,31 juta. Chrisna memiliki 6,74% saham dengan nilai sekitar USD 101,71 juta. Selain mereka, terdapat beberapa investor utama yang memiliki saham signifikan, antara lain:Aqua-Spark: 19,83% saham, dengan investasi sebesar USD 18 juta.42XFund: 7,37% saham, dengan investasi sebesar USD 10 juta.Wavemaker Partners: 5,32% saham, dengan investasi sebesar USD 9,98 juta.Temasek Holdings: 5,11% saham, dengan investasi sebesar USD 23,9 juta.Softbank Vision Fund II: 4,7% saham, dengan investasi sebesar USD 20 juta.Struktur kepemilikan ini menunjukkan jaringan kompleks antara pendiri dan investor, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.Analisis Jaringan Sosial dan Hubungan Pemegang SahamJaringan sosial dalam konteks eFishery mencakup hubungan antara pendiri, pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis. Gibran dan Chrisna, sebagai pendiri, memiliki peran sentral dalam jaringan ini, berinteraksi langsung dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya.Investor utama seperti Aqua-Spark dan Temasek Holdings tidak hanya menyediakan modal tetapi juga sumber daya dan jaringan yang mendukung pertumbuhan perusahaan. Hubungan antara pendiri dan investor ini didasarkan pada kepercayaan dan visi bersama untuk memajukan industri akuakultur melalui inovasi teknologi.Namun, skandal keuangan yang terungkap baru-baru ini telah mengguncang dinamika jaringan ini. Dugaan manipulasi laporan keuangan oleh Gibran dan Chrisna sejak 2018 telah menimbulkan ketegangan antara manajemen dan investor. Investigasi internal mengungkapkan bahwa pendapatan dan laba perusahaan telah dilebih-lebihkan, yang mengarah pada pemberhentian sementara Gibran dan Chrisna dari posisi mereka.Dampak Skandal terhadap Jaringan Sosial dan Reputasi PerusahaanSkandal ini memiliki dampak signifikan terhadap jaringan sosial eFishery. Kepercayaan antara pendiri dan investor terguncang, yang dapat mempengaruhi aliran investasi di masa depan. Selain itu, reputasi perusahaan di mata publik dan mitra bisnis juga terancam.Di media sosial, kasus ini menjadi viral dengan tagar seperti #eFisheryFraud dan #GibranHuzaifahTrending mendominasi percakapan. Analisis penyebaran informasi menunjukkan lonjakan diskusi yang signifikan dalam 48 jam pertama setelah berita ini muncul. Video dan artikel terkait mendapatkan ratusan ribu interaksi di platform seperti YouTube, Facebook, dan LinkedIn, menunjukkan tingginya minat publik terhadap isu ini.Dampak negatif juga dirasakan oleh karyawan eFishery, yang menghadapi stigma buruk akibat skandal ini. Mereka harus menghadapi pertanyaan dan keraguan dari keluarga, teman, dan komunitas profesional mereka. Hal ini menyoroti pentingnya integritas manajemen dalam menjaga moral dan reputasi karyawan.Pelajaran yang Dapat DiambilKasus eFishery menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen perusahaan startup. Investor dan pemangku kepentingan lainnya harus melakukan uji tuntas yang komprehensif dan tidak hanya mengandalkan laporan keuangan yang disediakan oleh manajemen. Diversifikasi metode penilaian startup, termasuk evaluasi model bisnis, potensi pasar, dan kualitas tim manajemen, menjadi krusial untuk menghindari kasus serupa di masa depan.Selain itu, penting bagi perusahaan untuk membangun budaya integritas dan etika yang kuat. Hal ini tidak hanya akan membantu dalam mencegah praktik curang tetapi juga membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan dan masyarakat luas.KesimpulanSkandal keuangan eFishery mengungkap kompleksitas jaringan sosial antara pendiri, pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis. Dugaan manipulasi laporan keuangan oleh pendiri telah merusak kepercayaan dan reputasi perusahaan. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam manajemen perusahaan, terutama dalam ekosistem startup yang dinamis. 
Read More Peneliti Indonesia Pecahkan Misteri Antarktika: Analisis Penyebaran dan Dampak Berita di Media Sosial
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Gerry Utama adalah seorang peneliti Indonesia yang telah mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi ilmuwan termuda dari Indonesia dan ASEAN yang berpartisipasi dalam Ekspedisi Antarktika Rusia (RAE) ke-69. Ekspedisi ini berlangsung dari Maret hingga Juli 2024, di mana Gerry bersama sekitar 70 peneliti lainnya berlayar menggunakan Kapal Akademik Tryoshnikov milik Pemerintah Rusia. Berita mengenai peneliti Indonesia yang berhasil mengungkap misteri Antarktika menjadi viral di berbagai platform media sosial. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia tetapi juga menarik perhatian komunitas ilmiah internasional. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis bagaimana berita ini menyebar di berbagai jaringan sosial dan media digital, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap publik dan komunitas ilmiah.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaPenyebaran Berita di Media Sosial1. Platform yang MendominasiDari analisis jaringan sosial, berita ini mengalami lonjakan popularitas di beberapa platform utama seperti:YouTube: Video wawancara dengan peneliti mendapatkan ribuan hingga jutaan tayangan dalam waktu singkat.Twitter/X: Diskusi mengenai temuan ini meningkat dengan berbagai cuitan yang menggunakan hashtag terkait seperti #Antarktika #PenelitiIndonesia.Instagram dan TikTok: Cuplikan video pendek yang menampilkan momen wawancara atau hasil penelitian mendapat perhatian luas, terutama dari kalangan anak muda.Facebook dan LinkedIn: Di komunitas ilmiah dan akademisi, artikel yang lebih panjang mengenai penelitian ini dibagikan secara luas, menekankan pada implikasi ilmiah dan teknologi.2. Analisis Jaringan SosialDari analisis data yang diperoleh, penyebaran berita ini mengikuti pola hub-and-spoke, di mana beberapa akun utama dengan jumlah pengikut besar berperan sebagai pusat penyebaran. Beberapa akun influencer, akademisi, serta media berita utama bertindak sebagai node utama dalam jaringan ini.Tahapan Penyebaran:Publikasi Awal – Media utama dan saluran resmi menayangkan berita pertama kali.Amplifikasi oleh Influencer dan Akademisi – Beberapa akun dengan pengaruh besar membagikan ulang berita ini.Viralitas Organik – Pengguna media sosial membagikan dan mendiskusikan berita ini secara luas.Berita Sekunder dan Artikel Tambahan – Media lain mulai menulis berita turunan, menambah sudut pandang lebih luas.Dampak Berita Terhadap Masyarakat dan Ilmu Pengetahuan1. Dampak Terhadap MasyarakatPeningkatan Minat terhadap Penelitian Sains dan Antarktika: Banyak masyarakat Indonesia yang mulai tertarik dengan riset Antarktika setelah berita ini viral.Kebanggaan Nasional: Keberhasilan ini menambah rasa bangga terhadap pencapaian ilmuwan dalam negeri di panggung global.Penyebaran Informasi yang Lebih Luas: Diskusi mengenai perubahan iklim dan eksplorasi Antarktika meningkat.2. Dampak Terhadap Komunitas IlmiahKolaborasi Internasional: Beberapa institusi luar negeri mulai tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian di Antarktika.Dukungan Pemerintah dan Pendanaan: Keberhasilan ini dapat menjadi pendorong bagi pemerintah untuk meningkatkan pendanaan riset di bidang sains dan eksplorasi.Edukasi dan Inspirasi: Generasi muda mulai melihat riset sebagai bidang yang menarik dan menjanjikan.Melacak Jejak Viral: Penyebaran Berita Teuku Nasrullah dalam Sorotan Media DigitalBerita mengenai peneliti Indonesia yang berhasil memecahkan misteri Antarktika telah menjadi fenomena viral di berbagai platform media sosial. Penyebaran informasi ini menunjukkan bagaimana isu sains dan eksplorasi dapat menarik perhatian publik, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya riset ilmiah. Dengan semakin banyaknya diskusi dan dukungan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi langkah awal menuju eksplorasi lebih lanjut serta kolaborasi internasional yang lebih luas.*** 
Read More Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup Indonesia
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Kasus dugaan fraud yang menjerat eFishery, sebuah startup agritech yang berbasis di Indonesia, kini menjadi sorotan global. Berita ini pertama kali mencuat setelah laporan investigasi dari media nasional dan internasional mulai membahas dugaan penyalahgunaan dana serta ketidaksesuaian laporan keuangan yang dikaitkan dengan manajemen perusahaan. Gibran Huzaifah, sebagai salah satu pendiri eFishery, kini berada di bawah tekanan besar akibat isu ini. Viralitas Kasus di Media Sosial Berdasarkan analisis penyebaran informasi di media sosial, kasus ini mengalami lonjakan perbincangan yang sangat signifikan dalam 48 jam pertama setelah pemberitaan awal muncul. Tagar seperti #eFisheryFraud dan #GibranHuzaifahTrending sempat menduduki puncak trending di Twitter (X), menunjukkan bahwa publik sangat tertarik dan berpartisipasi dalam diskusi terkait skandal ini. Selain itu, video dan artikel terkait kasus ini mendapatkan ratusan ribu interaksi di platform seperti YouTube, Facebook, dan LinkedIn, menandakan bahwa audiens yang lebih profesional juga menaruh perhatian pada isu tersebut.Peneliti Indonesia Pecahkan Misteri Antarktika: Analisis Penyebaran dan Dampak Berita di Media SosialAnalisis Jaringan Sosial dan Pola Penyebaran Informasi Dari segi analisis jaringan sosial, penyebaran berita terkait fraud eFishery didominasi oleh beberapa kelompok utama:Jurnalis dan Media: Media nasional dan internasional memainkan peran penting dalam penyebaran awal berita ini. Artikel investigasi yang diterbitkan oleh media seperti Kompas, CNBC Indonesia, dan Tech in Asia menjadi sumber utama yang kemudian dikutip oleh berbagai pihak.Investor dan Pelaku Industri Startup: Berbagai investor, baik dalam maupun luar negeri, ikut menyoroti dampak kasus ini terhadap lanskap investasi startup di Indonesia. Diskusi di LinkedIn menunjukkan kekhawatiran tentang kepercayaan investor terhadap startup berbasis agritech setelah skandal ini mencuat.Masyarakat Umum dan Netizen: Di Twitter (X) dan forum seperti Reddit dan Kaskus, diskusi berkembang dengan cepat, dengan banyak opini yang terpecah antara mereka yang mendukung eFishery dan mereka yang mengkritisi sistem pengawasan keuangan startup di Indonesia.Dampak Ekonomi dan Industri Kasus ini tidak hanya berdampak pada reputasi eFishery tetapi juga pada sektor startup agritech secara lebih luas. Beberapa investor besar mulai mempertimbangkan ulang strategi investasi mereka di Indonesia, terutama pada startup yang mengelola dana besar tanpa regulasi ketat. Selain itu, beberapa startup agritech lain mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan baru karena adanya kekhawatiran serupa.Prediksi Ke DepanPeningkatan Regulasi: Pemerintah kemungkinan akan memperketat regulasi terhadap startup yang menerima pendanaan besar untuk memastikan transparansi keuangan dan akuntabilitas bisnis mereka.Dampak pada Ekosistem Startup: Kepercayaan investor terhadap startup Indonesia, khususnya di sektor agritech, kemungkinan akan mengalami penurunan dalam jangka pendek, meskipun startup yang memiliki rekam jejak transparan masih dapat bertahan.Reputasi eFishery: Tergantung pada bagaimana manajemen eFishery menangani kasus ini, perusahaan ini bisa kehilangan kepercayaan pasar secara permanen atau justru bisa melakukan pemulihan dengan langkah-langkah transparansi dan restrukturisasi yang jelas.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaKesimpulan Kasus fraud eFishery telah menjadi pembelajaran penting bagi ekosistem startup di Indonesia. Dengan meningkatnya perhatian dari publik dan investor, penting bagi regulator dan pelaku industri untuk memperbaiki sistem pengawasan dan tata kelola perusahaan guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Ke depan, cara eFishery menangani krisis ini akan menjadi faktor kunci dalam menentukan masa depan startup tersebut serta dampaknya terhadap ekosistem startup secara keseluruhan.*** 
Read More Melacak Jejak Viral: Penyebaran Berita Teuku Nasrullah dalam Sorotan Media Digital
Edi S. Negara 9 bulan yang lalu
 Lingkaran.id - Berita tentang sosok Teuku Nasrullah yang menjadi sorotan hingga saat ini, lantaran dirinya diduga suami dari sosok yang dikenal sebagai Dokter Detektif atau Doktif, yang kerap mengungkapkan praktik tidak sehat dalam industri skincare telah menjadi salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan di platform digital. Dengan bantuan analisis geolokasi yang dikumpulkan oleh web Lingkaran.id, kita dapat menelusuri bagaimana berita ini menyebar ke berbagai daerah, baik di dalam maupun luar negeri. Grafik interaksi digital ini memberikan gambaran jelas tentang pola distribusi informasi di era media sosial.Pusat Konsentrasi Penyebaran Berita Dari hasil analisis jaringan, terlihat bahwa Indonesia menjadi episentrum utama penyebaran berita ini. Jakarta muncul sebagai node terbesar dalam graf, menandakan bahwa ibu kota menjadi titik awal dari penyebaran masif ke wilayah lainnya. Hal ini tidak mengejutkan mengingat Jakarta merupakan pusat media nasional, dengan jurnalis, influencer, dan masyarakat urban yang aktif dalam diskusi online.Selain Jakarta, kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Medan juga menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi. Kota-kota ini memiliki populasi digital yang besar serta komunitas yang aktif dalam menyebarkan informasi, terutama di media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.Sosok Teuku Nasrullah Jadi Sorotan: Benarkah Suami Dokter Detektif yang Berani Bongkar Skincare Berbahaya?Polarisasi di Wilayah Perkotaan dan Daerah Salah satu temuan menarik dari analisis ini adalah perbedaan pola penyebaran antara wilayah perkotaan dan daerah. Kota-kota besar dengan infrastruktur digital yang lebih baik menunjukkan koneksi yang lebih luas dibandingkan daerah pedesaan. Namun, beberapa kota kecil seperti Palembang dan Samarinda juga memiliki peran signifikan dalam rantai penyebaran, mengindikasikan bahwa topik ini telah menarik perhatian masyarakat di luar pusat-pusat media utama.Penyebaran Lintas Batas Negara Grafik penyebaran juga menunjukkan bahwa berita ini telah menjangkau audiens internasional, terutama di Singapura dan Jerman. Singapura, sebagai pusat bisnis Asia Tenggara, sering menjadi tempat bagi komunitas diaspora Indonesia yang aktif dalam mengonsumsi dan menyebarkan berita dari tanah air. Sementara itu, penyebaran di Jerman mungkin terkait dengan komunitas akademisi dan profesional yang memiliki ketertarikan terhadap isu kesehatan dan keamanan produk kecantikan.Media Sosial sebagai Katalis Utama Tidak dapat disangkal bahwa media sosial memainkan peran penting dalam mempercepat penyebaran berita ini. Dengan algoritma yang mendorong konten viral, platform seperti Facebook dan Twitter memungkinkan berita ini mencapai lebih banyak orang dalam waktu singkat. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah adanya diskusi dari tokoh-tokoh publik dan komunitas yang memiliki pengaruh besar di ranah digital.Implikasi dan Prediksi Ke Depan Dari pola yang terlihat, terdapat kemungkinan besar bahwa berita ini akan terus menyebar dalam beberapa minggu ke depan, terutama jika ada perkembangan baru terkait investigasi yang dilakukan oleh Teuku Nasrullah. Selain itu, potensi reaksi dari pihak industri skincare juga dapat memperpanjang siklus hidup berita ini, terutama jika ada pernyataan resmi atau langkah hukum yang diambil.Profil Teuku Nasrullah: Ahli Pidana UI yang Kini Jadi Sorotan karena Kontroversi Dokter DetektifAnalisis ini juga menegaskan pentingnya memahami dinamika penyebaran informasi di era digital. Dengan memanfaatkan data geolokasi dan analisis jaringan sosial, kita dapat memperoleh wawasan mendalam tentang bagaimana suatu isu dapat berkembang dan memengaruhi opini publik secara luas.Kesimpulan Berita mengenai Teuku Nasrullah telah menciptakan gelombang diskusi yang luas, baik di dalam maupun luar negeri. Jakarta dan kota-kota besar lainnya menjadi pusat utama penyebaran, sementara media sosial berperan sebagai motor utama dalam mendorong berita ini ke tingkat viralitas yang lebih tinggi. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam berbagi informasi, pola penyebaran berita ini menunjukkan bagaimana informasi dapat menyebar dengan cepat dan membentuk opini publik dalam skala global. 
Read More Kolaborasi Strategis Perguruan Tinggi Palembang Dukung Kesehatan Mental Mahasiswa Dengan Teknologi AI
Sulistiyo. A Darmawan 10 bulan yang lalu
 Lingkaran.id -Konsorsium AMPERA, yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Palembang, mengambil langkah strategis untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa melalui inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam mendukung program pemerintah sekaligus mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Dalam kegiatan bertajuk "Counseling Goes to Campus", ribuan mahasiswa dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Universitas Bina Darma (UBD), Universitas PGRI Palembang (UPGRI), Universitas Multidata Palembang (UMDP), dan Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) mendapatkan akses layanan konseling gratis, workshop kesehatan mental, serta inovasi teknologi berupa penggunaan AI sebagai Psychological First Aid (PFA).Inovator GDI Ajak Pemuda Berinovasi untuk Kemajuan Daerah di Talkshow RRIAI untuk Solusi Kesehatan Mental MahasiswaPemanfaatan AI menjadi salah satu terobosan utama dalam program ini. Mahasiswa dapat menggunakan platform online berbasis AI untuk melakukan penilaian awal terhadap kondisi kesehatan mental mereka. Hasil penilaian ini membantu konselor merancang intervensi yang lebih personal dan efektif, sekaligus menjadi pengantar bagi mahasiswa yang membutuhkan rujukan ke tenaga profesional.Menurut Ketua Tim KATALIS Konsorsium AMPERA, Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS (UNSRI), kegiatan ini menjadi langkah awal menciptakan lingkungan kampus yang lebih peduli terhadap kesehatan mental. “Melalui kolaborasi ini, kami berupaya menghadirkan solusi nyata atas tantangan kesehatan mental mahasiswa. Kombinasi teknologi AI dan keahlian konselor menciptakan sinergi luar biasa untuk mendukung mahasiswa tumbuh secara optimal,” jelasnya.Hal senada disampaikan oleh anggota tim konsorsium, seperti Hal senada dikatakan juga oleh Prof. Dr. Deris Stiawan, Ph.D. (UNSRI), Prof Dr. Edi Surya Negara (UBD), Dr. Indri Ramayanti, S.Si, M.Sc (UMP),dr. Ahmad Ghifari, M.Kes (UMP), Dedi Hermanto, MT (UMDP), M. Fahmi, SE, MSi (UMP) , Dr. Hastari Mayrita, M.Pd (UBD), Mohamad Farozi,M.Kom (UBD), Desy Arisandy, S.Psi., M.si., Psikolog (UBD) dan Leo FauziLeo Fauzi, M.Ikom(UBD) "Mereka menekankan pentingnya kesehatan mental akademik dalam menjaga kinerja mahasiswa, mencegah gangguan psikologis, dan meningkatkan ketangguhan menghadapi tantangan akademik".Dampak Positif untuk MahasiswaProgram Counseling Goes to Campus, yang telah berlangsung sejak September hingga Desember 2024, berhasil menjangkau ribuan mahasiswa. Selain memperkenalkan layanan konseling modern, program ini memberikan dampak nyata, seperti:Meningkatkan kinerja akademik mahasiswa melalui stabilitas mental.Mencegah gangguan psikologis, seperti kecemasan dan depresi.Meningkatkan ketahanan terhadap tekanan akademik.Membantu mahasiswa mengembangkan life skills dan keseimbangan hidup.Kecelakaan Di Tol Pandaan-Malang, Empat Orang Meninggal Dunia Berikut Kronologinya! Rangkaian kegiatan ini juga menjadi bagian dari skema dari kementrian Pendidikan dengan judul tema :UNSRI : Platform Mental Health sebagai Pelajar First Aid berbasis Artificial InteligenceUniversitas Bina Darma & Universitas Multi Data Palembang : Deteksi Dini pada Academic Depression Menggunakan Model Machine Learning Berbasis SmartphoneUniversitas Muhammadiyah Palembang & Universitas Katholik Musi Charitas : Prediksi Academic Anxiety pada Mahasiswa Menggunakan Boosting Ensamble Method untuk mendukung Mental Health Well-BeingRencana Pengembangan Konsorsium AMPERAMelihat kesuksesan ini, Konsorsium AMPERA merencanakan pengembangan program ke skala nasional. Di masa depan, konsorsium ini akan memperluas jangkauan ke perguruan tinggi lain di Indonesia dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, LSM, dan industri teknologi.Konsorsium juga berencana mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih untuk layanan konseling. Langkah ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem kesehatan mental yang lebih baik, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat secara mental. Kami mengundang lebih banyak pihak untuk terlibat dalam inisiatif ini demi mewujudkan masa depan yang lebih cerah.Kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan betapa pentingnya peran teknologi dalam kesehatan mental, tetapi juga menegaskan komitmen perguruan tinggi untuk mendukung program pemerintah. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Konsorsium AMPERA membuka jalan menuju kampus yang lebih inklusif, mendukung mahasiswa dalam menghadapi tantangan kehidupan akademik dan personal.*** 
Read More Generasi Digital Intelektual (GDI) Bincang Bersama di rri Pro 2 Palembang, Menyuarakan Inovasi Digital Pemuda Untuk Mendukung Kemajuan Daerah
Wulan _ 1 tahun yang lalu
 Lingkaran.id -Generasi Digital Intelektual (GDI) melalui Ketua Umum Prof.Dr. Edi Surya Negara di dampingin Oleh Duta GDI 2023 Dedek Julian.,M.Kom kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi teknologi di kalangan pemuda melalui acara bincang bersama yang disiarkan secara langsung di rri Pro 2 Palembang.Acara ini, yang mengusung tema "Menyuarakan Inovasi Digital Pemuda untuk Mendukung Kemajuan Daerah," berfokus pada peran penting generasi muda dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembangunan daerah.Peran Gdi Dalam Mendorong Inovasi Di Kalangan PemudaGDI adalah sebuah komunitas yang terdiri dari para pemuda dengan latar belakang beragam namun memiliki visi yang sama: memajukan daerah melalui inovasi digital. Dalam bincang bersama ini, GDI menyoroti bagaimana pemuda Sumatera Selatan dapat berperan sebagai penggerak utama dalam menciptakan perubahan melalui teknologi. Dengan platform seperti rri Pro 2, GDI berharap dapat menyebarkan pesan positif dan inspiratif kepada pendengar yang lebih luas.MoU Lingkaran.id Dan TEDx Kambang Iwak: Sinergi Media Untuk Menginspirasi Generasi Muda Sumatera SelatanTopik Pembahasan: Menggali Potensi Teknologi untuk Kemajuan DaerahSelama sesi bincang bersama, para narasumber dari GDI berbagi wawasan tentang bagaimana teknologi digital dapat diterapkan untuk meningkatkan berbagai sektor di daerah, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemerintahan. Diskusi ini juga menyoroti pentingnya literasi digital di kalangan pemuda, yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan inovasi yang relevan dan berdampak.Salah satu topik yang menarik perhatian adalah potensi teknologi untuk memberdayakan UMKM lokal dan bagaimana pemuda dapat berkontribusi dalam mengembangkan solusi digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Narasumber juga membahas pentingnya kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi inovasi.Generasi Digital Intelektual (GDI) melalui Ketua Umum Prof. Dr. Edi Surya Negara.,M.Kom menginformasikan kepada pendengar setia rri PRO 2 Palembang bahwa GDI akan menyelenggarakan event besar di tahun 2024 ini yaitu:Lomba Inovasi DigitalLomba ini dirancang sebagai wadah untuk menciptakan solusi-solusi digital yang inovatif dan berdampak positif bagi kemajuan daerah dan jadilah bagian dari perubahan positif!OPEN REGISTRATION:Tanggal: 20 Juli - 10 September 2024Daftar segera melalui link berikut:https://gdi.or.id/inovasiTalk Show GDITalkshow GDI yang mengangkat tema "Inovasi Digital Pemuda untuk Kemajuan Daerah" dan temukan bagaimana teknologi dan inovasi dapat memajukan daerah. Acara ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam membangun daerah melalui solusi digital yang inovatif.OPEN REGISTRATION:Tanggal: 20 Juli - 1 September 2024Daftar segera melalui link berikut:https://gdi.or.id/talkshowPemilihan Duta GDI 2024Kompetisi ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan utama GDI 2024 yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan mengapresiasi talenta-talenta pemuda Indonesia di dunia digital.OPEN REGISTRATION:Tanggal: 20 Juli - 1 September 2024Daftar segera melalui link berikut:https://gdi.or.id/dutaOPEN REGISTER! Rangkaian Acara Generasi Digital Intelektual (GDI) 2024 Siap Dimulai, Daftar Segera!Melalui acara ini, GDI berharap dapat mendorong lebih banyak pemuda untuk terlibat dalam proyek-proyek inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan semakin banyaknya pemuda yang terlibat dalam inovasi digital, diharapkan daerah-daerah di Sumatera Selatan dapat terus berkembang dan menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap.Selain itu, diskusi ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut antara GDI, rri Pro 2 Palembang, dan berbagai pihak lain yang memiliki visi yang sama. Dengan dukungan dari media dan komunitas, pemuda dapat menjadi kekuatan pendorong utama dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.Bincang bersama antara Generasi Digital Intelektual (GDI) dan rri Pro 2 Palembang adalah langkah strategis dalam memperkuat peran pemuda dalam inovasi digital untuk kemajuan daerah. Melalui sinergi ini, diharapkan lebih banyak ide dan proyek inovatif yang dapat dihasilkan, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.*** 
Read More 










