IHSG ngamuk, pertanda alam apa yang akan terjadi di Indonesia ?
IHSG ngamuk, pertanda alam apa yang akan terjadi di Indonesia ?
Lingkaran.id - Kemarahan IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan investor dan masyarakat luas. Fluktuasi indeks yang ekstrem, baik naik maupun turun, kerap dipandang sebagai "termometer" kondisi perekonomian Indonesia. Namun, apakah benar bahwa pergerakan IHSG bisa menjadi pertanda alam atau indikator yang lebih besar tentang masa depan Indonesia?Apa Itu IHSG dan Mengapa Penting?IHSG adalah indeks utama yang mengukur kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup saham-saham terbesar dan paling likuid di bursa, sehingga menjadi indikator utama bagi investor untuk menilai performa pasar saham Indonesia.Karena IHSG mencerminkan kondisi perusahaan-perusahaan terbesar di negara ini, indeks ini juga dianggap sebagai cerminan dari stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.Mengapa IHSG Bisa "Ngamuk"?Fluktuasi IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa penyebab utama volatilitas IHSG antara lain:Kondisi ekonomi global, seperti inflasi, perang, dan ketegangan geopolitik.Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah Indonesia.Peristiwa domestik, seperti pemilihan umum, perubahan kebijakan, atau bencana alam.Perilaku investor, yang sering dipengaruhi oleh sentimen dan emosi.Apakah IHSG Bisa Menjadi Pertanda Alam?Kemarahan IHSG seringkali diinterpretasikan sebagai pertanda akan terjadinya peristiwa penting di Indonesia. Namun, penting untuk memahami bahwa IHSG adalah indikator ekonomi, bukan ramalan alam atau bencana.Meskipun demikian, ada beberapa cara IHSG bisa memberikan "sinyal" tentang kondisi yang mungkin terjadi di masa depan:1. Indikator Kesehatan EkonomiIHSG yang stabil atau meningkat biasanya menunjukkan bahwa investor percaya diri dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebaliknya, IHSG yang jatuh mungkin mencerminkan kekhawatiran akan resesi atau masalah ekonomi.2. Pengaruh terhadap Kebijakan PemerintahPergerakan IHSG sering menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan. Misalnya, jika IHSG terus-menerus melemah, pemerintah mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kepercayaan investor, seperti menurunkan suku bunga atau mengeluarkan paket stimulus ekonomi.3. Dampak terhadap Stabilitas SosialKondisi ekonomi yang buruk, yang tercermin dalam IHSG yang melemah, bisa berdampak pada stabilitas sosial. Misalnya, inflasi tinggi atau pengangguran yang meningkat bisa memicu protes atauDemonstrasi masyarakat.Apa yang Mungkin Terjadi di Masa Depan?Menghadapi volatilitas IHSG yang tinggi, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi di Indonesia:1. Pemulihan EkonomiJika IHSG mulai stabil dan meningkat, ini bisa menjadi pertanda bahwa ekonomi Indonesia mulai pulih dari berbagai tekanan, baik internal maupun eksternal. Pemulihan ini mungkin didorong oleh kebijakan pemerintah yang tepat, pertumbuhan bisnis, dan meningkatnya kepercayaan investor.2. Ketidakstabilan PolitikIHSG yang terus-menerus melemah bisa mencerminkan ketidakstabilan politik, terutama menjelang pemilihan umum. Periode transisi politik seringkali menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor, yang bisa mempengaruhi pergerakan indeks.3. Bencana Alam atau Krisis SosialWalaupun IHSG bukan pertanda alam, bencana alam atau krisis sosial yang parah bisa mempengaruhi kinerja indeks. Misalnya, gempa bumi atau pandemi yang melanda Indonesia bisa menyebabkan IHSG anjlok karena gangguan ekonomi dan sosial.Bagaimana Masyarakat Harus Menyikapi Fluktuasi IHSG?Sebagai masyarakat awam, penting untuk memahami bahwa IHSG adalah salah satu dari banyak indikator ekonomi yang ada. Untuk menyikapi fluktuasi IHSG, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:Mencari informasi yang akurat dan mendalam tentang kondisi ekonomi Indonesia.Menghindari kepanikan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang matang.Memantau kebijakan pemerintah dan perkembangan bisnis yang mungkin mempengaruhi IHSG.Diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko yang terkait dengan volatilitas pasar saham.PenutupKemarahan IHSG belakangan ini memang menjadi fenomena yang menarik untuk dipantau. Namun, penting untuk diingat bahwa IHSG adalah indikator ekonomi yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global. Walaupun IHSG bisa memberikan "sinyal" tentang kondisi ekonomi yang mungkin terjadi, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dengan pasti.Sebagai masyarakat, yang terpenting adalah tetap waspada, memahami informasi yang akurat, dan membuat keputusan yang bijak berdasarkan analisis yang mendalam. Dengan demikian, kita bisa lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di Indonesia.
Read More
IHSG lesu serta isu Menteri Sri Mulyani mundur
IHSG lesu serta isu Menteri Sri Mulyani mundur
Lingkaran.id - IHSG Lesu serta Isu Menteri Mundur: Analisis LengkapIHSG Lesu serta Isu Menteri Mundur: Analisis LengkapPendahuluanBelakangan ini, pasar saham Indonesia (IHSG) menunjukkan performa yang lesu. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti ketidakstabilan ekonomi global, tetapi juga oleh isu domestik yang mulai menyeruak ke permukaan. Salah satu isu yang paling menonjol adalah kemungkinan mundurnya beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia. Kombinasi dari kedua faktor ini telah menciptakan kekhawatiran di kalangan investor, yang pada gilirannya mempengaruhi pergerakan indeks saham.Faktor Eksternal: Ketidakstabilan Ekonomi GlobalPerang Dagang dan Ketegangan GeopolitikPerang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar saham global. Kenaikan tarif impor, embargo, dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perang dagang ini telah membuat investor menjadi lebih conservatism dalam mengambil keputusan. Indonesia, sebagai negara yang terbuka terhadap perdagangan internasional, tidak terhindar dari dampak ini.Melemahnya Perekonomian GlobalMelemahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti Jerman, Jepang, dan Italia juga telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi global, permintaan terhadap komoditas Indonesia seperti minyak sawit, batu bara, dan nikel cenderung mengalami penurunan. Hal ini tentu saja berdampak langsung pada IHSG.Faktor Domestik: Isu Menteri MundurKemungkinan Reshuffle KabinetIsu tentang mundurnya beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia belakangan ini semakin santer. Jika benar terjadi, ini akan menjadi perubahan besar dalam struktur pemerintahan. Investor biasanya tidak menyukai ketidakstabilan politik, karena hal ini dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan bisnis. Jika terjadi reshuffle kabinet, dikhawatirkan kebijakan yang telah stabil selama ini akan mengalami perubahan yang tidak pasti.Dampak terhadap Kepercayaan InvestorIsu menteri mundur ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Mereka khawatir bahwa perubahan dalam kabinet akan mengganggu program-program pemerintah yang telah direncanakan, seperti program infrastruktur atau reformasi ekonomi. Jika investor kehilangan kepercayaannya terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, maka mereka mungkin akan menarik modal mereka dari IHSG.Performa IHSG yang LesuPenurunan Indeks SahamSelama beberapa minggu terakhir, IHSG menunjukkan penurunan yang signifikan. Indeks ini tidak hanya gagal mencapai level tertingginya di tahun ini, tetapi juga cenderung bergerak sidewards dengan volatilitas yang tinggi. Penurunan ini dipengaruhi oleh baik faktor eksternal maupun domestik, yang mana telah membuat investor menjadi lebih berhati-hati dalam membeli saham.Volume Transaksi yang MenurunSelain penurunan indeks, volume transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami penurunan. Ini menunjukkan bahwa minat investor untuk membeli atau menjual saham saat ini tidak sebesar sebelumnya. Penurunan volume transaksi ini juga dapat menjadi indikator bahwa pasar saham sedang dalam fase konsolidasi, menunggu sinyal yang lebih jelas dari pemerintah maupun ekonomi global.Analisis dan ProyeksiHarapan terhadap PemerintahUntuk mengatasi lesunya IHSG dan isu menteri mundur, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah yang tepat. Pertama, pemerintah harus memberikan kejelasan terkait isu menteri mundur, sehingga investor tidak lagi merasa khawatir tentang stabilitas politik. Kedua, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan tetap konsisten dan berkelanjutan, sehingga investor merasa yakin untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia.Peluang dan TantanganLesunya IHSG dan isu menteri mundur juga membawa peluang bagi investor yang jeli. Dengan penurunan indeks saham, beberapa saham yang fundamentalnya baik mungkin memiliki valuasi yang lebih murah. Namun, investor juga harus waspada terhadap risiko yang mungkin timbul akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi global. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang lebih mendalam sebelum melakukan investasi.PenutupKondisi IHSG yang lesu dan isu menteri mundur saat ini menjadi perhatian utama bagi investor dan pemerintah. Dengan kombinasi dari faktor eksternal dan domestik, IHSG diprediksi akan terus mengalami tekanan dalam jangka pendek. Namun, jika pemerintah dapat segera memberikan kejelasan dan memastikan stabilitas kebijakan, maka IHSG memiliki potensi untuk pulih dan kembali menunjukkan performa yang lebih baik di masa depan.
Read More
Defisit APBN di Awal Tahun Capai Rp 31,2 Triliun: Tantangan Besar bagi Fiskal 2025
Defisit APBN di Awal Tahun Capai Rp 31,2 Triliun: Tantangan Besar bagi Fiskal 2025
Lingkaran.id - Pemerintah akhirnya mengumumkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Januari dan Februari 2025 setelah mengalami keterlambatan dalam penyampaian laporan. Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers yang digelar pada 13 Maret 2025, mengungkapkan bahwa APBN mengalami defisit sebesar Rp 31,2 triliun atau setara 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini menjadi perhatian karena berbeda dengan tren surplus pada tahun-tahun sebelumnya.Laporan APBN yang biasanya diumumkan tiap bulan mengalami keterlambatan satu bulan untuk Januari 2025. Penundaan ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik bahwa kinerja fiskal awal tahun mengalami kemunduran. Dugaan tersebut terbukti ketika laporan akhirnya dipublikasikan, menunjukkan penurunan pendapatan negara dan peningkatan defisit.Presiden Prabowo Umumkan Pencairan THR bagi ASN, TNI-Polri, dan Pensiunan Mulai 17 Maret 2025Berdasarkan data Kementerian Keuangan, APBN tahun ini dirancang dengan defisit Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB. Meski defisit 0,13 persen dari PDB masih dalam batas yang dirancang, perbandingan dengan defisit tahunan tidaklah sepadan. Lebih tepat jika dibandingkan dengan defisit di periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, APBN justru mencatat surplus Rp 22,8 triliun atau 0,10 persen terhadap PDB.Salah satu faktor utama defisit ini adalah penurunan pendapatan negara yang cukup signifikan. Hingga akhir Februari 2025, pendapatan negara tercatat Rp 316,9 triliun atau hanya 10,5 persen dari target APBN 2025. Jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang mencapai Rp 400,4 triliun (14,29 persen dari target APBN), maka terjadi penurunan drastis sebesar 20,85 persen.Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya penerimaan pajak. Pada Februari 2025, penerimaan pajak hanya Rp 187,8 triliun atau 8,6 persen dari target APBN 2025. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang mencapai Rp 269,02 triliun atau 13,53 persen dari target APBN 2024, mencatat penurunan 30,19 persen.Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam seperti batubara, nikel, timah, bauksit, dan sawit juga mengalami penurunan akibat fluktuasi harga komoditas global. Beberapa kebijakan baru seperti mekanisme tarif efektif rata-rata (TER) untuk Pajak Penghasilan (PPh) 21 dan relaksasi pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) turut berdampak pada penerimaan pajak.Di sisi lain, belanja negara tetap tinggi meski mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu. Hingga Februari 2025, realisasi belanja negara mencapai Rp 348,1 triliun atau 9,6 persen dari target APBN. Pada periode yang sama tahun lalu, belanja negara mencapai Rp 374,32 triliun atau 11,26 persen dari target APBN 2024.Dengan realisasi penerimaan dan belanja yang tidak seimbang, APBN mencatat defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari PDB. Hal ini kontras dengan kondisi Februari 2024 di mana APBN masih mencatat surplus Rp 26,04 triliun atau 0,11 persen dari PDB.Defisit yang terjadi pada awal tahun ini menjadi yang pertama sejak 2021. Sebagai perbandingan, pada 2024 defisit baru terjadi pada Mei, sementara pada 2023 defisit baru muncul di Oktober.Menanggapi hal ini, Sri Mulyani menyatakan bahwa tren defisit ini sesuai dengan pola tahunan, di mana penerimaan negara cenderung melemah pada Januari-Februari sebelum meningkat kembali di akhir tahun. Namun, pemerintah tetap waspada terhadap tren penurunan penerimaan negara.Sri Mulyani Bungkam Soal Isu Pengunduran Diri, Hanya Beri SenyumanUntuk mengatasi defisit, Kementerian Keuangan berencana mengoptimalkan penerimaan negara dengan berbagai langkah, termasuk pengawasan terhadap lebih dari 2.000 wajib pajak, optimalisasi perpajakan transaksi digital, serta upaya menekan penyelundupan dan cukai ilegal. Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan efisiensi belanja guna menekan pelebaran defisit.Namun, beberapa ekonom menilai bahwa kondisi ini bisa menjadi sinyal bahaya bagi kesehatan fiskal Indonesia. Achmad Nur Hidayat, pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, memperkirakan defisit APBN 2025 bisa membengkak hingga Rp 800 triliun atau sekitar 3 persen dari PDB. Jika skenario ini terjadi, maka akan berdampak besar terhadap rasio utang, beban bunga, serta ketergantungan pada pembiayaan utang jangka pendek.
Read More
Indonesia Airlines Hadir di Tanah Air, Siap Layani 48 Kota Tujuan di 30 Negara
Indonesia Airlines Hadir di Tanah Air, Siap Layani 48 Kota Tujuan di 30 Negara
Lingkaran.id - Indonesia akan segera menyambut kehadiran maskapai penerbangan baru, Indonesia Airlines, yang secara resmi terdaftar dan diresmikan pada Jumat, 7 Maret 2025. Maskapai ini dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah entitas usaha yang terdaftar di Singapura dan bergerak di beberapa sektor, termasuk energi terbarukan, pertanian, serta penerbangan.Di Indonesia, operasional penerbangan Indonesia Airlines akan dijalankan oleh PT Indonesia Airlines Group (IAG), yang berkantor pusat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. IAG berencana mengoperasikan 20 pesawat, dengan fokus utama pada rute internasional, menurut data dari penyedia intelijen penerbangan, Aviator.Sebagian besar armada maskapai ini, sebanyak 10 pesawat, akan menggunakan Airbus A321LR atau A321neo, sementara sisanya akan terdiri dari pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.Meskipun Calypte Holding berlokasi di Singapura, sosok di balik perusahaan ini adalah Iskandar, seorang tokoh kelahiran Indonesia yang kini menjabat sebagai CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holdings. Iskandar, yang lahir di Aceh, dikenal sebagai pengusaha sukses yang telah terlibat dalam berbagai sektor usaha, mulai dari perbankan, pembangkit listrik, hingga penerbangan.Dalam sebuah keterangan resmi yang diterima pada Minggu, 9 Maret 2025, Iskandar menjelaskan bahwa Indonesia Airlines akan beroperasi sebagai maskapai penerbangan komersial dengan layanan premium berjadwal. Maskapai ini akan menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, memberikan pengalaman yang tidak tertandingi bagi para penumpangnya."Kami mempersembahkan Indonesia Airlines sebagai maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium, menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial," ujar Iskandar.Indonesia Airlines dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor bisnis, termasuk energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Perusahaan ini berbasis di Singapura.Maskapai ini akan beroperasi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sebagai kantor pusat dan basis operasionalnya. Pada tahap awal, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat, yang terdiri dari 10 unit pesawat berbadan ramping seperti Airbus A321neo dan A321LR, serta 10 unit pesawat berbadan lebar, termasuk Airbus A350-900 dan Boeing 787-9. Maskapai ini akan fokus pada penerbangan internasional dan berencana untuk melayani 48 kota tujuan di 30 negara dalam lima tahun pertama operasionalnya.Dengan hadirnya Indonesia Airlines, maskapai ini diharapkan dapat memberikan pilihan baru bagi para penumpang yang mencari pengalaman penerbangan yang lebih nyaman dan eksklusif, serta mendukung konektivitas internasional bagi Indonesia.***
Read More
Danantara Dimulai! Konsolidasi 7 BUMN dengan Aset Awal Rp 14.670 Triliun, Ini Struktur Pengelolanya
Danantara Dimulai! Konsolidasi 7 BUMN dengan Aset Awal Rp 14.670 Triliun, Ini Struktur Pengelolanya
Lingkaran.id - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Danantara, lembaga pengelola investasi strategis nasional, akan memulai operasionalnya dengan total aset awal yang mencapai 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun. Aset ini berasal dari penggabungan berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dikelola di bawah naungan Danantara.Sumber awal pendanaan Danantara berasal dari penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Prabowo menyebut bahwa dalam 100 hari pertama pemerintahannya, efisiensi anggaran yang dilakukan telah mengamankan lebih dari Rp 300 triliun (setara 20 miliar dolar AS). Dana ini sebelumnya tertahan akibat berbagai kendala seperti inefisiensi, praktik korupsi, dan belanja negara yang tidak tepat sasaran.Eks Napi Koruptor Muncul di Struktur Kepemimpinan Danantara, Warganet: Reinkarnasi Korupsi?"Kami telah berhasil mengamankan lebih dari Rp 300 triliun dari efisiensi anggaran, dan kini dana tersebut akan dikelola melalui Danantara untuk diinvestasikan dalam lebih dari 20 proyek nasional strategis," ujar Prabowo dalam sebuah pernyataan.Sebagai bagian dari strategi industrialisasi dan hilirisasi nasional, Danantara akan fokus pada penguatan BUMN agar dapat lebih kompetitif di kancah global. Prabowo menargetkan bahwa lebih banyak perusahaan BUMN Indonesia bisa masuk dalam daftar Fortune 100 di masa depan.Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan beroperasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas penuh, sejalan dengan komitmennya untuk memerangi korupsi tanpa pandang bulu."Saya ingin memastikan bahwa Danantara dikelola dengan baik, bersih, transparan, dan dapat diaudit kapan saja. Ini adalah aset negara yang harus kita jaga untuk kepentingan generasi mendatang," tegasnya. Untuk memastikan pengelolaan yang optimal, Prabowo telah menunjuk sejumlah tokoh untuk menduduki posisi penting dalam Danantara:Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani sebagai Kepala BPI Danantara.Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) atau Kepala Holding Operasional.Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) atau Kepala Holding Investasi.Menteri BUMN Erick Thohir dipercaya sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, didampingi oleh Muliaman Hadad sebagai wakil ketua.Viral! Vokalis Band Sukatani Novi Citra Indriyati Diberhentikan dari Sekolah, Ini AlasannyaMenariknya, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga disebut sebagai salah satu pengawas Danantara. Namun, jajaran lengkap dewan pengawas belum sepenuhnya diungkapkan ke publik."Menurut saya, Danantara akan menjadi lembaga yang diawasi paling ketat, karena laporan keuangannya langsung disampaikan kepada Presiden," kata Rosan P. Roeslani.Untuk memastikan kompetensi pengelolaan, Prabowo menugaskan tim independen nasional dan internasional untuk melakukan seleksi terhadap individu yang akan bergabung dalam Danantara."Presiden ingin memastikan bahwa hanya individu profesional dan kompeten yang akan mengelola Danantara, sehingga proses seleksi akan melibatkan tim independen," jelas Rosan. Saat ini, tujuh BUMN terbesar telah resmi bergabung dalam Danantara, Ketujuh perusahaan ini dipilih karena memiliki aset terbesar di antara 47 BUMN yang ada.yaitu:PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)PT PLN (Persero)PT Pertamina (Persero)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)PT Telkom Indonesia (Persero) TbkMining Industry Indonesia (MIND ID)Viral kades di kabupaten Bogor menghina bingkisan nasi pasca pelantikan Bupati dan Wakil BupatiSelain itu, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA)—sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang dibentuk pada era Jokowi—juga dikabarkan akan bergabung dalam Danantara di tahap selanjutnya. Rosan memastikan bahwa ke depannya seluruh BUMN bisa berpotensi bergabung, dengan tujuan mengonsolidasikan aset-aset negara untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar."Seluruh BUMN nantinya akan bergabung dalam Danantara. Ini adalah langkah besar untuk menciptakan ekosistem investasi nasional yang kuat," ungkapnya.Dengan berbagai langkah strategis ini, Danantara diharapkan menjadi penggerak utama industrialisasi Indonesia, sekaligus memastikan bahwa aset negara dikelola dengan efektif, transparan, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi rakyat Indonesia.***
Read More
Danantara Kelola Aset Raksasa, FTSE Russell Prediksi Dampak Positif bagi Pasar Indonesia
Danantara Kelola Aset Raksasa, FTSE Russell Prediksi Dampak Positif bagi Pasar Indonesia
Lingkaran.id - Rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendapat perhatian dari FTSE Russell, lembaga penyedia indeks pasar global. FTSE Russell menilai bahwa Danantara, yang akan mengelola aset senilai US$900 miliar (setara Rp14.724 triliun), memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing, termasuk foreign direct investment (FDI).Policy Director FTSE Russell, Wanming Du, mengungkapkan bahwa investor global cenderung tertarik pada negara yang mengalokasikan kekayaannya untuk pembangunan infrastruktur serta pertumbuhan ekonomi.Megawati Instruksikan Kader PDIP Tunda Retreat Di Magelang Usai Hasto Ditahan KPK“Jika melihat pola di berbagai negara, dana kekayaan negara yang berinvestasi dalam infrastruktur dasar dapat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini pada akhirnya menarik lebih banyak investasi asing dan FDI,” ujar Wanming Du dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook di Jakarta, Jumat (21/2/2025).Menurutnya, langkah Indonesia membentuk Danantara sejalan dengan strategi yang telah diterapkan berbagai negara untuk mengalokasikan kekayaan negara ke sektor infrastruktur. Selain itu, keberadaan sovereign wealth fund (SWF) ini juga diprediksi akan berdampak positif terhadap indeks saham nasional.Dengan Asset Under Management (AUM) mencapai US$900 miliar, Danantara berpotensi menjadi SWF terbesar ketujuh di dunia. Wanming juga menyoroti investasi Danantara di sektor energi baru terbarukan (EBT) sebagai langkah strategis yang dapat memberikan dampak ekonomi jangka panjang.“Ini tentu kabar baik bagi pasar domestik,” tambahnya.Agar Danantara mencapai kinerja optimal, Wanming merekomendasikan strategi diversifikasi investasi, baik di dalam maupun luar negeri, untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko.Soroti Peluncuran BPI Danantara: Dinilai Berisiko Melemahkan Pengawasan dan Penegakan Hukum ,Celah Baru bagi Korupsi?Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan bahwa Danantara akan secara resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Lembaga ini dirancang untuk mengalokasikan modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke sektor usaha yang menjanjikan keuntungan tinggi sekaligus memberikan dampak sosial yang luas. Dengan model pengelolaan yang diterapkan, keuntungan dari program hilirisasi akan sepenuhnya dinikmati oleh Indonesia.Dalam operasionalnya, Danantara akan berada langsung di bawah pengawasan Presiden dan didukung oleh Dewan Pengawas yang diketuai oleh Menteri BUMN, serta Dewan Penasehat yang akan memberikan arahan strategis bagi pengelolaan investasi negara.***
Read More
Indonesia Selangkah Lagi Gabung OECD, Jadi Negara ASEAN Pertama di Organisasi Negara Maju?
Indonesia Selangkah Lagi Gabung OECD, Jadi Negara ASEAN Pertama di Organisasi Negara Maju?
Lingkaran.id -Indonesia semakin dekat untuk menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara maju. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara pertama di ASEAN yang bergabung dengan OECD, menandai langkah besar dalam transformasi ekonomi nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang menyelesaikan initial memorandum sebagai bagian dari proses aksesi. Dokumen ini berisi penyesuaian regulasi domestik dengan standar internasional yang diterapkan oleh OECD, termasuk dalam aspek transparansi dan antikorupsi.Momen Razman Nasution Gebrak Meja, Gelang Terlepas & Kembali Lagi! Netizen Ini Sih AjaibDeputy Director OECD, Nicola Pinaud, menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia di OECD hanya tinggal menunggu waktu. Menurutnya, Indonesia telah menjalin kerja sama erat dengan OECD sejak 2007 dan memiliki potensi besar untuk berkontribusi di dalam organisasi ini.Masuknya Indonesia ke dalam OECD diyakini akan memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun politik, antara lain:Peningkatan standar regulasi: Indonesia harus menyesuaikan kebijakan dalam bidang antikorupsi, perdagangan, dan investasi agar sesuai dengan standar global.Akses ke jaringan ekonomi negara maju: Bergabung dengan OECD akan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi internasional, menarik lebih banyak investor asing.Dukungan terhadap target Indonesia 2045: Keanggotaan ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.Beyond BSI Bermasalah? Begini Cara Mengatasi Dan Info Resmi dari Bank Syariah IndonesiaMeskipun Indonesia menjadi kandidat utama, Thailand juga dikabarkan berminat untuk bergabung dengan OECD. Oleh karena itu, Indonesia perlu mempercepat proses aksesi agar tidak kehilangan kesempatan menjadi negara ASEAN pertama dalam organisasi ini.Dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara serta keanggotaannya di G20, APEC, dan ASEAN, Indonesia memiliki peluang besar untuk lolos dalam aksesi OECD. Langkah ini akan semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi global.****
Read More
eFishery dan Revolusi Teknologi Akuakultur: Produksi Massal eFeeder untuk Pembudidaya Ikan Indonesia
eFishery dan Revolusi Teknologi Akuakultur: Produksi Massal eFeeder untuk Pembudidaya Ikan Indonesia
Lingkaran.id - Pada tahun 2016, eFishery mencatat tonggak sejarah baru dalam industri akuakultur Indonesia dengan memulai produksi massal eFeeder, sebuah perangkat cerdas yang dirancang untuk mengoptimalkan pemberian pakan ikan secara otomatis. Produk ini menjadi solusi revolusioner bagi pembudidaya ikan di seluruh negeri, menawarkan efisiensi dan produktivitas yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, di balik keberhasilan ini, perjalanan eFishery tidaklah mudah. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana eFishery berkembang, tantangan yang dihadapi, serta dampak besar eFeeder terhadap industri perikanan Indonesia.Awal Mula eFishery: Dari Ide ke InovasieFishery didirikan dengan visi untuk memanfaatkan teknologi guna mengatasi berbagai permasalahan dalam sektor akuakultur. Sebelum kehadiran eFeeder, pembudidaya ikan di Indonesia mengandalkan metode pemberian pakan manual yang tidak efisien, menyebabkan pemborosan pakan dan meningkatnya biaya operasional.Melalui riset yang mendalam, eFishery mengembangkan eFeeder, sebuah perangkat IoT (Internet of Things) yang dapat mengontrol pemberian pakan ikan berdasarkan pola konsumsi dan kebiasaan makan ikan. Perangkat ini terhubung dengan aplikasi yang memungkinkan pembudidaya untuk memonitor dan mengontrol pemberian pakan secara jarak jauh, mengoptimalkan efisiensi penggunaan pakan, serta meningkatkan produktivitas hasil panen.CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan FantastisProduksi Massal eFeeder: Perjalanan Menuju EfisiensiPada tahun 2016, eFishery memutuskan untuk memproduksi eFeeder secara massal guna menjangkau lebih banyak pembudidaya ikan di Indonesia. Keputusan ini didasarkan pada tingginya permintaan pasar serta kesadaran bahwa industri akuakultur nasional membutuhkan solusi teknologi yang lebih baik.Namun, produksi massal bukan tanpa tantangan. eFishery harus mengatasi beberapa hambatan utama, di antaranya:Skalabilitas Produksi: Meningkatkan kapasitas produksi dari skala kecil ke skala industri membutuhkan investasi besar dalam fasilitas manufaktur, tenaga kerja, serta proses kontrol kualitas.Edukasi Pasar: Banyak pembudidaya ikan yang masih skeptis terhadap teknologi baru. Oleh karena itu, eFishery harus melakukan kampanye edukasi secara intensif untuk meyakinkan para pelaku usaha perikanan tentang manfaat eFeeder.Distribusi dan Logistik: Dengan wilayah kepulauan yang luas, eFishery menghadapi tantangan dalam mendistribusikan eFeeder ke berbagai daerah di Indonesia, terutama di daerah terpencil.Melalui strategi pemasaran yang kuat serta kemitraan dengan berbagai pihak, eFishery berhasil mengatasi tantangan ini dan mempercepat adopsi teknologi di kalangan pembudidaya ikan.Dampak eFeeder terhadap Industri Akuakultur IndonesiaKeberhasilan produksi massal eFeeder memberikan dampak signifikan bagi sektor perikanan Indonesia. Beberapa manfaat utama yang dirasakan oleh para pembudidaya ikan meliputi:Efisiensi Penggunaan Pakan: Dengan sistem otomatisasi, pembudidaya dapat mengontrol jumlah pakan yang diberikan, mengurangi pemborosan, dan menekan biaya operasional.Peningkatan Produktivitas: Dengan pemberian pakan yang lebih teratur dan optimal, ikan tumbuh lebih sehat dan cepat, meningkatkan hasil panen.Digitalisasi Akuakultur: eFishery mendorong transformasi digital dalam sektor perikanan, memungkinkan pembudidaya mengakses data dan analitik untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.Analisis Jaringan Sosial dan Media terhadap Adopsi eFeederDalam menganalisis bagaimana eFeeder diadopsi oleh masyarakat, kita dapat melihat pola penyebaran informasi dan adopsi teknologi melalui analisis jaringan sosial dan media.Pengaruh Media SosialeFishery menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube untuk mendemonstrasikan cara kerja eFeeder, membangun kesadaran, serta berbagi testimoni pelanggan.Kampanye digital yang efektif mempercepat adopsi teknologi, terutama di kalangan generasi muda pembudidaya ikan yang lebih terbuka terhadap inovasi teknologi.Dinamika Jaringan Sosial dalam Industri AkuakulturPembudidaya ikan sering membentuk komunitas dan jaringan sosial di tingkat lokal. eFishery memanfaatkan jaringan ini dengan mengadakan seminar, lokakarya, dan demonstrasi langsung di berbagai daerah.Efek "word-of-mouth" memainkan peran penting dalam adopsi teknologi ini, di mana pembudidaya yang sudah menggunakan eFeeder merekomendasikannya kepada rekan-rekan mereka.Kemitraan dengan Pemangku KepentinganeFishery bekerja sama dengan pemerintah, institusi akademik, dan organisasi non-profit untuk memperluas jangkauan teknologi ini.Bantuan dana dan insentif dari pemerintah turut membantu dalam mempercepat distribusi dan adopsi teknologi di berbagai daerah.Prediksi Masa Depan: Langkah Selanjutnya untuk eFisheryDengan keberhasilan produksi massal eFeeder, eFishery diperkirakan akan terus berkembang dan berinovasi di sektor akuakultur. Beberapa prediksi yang dapat diantisipasi adalah:Ekspansi ke Pasar Global: Setelah sukses di Indonesia, eFishery berpotensi mengekspansi produk eFeeder ke negara-negara Asia Tenggara dan pasar global lainnya.Integrasi AI dan Big Data: Dengan semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI), eFishery dapat mengembangkan sistem analitik berbasis data untuk memberikan rekomendasi optimal bagi pembudidaya.Diversifikasi Produk: eFishery kemungkinan akan memperluas portofolio produknya, termasuk perangkat monitoring kualitas air atau sistem pemantauan berbasis IoT lainnya.Jaringan Perusahaan eFishery: Dari Inovasi Tiga Teknisi hingga Revolusi AkuakulturKeberhasilan eFishery dalam memproduksi massal eFeeder pada tahun 2016 menjadi titik balik dalam industri akuakultur Indonesia. Dengan mengatasi berbagai tantangan produksi, distribusi, dan edukasi pasar, eFishery berhasil membawa revolusi dalam sektor perikanan. Analisis jaringan sosial dan media menunjukkan bahwa faktor utama dalam kesuksesan adopsi eFeeder adalah kombinasi strategi pemasaran digital, jaringan sosial komunitas pembudidaya, serta kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.Di masa depan, eFishery diperkirakan akan terus mengembangkan inovasi baru yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan dalam sektor perikanan. Dengan demikian, eFishery tidak hanya menjadi pemimpin industri di Indonesia, tetapi juga berpotensi menjadi pemain global dalam teknologi akuakultur.Dengan keberhasilan ini, eFishery menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas sektor perikanan dan membawa dampak ekonomi yang luas bagi para pembudidaya ikan di Indonesia.
Read More
Konspirasi di Balik eFishery: Jejak Digital yang Mengungkap Segalanya
Konspirasi di Balik eFishery: Jejak Digital yang Mengungkap Segalanya
Lingkaran.id - Industri startup berbasis teknologi telah menjadi pendorong utama inovasi di berbagai sektor, termasuk akuakultur. Salah satu contoh sukses di bidang ini adalah eFishery, sebuah perusahaan rintisan yang awalnya beroperasi dari ruang bawah tanah sebuah rumah sewaan, sebelum berkembang menjadi pemain besar dalam industri perikanan digital di Indonesia. Namun, di balik kisah suksesnya, eFishery kini menghadapi dugaan fraud yang mengancam reputasi dan keberlanjutan perusahaan.Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana fraud detection menggunakan analisis media sosial dan jaringan sosial dapat mengungkap potensi kecurangan dalam startup, serta melihat lebih dalam struktur hubungan pemegang saham dan pendiri eFishery dalam skandal yang mengguncang industri ini. Dari Ruang Bawah Tanah ke Ekspansi GlobaleFishery didirikan dengan visi besar untuk merevolusi industri akuakultur di Indonesia. Dengan menawarkan teknologi pakan ikan otomatis berbasis IoT (Internet of Things), eFishery berhasil menarik perhatian berbagai investor besar. Seiring dengan pertumbuhan pesatnya, perusahaan ini mendapatkan pendanaan dalam jumlah signifikan, memungkinkan mereka untuk memperluas operasionalnya, mendirikan kantor pusat, serta membangun gudang produksi yang lebih besar.Namun, pertumbuhan yang cepat sering kali diikuti oleh tantangan besar, termasuk manajemen keuangan yang kompleks dan potensi penyimpangan dalam pengelolaan dana. Pada tahap ini, dugaan fraud finansial mulai mencuat, menarik perhatian regulator dan analis industri. Mengungkap Fraud eFishery dengan Analisis Jaringan SosialFraud dalam bisnis startup sering kali melibatkan hubungan kompleks antar individu, investor, serta mitra bisnis. Dengan menggunakan analisis jaringan sosial (Social Network Analysis/SNA), kita dapat mengidentifikasi pola keterkaitan yang mencurigakan dalam perusahaan ini.1. Identifikasi Aktor Kunci dalam Jaringan FraudDalam kasus eFishery, terdapat beberapa entitas yang memiliki peran sentral dalam jaringan:Pendiri dan eksekutif utama yang bertanggung jawab atas keputusan strategis.Investor dan pemegang saham utama yang memiliki kepentingan finansial dalam operasional perusahaan.Mitra bisnis dan vendor yang terlibat dalam transaksi keuangan.Dari analisis jaringan, ditemukan bahwa beberapa individu memiliki koneksi yang sangat erat dengan lebih dari satu entitas yang sedang diselidiki dalam kasus fraud lainnya. Ini menunjukkan kemungkinan adanya jaringan keuangan tersembunyi yang memfasilitasi praktik manipulatif dalam laporan keuangan perusahaan.2. Pola Aliran Dana yang Tidak WajarSalah satu indikasi utama dari fraud adalah pergerakan dana yang tidak wajar. Dengan menganalisis transaksi finansial melalui pendekatan jaringan, ditemukan beberapa anomali seperti:Transfer dana antar entitas yang tidak memiliki hubungan bisnis jelas.Peningkatan mendadak dalam transaksi ke vendor tertentu tanpa adanya justifikasi logis.Pola pendanaan yang tidak transparan, di mana dana investor dialihkan ke rekening yang tidak terkait langsung dengan operasional perusahaan. Analisis Media Sosial: Narasi Publik tentang eFisherySelain menggunakan analisis jaringan keuangan, media sosial juga menjadi sumber data penting dalam mendeteksi skandal keuangan. Dengan menganalisis pola percakapan di berbagai platform seperti Twitter, LinkedIn, dan forum diskusi startup, dapat ditemukan beberapa tren utama:Sentimen Publik yang Berubah DrastisSebelum skandal ini mencuat, eFishery dipandang sebagai startup yang menjanjikan. Namun, setelah laporan dugaan fraud muncul, sentimen publik berubah negatif dengan meningkatnya kritik terhadap transparansi perusahaan.Pengguna Media Sosial Mengungkap Dugaan KejanggalanBeberapa mantan karyawan eFishery mulai membagikan pengalaman mereka di media sosial, mengungkap adanya tekanan internal untuk memanipulasi data laporan keuangan demi menarik lebih banyak investor.Reaksi Investor dan Mitra BisnisInvestor yang awalnya mendukung penuh eFishery kini mulai mengeluarkan pernyataan resmi, dengan beberapa di antaranya menarik dukungan finansial mereka. Hal ini menambah tekanan terhadap perusahaan dan berpotensi menyebabkan instabilitas operasional. Dampak Kasus Fraud eFishery terhadap Ekosistem Startup di IndonesiaSkandal ini tidak hanya berdampak pada eFishery sebagai perusahaan, tetapi juga terhadap industri startup secara keseluruhan. Beberapa konsekuensi utama meliputi:Kepercayaan Investor Terhadap Startup MenurunKasus ini membuat investor lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya, khususnya pada startup berbasis teknologi yang masih dalam tahap pengembangan.Regulasi Keuangan yang Lebih KetatPemerintah dan regulator keuangan kemungkinan akan memperketat aturan terkait transparansi laporan keuangan bagi startup, meningkatkan beban kepatuhan bagi perusahaan baru.Dampak pada Reputasi eFishery dan ManajemennyaJika tuduhan fraud terbukti, eFishery akan mengalami krisis kepercayaan, yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan bisnisnya di masa depan. Kesimpulan: Pelajaran dari Kasus Fraud eFisheryKasus eFishery menunjukkan betapa pentingnya pengawasan keuangan dan transparansi dalam pengelolaan startup. Dengan menggunakan analisis jaringan sosial dan media sosial, kita dapat mengidentifikasi pola fraud lebih awal dan mencegah dampak yang lebih besar.Untuk mencegah kasus serupa di masa depan, startup harus:Mengadopsi sistem pemantauan transaksi berbasis AI untuk mendeteksi anomali keuangan sejak dini.Meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan agar kepercayaan investor tetap terjaga.Menggunakan pendekatan analisis jaringan sosial untuk mengidentifikasi potensi fraud dalam jaringan bisnis mereka.Kasus ini menjadi peringatan bagi ekosistem startup di Indonesia bahwa pertumbuhan yang pesat harus diimbangi dengan tata kelola yang baik. Tanpa transparansi dan akuntabilitas, bahkan startup yang paling inovatif sekalipun bisa jatuh dalam skandal yang menghancurkan reputasi mereka.Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam mengenai fraud detection melalui analisis media sosial dan jaringan sosial, sekaligus menjadi sumber berita yang informatif dan relevan bagi pembaca Lingkaran.id. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme fraud dalam startup, kita dapat membangun ekosistem bisnis yang lebih transparan dan berkelanjutan di masa depan. 
Read More
CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan Fantastis
CEO eFishery Dipecat! Investigasi Ungkap Manipulasi Keuangan Fantastis
Lingkaran.id - eFishery, sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Bandung yang didirikan pada tahun 2013, telah menjadi sorotan dalam industri akuakultur Indonesia. Perusahaan ini menawarkan solusi teknologi untuk manajemen budidaya ikan melalui pengembangan mesin pakan otomatis yang inovatif. Namun, baru-baru ini, eFishery menghadapi tantangan serius terkait dugaan manipulasi laporan keuangan yang mengakibatkan guncangan besar dalam ekosistem startup di Indonesia.Perkembangan Awal eFisheryDidirikan oleh Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya pada 8 Oktober 2013, eFishery berfokus pada pengembangan teknologi untuk sektor perikanan. Gibran, salah satu pendiri, memulai perjalanannya di dunia akuakultur sejak tahun 2009 dengan mengelola kolam ikan sendiri. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan, terutama dalam hal efisiensi pemberian pakan. Pada tahun 2012, eFishery berhasil mengembangkan prototipe mesin pakan otomatis yang kemudian dipasarkan pada tahun 2014 kepada pemilik kolam ikan skala menengah dan besar.Keberhasilan dan Pertumbuhan PerusahaanSeiring berjalannya waktu, eFishery mencatat pertumbuhan yang signifikan. Perusahaan ini mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk hibah sebesar Rp1,5 miliar dari Bank Mandiri pada tahun 2015 untuk pengembangan lebih lanjut. Pada Januari 2021, eFishery mengangkat Aldi Haryopratomo, mantan CEO Gopay, sebagai Komisaris, menandakan langkah strategis dalam memperkuat manajemen perusahaan.Jaringan Perusahaan eFishery: Dari Inovasi Tiga Teknisi hingga Revolusi AkuakulturDalam hal pendanaan, eFishery berhasil mengumpulkan lebih dari US$120 juta, termasuk pendanaan Seri C sebesar US$90 juta pada awal tahun 2022. Kepercayaan investor ini didasarkan pada model bisnis yang jelas dan minimnya persaingan di sektor perikanan. Gibran Huzaifah menyatakan bahwa eFishery tidak memiliki saingan berarti di sektor ini, yang menjadi salah satu faktor pendorong kepercayaan investor.Jaringan Perusahaan dan Hubungan Pemegang SahameFishery beroperasi di bawah PT Multidaya Teknologi Nusantara dan telah membangun jaringan yang luas dalam industri akuakultur. Dengan dukungan dari berbagai investor dan mitra strategis, perusahaan ini berhasil memperluas jangkauannya ke ribuan kolam ikan dengan omzet mencapai puluhan triliun rupiah per tahun. Namun, detail spesifik mengenai struktur kepemilikan saham dan hubungan antara pemegang saham tidak dipublikasikan secara luas.Tantangan dan Skandal KeuanganPada akhir tahun 2024, eFishery menghadapi tuduhan serius terkait manipulasi laporan keuangan. Investigasi mengungkap bahwa perusahaan diduga telah menggelembungkan pendapatan hingga hampir US$600 juta (setara Rp9,74 triliun) selama periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024. Laporan resmi menunjukkan laba sebesar US$16 juta (Rp259,9 miliar), namun analisis internal mengindikasikan kerugian sebesar US$35,4 juta (Rp575 miliar).Hasil investigasi ini menyebabkan pemecatan Gibran Huzaifah sebagai CEO eFishery. Proses investigasi melibatkan lebih dari 20 wawancara dengan staf serta pemeriksaan komunikasi di berbagai platform seperti WhatsApp dan Slack. Kasus ini memberikan dampak signifikan bagi ekosistem startup di Indonesia, yang tengah menghadapi tantangan dalam hal pendanaan dan kepercayaan investor.Analisis Jaringan Sosial dan ImplikasiKasus yang menimpa eFishery menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam hubungan antara pendiri, manajemen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Analisis jaringan sosial dalam konteks ini dapat membantu mengidentifikasi pola interaksi dan aliran informasi antara berbagai aktor dalam ekosistem perusahaan.Dengan menganalisis jaringan sosial, dapat diidentifikasi titik-titik kritis di mana informasi mungkin terdistorsi atau di mana keputusan strategis dibuat tanpa pengawasan yang memadai. Misalnya, hubungan yang terlalu terpusat pada satu individu atau kelompok dapat meningkatkan risiko manipulasi informasi dan pengambilan keputusan yang tidak transparan.Selain itu, analisis jaringan sosial dapat membantu dalam memahami bagaimana informasi mengenai praktik manipulatif menyebar di antara karyawan dan bagaimana budaya perusahaan mempengaruhi perilaku individu. Dalam kasus eFishery, analisis semacam ini dapat mengungkap apakah ada tekanan sistemik yang mendorong manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan atau apakah tindakan tersebut merupakan inisiatif individu tertentu.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaPelajaran dan RekomendasiKasus eFishery memberikan pelajaran berharga bagi startup lain di Indonesia dan global. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama dalam operasional perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik, termasuk audit internal yang ketat dan pengawasan oleh dewan direksi yang independen, sangat penting untuk mencegah terjadinya manipulasi keuangan.Selain itu, diversifikasi penilaian startup semestinya dilakukan, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan pendapatan, tetapi juga pada indikator lain seperti keberlanjutan bisnis, dampak sosial, dan kualitas manajemen. Investor perlu lebih berhati-hati dan melakukan uji tuntas yang komprehensif sebelum memberikan pendanaan.Bagi eFishery, langkah selanjutnya adalah memulihkan kepercayaan dari investor, mitra, dan masyarakat. Ini dapat dilakukan dengan melakukan restrukturisasi manajemen, meningkatkan transparansi
Read More
Dari Unicorn ke Skandal: eFishery Diterpa Isu Manipulasi Keuangan
Dari Unicorn ke Skandal: eFishery Diterpa Isu Manipulasi Keuangan
Lingkaran.id - eFishery, sebuah startup teknologi akuakultur yang didirikan pada tahun 2013, telah menjadi sorotan utama dalam industri startup Indonesia. Perusahaan ini menawarkan solusi inovatif dalam budidaya ikan dan udang melalui teknologi otomatisasi pemberian pakan. Namun, baru-baru ini, eFishery terlibat dalam skandal keuangan yang mengungkap kompleksitas jaringan pendiri dan pemegang sahamnya.Struktur Kepemilikan dan Jaringan PendiriGibran Huzaifah, lulusan Institut Teknologi Bandung, mendirikan eFishery dengan visi mengintegrasikan teknologi dalam sektor perikanan. Bersama dengan Chrisna Aditya, mereka mengembangkan perangkat pemberi pakan otomatis yang menjadi produk unggulan perusahaan. Gibran menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO), sementara Chrisna sebagai Chief Product Officer (CPO).Dalam struktur kepemilikan saham, Gibran memiliki 8,05% saham perusahaan, yang bernilai sekitar USD 120,31 juta. Chrisna memiliki 6,74% saham dengan nilai sekitar USD 101,71 juta. Selain mereka, terdapat beberapa investor utama yang memiliki saham signifikan, antara lain:Aqua-Spark: 19,83% saham, dengan investasi sebesar USD 18 juta.42XFund: 7,37% saham, dengan investasi sebesar USD 10 juta.Wavemaker Partners: 5,32% saham, dengan investasi sebesar USD 9,98 juta.Temasek Holdings: 5,11% saham, dengan investasi sebesar USD 23,9 juta.Softbank Vision Fund II: 4,7% saham, dengan investasi sebesar USD 20 juta.Struktur kepemilikan ini menunjukkan jaringan kompleks antara pendiri dan investor, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.Analisis Jaringan Sosial dan Hubungan Pemegang SahamJaringan sosial dalam konteks eFishery mencakup hubungan antara pendiri, pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis. Gibran dan Chrisna, sebagai pendiri, memiliki peran sentral dalam jaringan ini, berinteraksi langsung dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya.Investor utama seperti Aqua-Spark dan Temasek Holdings tidak hanya menyediakan modal tetapi juga sumber daya dan jaringan yang mendukung pertumbuhan perusahaan. Hubungan antara pendiri dan investor ini didasarkan pada kepercayaan dan visi bersama untuk memajukan industri akuakultur melalui inovasi teknologi.Namun, skandal keuangan yang terungkap baru-baru ini telah mengguncang dinamika jaringan ini. Dugaan manipulasi laporan keuangan oleh Gibran dan Chrisna sejak 2018 telah menimbulkan ketegangan antara manajemen dan investor. Investigasi internal mengungkapkan bahwa pendapatan dan laba perusahaan telah dilebih-lebihkan, yang mengarah pada pemberhentian sementara Gibran dan Chrisna dari posisi mereka.Dampak Skandal terhadap Jaringan Sosial dan Reputasi PerusahaanSkandal ini memiliki dampak signifikan terhadap jaringan sosial eFishery. Kepercayaan antara pendiri dan investor terguncang, yang dapat mempengaruhi aliran investasi di masa depan. Selain itu, reputasi perusahaan di mata publik dan mitra bisnis juga terancam.Di media sosial, kasus ini menjadi viral dengan tagar seperti #eFisheryFraud dan #GibranHuzaifahTrending mendominasi percakapan. Analisis penyebaran informasi menunjukkan lonjakan diskusi yang signifikan dalam 48 jam pertama setelah berita ini muncul. Video dan artikel terkait mendapatkan ratusan ribu interaksi di platform seperti YouTube, Facebook, dan LinkedIn, menunjukkan tingginya minat publik terhadap isu ini.Dampak negatif juga dirasakan oleh karyawan eFishery, yang menghadapi stigma buruk akibat skandal ini. Mereka harus menghadapi pertanyaan dan keraguan dari keluarga, teman, dan komunitas profesional mereka. Hal ini menyoroti pentingnya integritas manajemen dalam menjaga moral dan reputasi karyawan.Pelajaran yang Dapat DiambilKasus eFishery menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen perusahaan startup. Investor dan pemangku kepentingan lainnya harus melakukan uji tuntas yang komprehensif dan tidak hanya mengandalkan laporan keuangan yang disediakan oleh manajemen. Diversifikasi metode penilaian startup, termasuk evaluasi model bisnis, potensi pasar, dan kualitas tim manajemen, menjadi krusial untuk menghindari kasus serupa di masa depan.Selain itu, penting bagi perusahaan untuk membangun budaya integritas dan etika yang kuat. Hal ini tidak hanya akan membantu dalam mencegah praktik curang tetapi juga membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan dan masyarakat luas.KesimpulanSkandal keuangan eFishery mengungkap kompleksitas jaringan sosial antara pendiri, pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis. Dugaan manipulasi laporan keuangan oleh pendiri telah merusak kepercayaan dan reputasi perusahaan. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam manajemen perusahaan, terutama dalam ekosistem startup yang dinamis.
Read More
Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup Indonesia
Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup Indonesia
Lingkaran.id - Kasus dugaan fraud yang menjerat eFishery, sebuah startup agritech yang berbasis di Indonesia, kini menjadi sorotan global. Berita ini pertama kali mencuat setelah laporan investigasi dari media nasional dan internasional mulai membahas dugaan penyalahgunaan dana serta ketidaksesuaian laporan keuangan yang dikaitkan dengan manajemen perusahaan. Gibran Huzaifah, sebagai salah satu pendiri eFishery, kini berada di bawah tekanan besar akibat isu ini. Viralitas Kasus di Media Sosial Berdasarkan analisis penyebaran informasi di media sosial, kasus ini mengalami lonjakan perbincangan yang sangat signifikan dalam 48 jam pertama setelah pemberitaan awal muncul. Tagar seperti #eFisheryFraud dan #GibranHuzaifahTrending sempat menduduki puncak trending di Twitter (X), menunjukkan bahwa publik sangat tertarik dan berpartisipasi dalam diskusi terkait skandal ini. Selain itu, video dan artikel terkait kasus ini mendapatkan ratusan ribu interaksi di platform seperti YouTube, Facebook, dan LinkedIn, menandakan bahwa audiens yang lebih profesional juga menaruh perhatian pada isu tersebut.Peneliti Indonesia Pecahkan Misteri Antarktika: Analisis Penyebaran dan Dampak Berita di Media SosialAnalisis Jaringan Sosial dan Pola Penyebaran Informasi Dari segi analisis jaringan sosial, penyebaran berita terkait fraud eFishery didominasi oleh beberapa kelompok utama:Jurnalis dan Media: Media nasional dan internasional memainkan peran penting dalam penyebaran awal berita ini. Artikel investigasi yang diterbitkan oleh media seperti Kompas, CNBC Indonesia, dan Tech in Asia menjadi sumber utama yang kemudian dikutip oleh berbagai pihak.Investor dan Pelaku Industri Startup: Berbagai investor, baik dalam maupun luar negeri, ikut menyoroti dampak kasus ini terhadap lanskap investasi startup di Indonesia. Diskusi di LinkedIn menunjukkan kekhawatiran tentang kepercayaan investor terhadap startup berbasis agritech setelah skandal ini mencuat.Masyarakat Umum dan Netizen: Di Twitter (X) dan forum seperti Reddit dan Kaskus, diskusi berkembang dengan cepat, dengan banyak opini yang terpecah antara mereka yang mendukung eFishery dan mereka yang mengkritisi sistem pengawasan keuangan startup di Indonesia.Dampak Ekonomi dan Industri Kasus ini tidak hanya berdampak pada reputasi eFishery tetapi juga pada sektor startup agritech secara lebih luas. Beberapa investor besar mulai mempertimbangkan ulang strategi investasi mereka di Indonesia, terutama pada startup yang mengelola dana besar tanpa regulasi ketat. Selain itu, beberapa startup agritech lain mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan baru karena adanya kekhawatiran serupa.Prediksi Ke DepanPeningkatan Regulasi: Pemerintah kemungkinan akan memperketat regulasi terhadap startup yang menerima pendanaan besar untuk memastikan transparansi keuangan dan akuntabilitas bisnis mereka.Dampak pada Ekosistem Startup: Kepercayaan investor terhadap startup Indonesia, khususnya di sektor agritech, kemungkinan akan mengalami penurunan dalam jangka pendek, meskipun startup yang memiliki rekam jejak transparan masih dapat bertahan.Reputasi eFishery: Tergantung pada bagaimana manajemen eFishery menangani kasus ini, perusahaan ini bisa kehilangan kepercayaan pasar secara permanen atau justru bisa melakukan pemulihan dengan langkah-langkah transparansi dan restrukturisasi yang jelas.Kasus Fraud eFishery: Sorotan Global dan Dampaknya terhadap Industri Startup IndonesiaKesimpulan Kasus fraud eFishery telah menjadi pembelajaran penting bagi ekosistem startup di Indonesia. Dengan meningkatnya perhatian dari publik dan investor, penting bagi regulator dan pelaku industri untuk memperbaiki sistem pengawasan dan tata kelola perusahaan guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Ke depan, cara eFishery menangani krisis ini akan menjadi faktor kunci dalam menentukan masa depan startup tersebut serta dampaknya terhadap ekosistem startup secara keseluruhan.***
Read More
Lonjakan Biaya Produksi dan Inflasi, Bridgestone Tutup Pabrik PHK Ratusan Karyawan
Lonjakan Biaya Produksi dan Inflasi, Bridgestone Tutup Pabrik PHK Ratusan Karyawan
Lingkaran.id - Bridgestone Corporation, produsen ban terkemuka asal Jepang, mengumumkan rencana untuk menutup pabriknya yang berlokasi di Lanklaar, Belgia, pada semester pertama tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari langkah restrukturisasi operasional perusahaan di Eropa, yang tengah menghadapi tantangan profitabilitas.Dilansir dari media Jepang Nippon, manajemen Bridgestone mengungkapkan bahwa penutupan ini dipicu oleh penurunan permintaan suku cadang ban bus dan truk di Eropa, yang anjlok hingga lebih dari sepertiga.Resmi! Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Jadi 59 Tahun Mulai 2025"Penurunan permintaan ini menyebabkan kelebihan kapasitas produksi yang signifikan. Kondisi tersebut diperparah oleh biaya produksi yang semakin tinggi akibat lonjakan harga energi dan inflasi," ungkap laporan perusahaan.Sebagai respons, Bridgestone telah memulai prosedur informasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait mengenai rencana penutupan pabrik. Dalam pernyataannya, perusahaan memastikan akan memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak setelah keputusan resmi diambil.Kepala Badan Gizi Nasional Ungkap Serangga sebagai Sumber Protein: Bisa Jadi Menu Program Makan Bergizi GratisLangkah ini menjadi salah satu upaya Bridgestone untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah tantangan ekonomi global. Penutupan pabrik di Lanklaar diharapkan dapat membantu perusahaan mengurangi beban kelebihan kapasitas dan menjaga keberlanjutan bisnis di kawasan Eropa.Krisis keuangan yang melanda beberapa industri di Eropa terus mendorong perusahaan untuk mengambil langkah strategis, meski berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Bridgestone bukanlah satu-satunya yang menghadapi tantangan ini.***
Read More
Punya Minyak Jelantah di Rumah, Jangan Dibuang! Bisa Jadi Cuan
Punya Minyak Jelantah di Rumah, Jangan Dibuang! Bisa Jadi Cuan
Lingkaran.id - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, Pertamina Patra Niaga, kini mengajak masyarakat Jakarta dan Bandung untuk menjual minyak jelantah dengan harga Rp 6.000 per liter. Sebagai tambahan, warga juga akan mendapatkan 5 poin MyPertamina untuk setiap liter minyak yang disetorkan.Program ini merupakan bagian dari inisiatif energi berkelanjutan bernama Green Movement UCO (Used Cooking Oil) yang diluncurkan pada 21 Desember 2024. Sejak peluncurannya, program ini telah berhasil mengumpulkan 1.162 liter minyak jelantah dari enam lokasi pengumpulan.Anak Korban Kekerasan Oknum Polisi di Prabumulih Bantah Sudah Berdamai, Netizen: Kawal Sampai Tuntas!Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa program ini adalah langkah nyata dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah rumah tangga seperti minyak jelantah diolah kembali menjadi produk energi yang ramah lingkungan.“Melalui program ini, kami mengadaptasi prinsip ekonomi sirkular. Minyak jelantah yang sebelumnya dianggap limbah rumah tangga akan dikumpulkan dan diolah oleh anak perusahaan Pertamina Group menjadi biofuel, seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan **Sustainable Aviation Fuel (SAF),” ujar Heppy dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/25).Viral! Oknum Polisi Lakukan Penganiayaan terhadap Warga Usai KecelakaanSelain mendukung keberlanjutan lingkungan, inisiatif ini juga menjadi upaya Pertamina untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam mengurangi limbah dan mendukung penggunaan energi terbarukan.Program Green Movement UCO diharapkan dapat terus berkembang ke lebih banyak wilayah di Indonesia, seiring dengan komitmen Pertamina dalam menciptakan energi berkelanjutan bagi masa depan.***
Read More
Pay Later Kini Lebih Ketat, OJK Siapkan Regulasi Usia Minimal dan Pendapatan Minimum
Pay Later Kini Lebih Ketat, OJK Siapkan Regulasi Usia Minimal dan Pendapatan Minimum
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan regulasi baru terkait layanan Buy Now Pay Later (BNPL) yang disediakan oleh perusahaan pembiayaan. Aturan ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan konsumen sekaligus mengantisipasi risiko jebakan utang (debt trap).Dalam rancangan aturan tersebut, OJK menetapkan beberapa persyaratan utama bagi pengguna layanan BNPL, di antaranya:Batas usia minimal: Pengguna harus berusia minimal 18 tahun atau telah menikah.Pendapatan bulanan: Pengguna diwajibkan memiliki penghasilan bulanan minimal Rp 3 juta.Suami Tega Siram Istri dan Anak dengan Air Keras karena Cemburu ButaSelain itu, perusahaan pembiayaan juga diwajibkan memberikan edukasi kepada nasabah terkait risiko penggunaan BNPL agar lebih bijak dalam memanfaatkannya. Seluruh transaksi debit pengguna BNPL akan dicatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Langkah ini diambil untuk meningkatkan transparansi dan memastikan pemantauan yang lebih baik terhadap kredit pengguna.Regulasi ini dirancang tidak hanya untuk melindungi konsumen, tetapi juga untuk memperkuat industri pembiayaan. OJK mengharapkan aturan ini dapat diterapkan baik untuk nasabah baru maupun pembiayaan yang diperpanjang, dengan implementasi penuh ditargetkan pada 1 Januari 2027.“OJK dapat melakukan peninjauan kembali terhadap pengaturan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian, stabilitas sistem keuangan, dan perkembangan industri BNPL,” demikian pernyataan resmi OJK.Penggunaan layanan BNPL terus meningkat. Hingga September 2024, penyaluran piutang pembiayaan melalui BNPL mencatat kenaikan sebesar 103,4%. Namun, piutang yang dikelola perusahaan pembiayaan tercatat hanya Rp 8,24 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan dengan BNPL yang dikelola perbankan sebesar Rp 19,81 triliun.Viral Tenda Bergoyang di Wisata Perkemahan: Pasangan Mesum Digerebek Para PengunjungMenurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, tingkat kredit macet atau Net Performing Financing (NPF) gross dan NPF net masing-masing tercatat sebesar 2,60% dan 0,71%.OJK berharap melalui regulasi baru ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya literasi keuangan. Di sisi lain, perusahaan pembiayaan juga diharapkan dapat lebih bertanggung jawab dalam memberikan layanan BNPL yang aman dan transparan. Dengan regulasi yang lebih ketat, OJK menargetkan perlindungan konsumen dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah pesatnya pertumbuhan layanan BNPL.***
Read More
QRIS dan Transportasi Publik Bebas PPN, Ini Penegasan Menko Airlangga
QRIS dan Transportasi Publik Bebas PPN, Ini Penegasan Menko Airlangga
Lingkaran.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa barang kebutuhan pokok serta sistem pembayaran tertentu tidak akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini juga mencakup transaksi menggunakan sistem QRIS dan pembayaran transportasi publik."Saya tegaskan, transaksi QRIS tidak ada PPN," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (23/12/2024). Ia juga menyampaikan bahwa bahan pokok penting dan transportasi publik PPN-nya ditanggung oleh pemerintah.Tragis! Siswi SMP Tewas Diracun Kakak IparnyaKenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Sebelumnya, tarif PPN telah meningkat dari 10% menjadi 11% pada 1 April 2022.Namun, pemerintah telah mengklasifikasikan beberapa barang dan jasa tertentu yang termasuk kategori mewah atau premium, yang akan dikenai PPN sebesar 12%.Dokter Koas Dianiaya Sopir Keluarga Mahasiswi Unsri, Berikut Latar Belakang Keluarga Lady AurelliaBarang dan jasa premium yang dikenai tarif PPN 12% antara lain:Beras premiumBuah-buahan premiumDaging premium (seperti wagyu dan kobe)Ikan mahal (seperti salmon dan tuna premium)Udang dan crustacea premium (seperti king crab)Jasa pendidikan premiumJasa pelayanan kesehatan medis premiumListrik rumah tangga dengan daya 3.500–6.600 VADengan kebijakan ini, pemerintah memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau, sementara barang dan jasa dengan kategori premium dikenakan pajak sesuai dengan nilai tambahnya.***
Read More
Mulai 5 Januari 2025, Dua Pajak Baru untuk Pemilik Kendaraan Bermotor
Mulai 5 Januari 2025, Dua Pajak Baru untuk Pemilik Kendaraan Bermotor
Lingkaran.id - Pemilik kendaraan bermotor di Indonesia akan menghadapi penambahan beban pajak mulai 5 Januari 2025. Pemerintah menetapkan dua komponen pajak baru, yakni opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Masing-masing komponen pajak baru ini ditetapkan sebesar 66% dari pajak terutang.Dengan diberlakukannya opsen ini, jumlah total komponen pajak kendaraan bermotor bertambah menjadi sembilan. Hal ini tentu berdampak pada jumlah total pajak yang harus dibayar oleh pemilik kendaraan.Megawati Soekarnoputri Siap Datangi KPK Jika Hasto Ditangkap, KPK: Tidak Ada Ancaman!Sebagai ilustrasi, jika PKB yang terutang adalah Rp1 juta, maka opsen PKB sebesar Rp660 ribu akan ditambahkan, sehingga total PKB yang harus dibayar menjadi Rp1,660 juta. Hal serupa berlaku untuk BBNKB, di mana opsennya dihitung 66% dari nilai BBNKB yang telah ditentukan.Untuk mempermudah proses pengecekan dan pembayaran, masyarakat dapat memanfaatkan layanan daring yang disediakan oleh pemerintah daerah. Melalui laman atau aplikasi resmi, pemilik kendaraan dapat mengetahui status pajak serta jumlah total yang harus dibayarkan.Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD Demi Efisiensi AnggaranKebijakan baru ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah, namun masyarakat diimbau untuk mencermati dan mempersiapkan anggaran guna memenuhi kewajiban baru ini.***
Read More
Target Ekonomi 8 %, Inilah sektor yyan harus digenjot ?
Target Ekonomi 8 %, Inilah sektor yyan harus digenjot ?
Lingkaran.id - Menurut Airlangga, nilai ekonomi digital Indonesia hari ini baru di angka US$ 90 miliar. Dia optimistis tahun depan nilainya bisa digenjot ke US$ 120 miliar, bahkan pada di tahun 2030 bisa mencapai US$ 400 miliar."Kalau dengan ekonomi yang berbasis konvensional kita harus bersaing dari titik nol yang sama, tetapi ekonomi digital kita bisa meloncat," ungkapnya.Diduga Usai Konsumsi Kopi Perangsang, Pria Lansia Meninggal di PenginapanBicara ekonomi digital, sambung Airlangga, jumlah startup di Indonesia ada lebih dari 2.400 perusahaan rintisan. Saat ini ada dua decacorn atau perusahaan yang memiliki nilai lebih dari US$ 10 bilion. Demikian pula unicorn, atau 10 perusahaan senilai US$ 1 miliar."Dan di ASEAN, salah satu negara yang unggul di dalam pengembangan ekonomi digital adalah Indonesia," imbuhnya.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarAirlangga menyampaikan, pemerintah mendorong Digital Economy Framework Agreement, alias kerjasama ekonomi berbasis digital."Tidak ada belahan dunia lain atau kerjasama multilateral yang sudah mengangkat digital seperti negara ASEAN. Bahkan tidak EU, tidak di NAFTA, bahkan di level OECD. Oleh karena itu dalam ministerial meeting OECD tahun kemarin saya mengungkapkan terkait dengan Digital Economy Framework bahkan OECD pun ingin belajar dari negara-negara ASEAN," jelasnya.
Read More
Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 Persen
Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 Persen
Lingkaran.id - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kegiatan membangun rumah sendiri, atau tanpa menggunakan jasa kontraktor, dipastikan akan mengalami kenaikan. Saat ini, tarif PPN tersebut sebesar 2,2 persen, namun mulai tahun depan tarif tersebut akan naik menjadi 2,4 persen.Kenaikan ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan tarif PPN secara umum dari 11 persen menjadi 12 persen, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Pasal 7 dari UU tersebut menetapkan bahwa kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025.Indodax diduga kena hack dan mangalami kerugian capai 221 miliarSaat ini, aturan yang mengatur tarif PPN untuk kegiatan membangun rumah sendiri tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61 Tahun 2022. Dalam PMK tersebut, tarif PPN untuk membangun rumah sendiri ditetapkan sebesar 20 persen dari tarif PPN umum.Dengan kenaikan PPN umum menjadi 12 persen di tahun 2025, otomatis tarif PPN membangun rumah sendiri juga akan meningkat menjadi 2,4 persen.Tragis! Pria Paruh Baya Dibacok Dikepala dan Lengan Hampir Putus Oleh Istri SiriPerhitungan tarif ini dijelaskan dalam beleid tersebut sebagai hasil dari perkalian 20 persen dengan tarif PPN yang berlaku, kemudian dikalikan dengan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian, perubahan ini akan mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat yang membangun rumah sendiri tanpa kontraktor.***
Read More
Gelombang PHK terus berlanjut, 1 Pabrik tutup lagi
Gelombang PHK terus berlanjut, 1 Pabrik tutup lagi
Lingkaran.id - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) ternyata masih terus terjadi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri. Hingga membuat satu pabrik akhirnya tiarap setelah melakukan PHK bertahap.Hal itu diungkapkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi. Menurutnya, gelombang PHK industri TPT di dalam negeri terus berlanjut karena berbagai faktor. Salah satunya, tidak ada penjualan.Tragis! Pria Paruh Baya Dibacok Dikepala dan Lengan Hampir Putus Oleh Istri Siri"PHK masih terus terjadi. Kemarin ada PHK lagi 340 orang di PT Sinar Panca Jaya di Semarang. Jadi tutup total sekarang," kata Ristadi Selasa (10/9/2024)."Sebelumnya dia punya pekerja sekitar 3.000-an orang. PHK dilakukan bertahap. Pekerja yang 340-an orang kemarin PHK di bulan Agustus (2024). Pesangonnya masih negosiasi," ungkap Ristadi.Perusahaan tersebut, katanya, memiliki pasar di dalam negeri dan ekspor."Tapi nggak ada order, bikin (produksi) nggak kejual," ujar Ristadi.Dengan tutupnya pabrik itu, sebutnya, jumlah pabrik TPT yang harus tiarap di dalam negeri sejak awal tahun 2024 ini pun bertambah."Data KSPN masih terus berjalan. Saya juga lagi turun ke daerah-daerah untuk kroscek dan begitu keadaannya," kata Ristadi.Viral! Siswi SMA Diperkosa 10 Orang, Dua Pelaku Ditangkap WargaDia menuturkan, PHK menyisakan dampak menyedihkan bagi pekerja. Kehilangan sumber penghasilan berdampak berantai. Mulai dari masalah biaya hidup sehari-hari, sampai biaya sekolah dan tagihan cicilan yang belum beres."Yang bikin depresi korban PHK itu karena biaya sekolah sama tagihan-tagihan, cicilan motor. Prihatin banget," kata Ristadi.Dia pun berharap pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi gelombang PHK yang masih terus terjadi."Sampai sekarang juga banyak perusahaan TPT yang cuma memberlakukan kerja 3 hari seminggu," kata Ristadi.
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik