LPSK Ungkap Kejanggalan di Makam Arya Daru: Bunga Makam Diganti Orang Tak Dikenal
Wulan _ 5 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dengan kepala terlilit lakban, terus menyisakan tanda tanya besar. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut adanya kejanggalan baru terkait makam mendiang.Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, mengungkapkan bahwa keluarga Arya melaporkan fenomena aneh di pusara almarhum. Bunga di makam Arya diketahui diganti oleh pihak yang tidak dikenal. Temuan itu muncul ketika enam anggota keluarga Arya mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK karena merasa kematian sang diplomat penuh misteri.“Memang ada informasi soal makam almarhum, bunganya diganti oleh pihak tak dikenal,” ujar Susilaningtias, Kamis (11/9/2025).Banjir Besar Terjang Bali, Puluhan Rumah Rusak Parah dan Warga MengungsiSelain itu, keluarga juga merasa janggal lantaran beberapa hari setelah Arya meninggal, mereka menerima pesan berupa simbol-simbol misterius. LPSK saat ini masih menelaah berkas permohonan perlindungan keluarga untuk memutuskan langkah selanjutnya.Kejanggalan lain turut diungkap oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Komisioner Kompolnas, Mochammad Choirul Anam, mengatakan pihaknya menemukan bukti keberadaan amplop cokelat mencurigakan yang pernah diterima keluarga korban di Yogyakarta.“Isi amplop itu berupa styrofoam dengan bentuk bunga, bintang, dan hati. Kompolnas hanya sempat melihat fotonya, karena amplop tersebut tidak diserahkan kepada kami,” jelas Anam, Minggu (24/8/2025).Simbol-simbol dalam amplop itu menambah deretan teka-teki di balik kematian Arya yang hingga kini belum terjawab tuntas.Di sisi lain, Polda Metro Jaya menyatakan hingga saat ini penyidikan belum menemukan indikasi keterlibatan pihak lain. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan kesimpulan sementara menunjukkan kematian Arya mengarah pada dugaan meninggal dunia tanpa adanya tindak pidana.“Kesimpulan sementara, kematian ADP terjadi tanpa keterlibatan pihak lain. Namun demikian, kasus ini belum ditutup dan masih terbuka apabila ada informasi baru,” kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).Temuan tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) justru menyingkap detail kondisi tubuh korban. Dokter forensik RSCM, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., menjelaskan terdapat sejumlah luka di tubuh Arya, termasuk luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, serta memar di wajah, bibir, dan lengan kanan.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNSelain itu, terdapat tanda perbendungan pada tubuh korban. Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus di tenggorokan, paru-paru yang lembap, serta perbendungan di seluruh organ.“Tidak ditemukan adanya penyakit maupun zat berbahaya yang mengganggu pertukaran oksigen. Jadi, sebab kematian almarhum adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang mengakibatkan mati lemas,” jelas dr. Yoga.Meski hasil medis menyebut Arya meninggal akibat mati lemas, keluarga tetap meyakini ada hal-hal ganjil yang melatarbelakangi kematian sang diplomat muda asal Yogyakarta tersebut. Dari bunga makam yang diganti orang asing, amplop cokelat misterius, hingga simbol-simbol tak lazim, semua menjadi bagian dari puzzle besar yang belum terurai.***
Read More Skandal Suap di MA, Anggota DPR: Bongkar Semua Hakim, Gedung Bisa Runtuh
Wulan _ 6 jam yang lalu
Lingkaran.id - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil, melontarkan pernyataan tajam terkait praktik dugaan suap di lingkungan Mahkamah Agung (MA). Menurutnya, apabila seluruh hakim yang pernah menerima aliran dana haram dari mantan pejabat MA, Zarof Ricar, benar-benar diungkap, maka citra lembaga peradilan tertinggi itu akan runtuh.Ucapan tersebut disampaikan Nasir saat menguji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon hakim agung, Annas Mustaqim, di ruang rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa (9/9/2025).Alat Pemantau Aktivitas Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar Raib Diduga Dicuri“Kasus Zarof itu kan jelas, dia mengumpulkan uang dari berbagai perkara. Kalau semua hakim yang terlibat dibuka, lengkap dengan kasus apa saja, barangkali bisa roboh gedung Mahkamah Agung. Tapi begitulah potret yang kita saksikan hari ini,” ungkap Nasir dengan nada tegas.Sebagaimana diketahui, Zarof Ricar sebelumnya divonis bersalah karena terbukti menerima gratifikasi yang dikategorikan sebagai suap. Nilainya fantastis, mencapai Rp915 miliar ditambah 51 kilogram emas. Kasus ini menjadi salah satu skandal terbesar yang menjerat pejabat MA dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, Nasir menilai transparansi perlu ditegakkan agar masyarakat semakin percaya terhadap lembaga peradilan.“Kalau semua dibuka secara terang benderang, publik justru akan melihat keseriusan pengadilan dalam berbenah,” tambahnya.Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda JabarIa juga menekankan pentingnya peran pimpinan MA, pengadilan tingkat banding, hingga pengadilan tingkat pertama untuk selalu mengingatkan bawahannya agar memegang teguh Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPH).“Harusnya rekan-rekan hakim yang memiliki keimanan lebih kuat bisa mengingatkan atau menasihati sesamanya supaya tetap berpegang pada kode etik dan berperilaku sesuai pedoman hakim,” tutupnya.***
Read More Babak Baru! Penculikan KCP Bank BUMN: Pelaku Penculikan Ajukan Justice Collaborator Jadi Kunci Bongkar Fakta Kelam
Wulan _ 6 jam yang lalu
Lingkaran.id - Kasus penculikan dan pembunuhan tragis terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), memasuki babak baru. Salah satu tersangka bernama Eras atau dikenal dengan inisial RW, mengambil langkah mengejutkan dengan mengajukan diri sebagai justice collaborator ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).Pengacara Eras, Adrianus Agal, menegaskan pengajuan ini bertujuan untuk membuka tabir kelam yang selama ini menutup rapat kasus penuh misteri tersebut.BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan“Kenapa kami mengajukan Eras ke LPSK, karena kami ingin mengungkap fakta-fakta sebenarnya. Dengan begitu, kami berharap majelis hakim bisa mempertimbangkan keringanan hukuman bagi klien kami,” ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Rabu (10/9/2025).Menurutnya, proses hukum terhadap Eras berjalan sesuai prosedur. Masa penahanan 20 hari sudah ditetapkan dan dapat diperpanjang hingga 40 hari, dengan pelimpahan perkara ke Cipinang hanya tinggal menunggu waktu.Isu keterlibatan aparat negara dalam kasus ini sebelumnya hanya beredar sebagai desas-desus. Namun kini, fakta itu mendapat kepastian. Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, mengonfirmasi adanya dugaan kuat bahwa seorang anggota TNI terlibat dalam aksi penculikan dan pembunuhan Ilham.“Betul,” tegas Donny ketika dikonfirmasi wartawan. Ia menyatakan, penyelidikan internal sedang dilakukan untuk menelisik sejauh mana keterlibatan prajurit tersebut. “Sampai saat ini, jumlah personel yang ikut terseret belum bisa dipastikan. Tapi kami dalami betul dugaan keterlibatannya,” tambahnya.Konfirmasi ini memperkuat pernyataan Adrianus Agal beberapa waktu lalu. Ia menyebut ada sosok “oknum F” dari sebuah instansi yang memberi perintah penculikan terhadap Ilham. “Adik kami, Eras, diminta untuk menjemput paksa. Setelah korban diserahkan, belakangan diketahui nyawanya sudah tidak ada,” ungkap Adrianus.Polisi telah mengamankan 15 tersangka yang terbagi dalam empat klaster berbeda: kelompok intelektual, eksekutor, penculik, dan pengintai. Eras sendiri ditangkap di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, saat berusaha kabur. Penangkapannya dilakukan setelah wajahnya viral karena terekam CCTV ikut menyeret korban di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Langkah Eras menjadi justice collaborator kini dipandang sebagai kunci penting untuk mengungkap peran masing-masing klaster, termasuk keterlibatan pihak-pihak yang diduga memiliki kuasa lebih besar.Jejak tragis Ilham berawal pada Selasa (19/8/2025), ketika ia terekam kamera pengawas mengenakan batik cokelat dan celana krem, sempat berteduh dari hujan sebelum disergap sekelompok pria. Beberapa orang turun dari mobil putih dan menyeretnya paksa, hingga akhirnya hilang dari pandangan.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNDua hari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasad Ilham ditemukan warga di persawahan Karangsambung, Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Tubuhnya dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban.Kisah ini meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga dunia perbankan nasional. Ilham dikenal sebagai sosok muda cerdas, ramah, dan berprestasi. Lulusan Universitas Jenderal Soedirman itu sempat berkarier sebagai penyiar radio sebelum bergabung dengan bank BUMN hingga dipercaya memimpin KCP Cempaka Putih. Ia meninggalkan seorang istri, Puspita Aulia, serta dua anak yang masih kecil.***
Read More Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Geram, Larang Putranya Main Instagram Usai Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Wulan _ 6 jam yang lalu
Lingkaran.id - Pernyataan kontroversial datang dari Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Melalui akun media sosialnya, ia melontarkan tudingan sensitif dengan menyebut Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, sebagai agen CIA atau mata-mata Amerika Serikat.Komentar tersebut diunggah Yudo tak lama setelah ayahnya resmi menggantikan posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @yvdos4dewa, ia menuliskan, “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.”Viral Nenek ini Tagih Bantuan Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan Viral, Ini Respons Sang DesainerUngkapan itu sontak menuai reaksi keras publik dan menjadi viral di berbagai platform media sosial. Tak lama berselang, akun Instagram Yudo mendadak menghilang dan tak lagi dapat diakses.Tudingan tersebut rupanya membuat Purbaya Yudhi Sadewa geram. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah melarang putranya untuk kembali menggunakan Instagram.“Sudah saya larang. Sudah tidak main Instagram lagi,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/9/2025).Lebih lanjut, Purbaya menyebut anaknya masih belum memahami konsekuensi dari pernyataannya. “Anak kecil nggak ngerti apa-apa,” katanya singkat. Ia menambahkan bahwa dirinya telah menegur sekaligus memberi nasihat langsung kepada Yudo.“Sudah (dinasihati). Unggahannya juga sudah diturunkan dari Instagram,” imbuhnya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianUnggahan Yudo sempat menimbulkan perdebatan panas di kalangan warganet. Sebagian menilai pernyataan itu tidak pantas dilontarkan, terlebih karena menyangkut nama besar seorang mantan pejabat negara.Sementara sebagian lainnya menyoroti pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak di media sosial. Hingga kini, belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari pihak Sri Mulyani terkait tuduhan yang sempat beredar tersebut.***
Read More Bocah SMA Hilang Dua Hari di Dalam Hutan, Begini Kondisinya!
Wulan _ 6 jam yang lalu
Lingkaran.id - Misteri hilangnya seorang siswi SMA Negeri 4 Pekanbaru bernama Tri Nurhayati (17) akhirnya terungkap. Remaja ini ditemukan dalam keadaan selamat setelah dua hari tidak diketahui keberadaannya sejak dilaporkan hilang di kawasan hutan Lanud Rusmin Nurjadin, Selasa (9/9/2025) sore.Tri berhasil ditemukan pada Kamis pagi (11/9/2025) sekitar pukul 09.40 WIB oleh tim Basarnas Pekanbaru dalam kondisi lemah dan mengalami tanda-tanda hipotermia. Ia kemudian segera dievakuasi ke RS Lanud Rusmin Nurjadin untuk mendapatkan penanganan medis.Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda JabarPeristiwa ini bermula ketika Tri pulang sekolah dalam kondisi kurang sehat. Meski sedang sakit, ia tetap memaksakan diri berangkat ke sekolah pada hari itu. Seusai jam pelajaran, ia menolak ajakan temannya untuk pulang bersama, dengan alasan akan dijemput ibunya.Namun saat sang ibu tiba di sekolah sekitar pukul 16.30 WIB, Tri sudah tidak terlihat. Pencarian pertama dilakukan oleh keluarga, guru, serta teman-teman sekolahnya di sekitar SMP Negeri 8 Pekanbaru hingga ke gubuk milik abangnya. Namun, hingga malam tiba, keberadaan Tri tetap menjadi misteri.“Korban sebenarnya dalam kondisi sakit tapi tetap memaksa ke sekolah. Tidak ada masalah di keluarga ataupun lingkungan sekolah. Tiba-tiba hilang begitu saja, ini yang membuat kami heran,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 4 Pekanbaru, Zulfadli, Kamis (11/9/25).Hal senada juga disampaikan sang kakak, Slamet Wahyudi (24). Ia mengatakan adiknya memang sudah demam sejak pagi hari.“Saya sudah melarangnya berangkat sekolah, tapi dia tetap pergi. Tidak ada konflik apa pun di keluarga, tiba-tiba saja hilang,” tuturnya.Setelah dua hari pencarian mandiri tidak membuahkan hasil, Basarnas Pekanbaru akhirnya menurunkan 21 personel untuk membantu penyisiran. Tim dibagi menjadi tiga Search Rescue Unit (SRU) dan menyusuri sejumlah titik di area hutan Lanud. Keberuntungan datang pada Kamis pagi, saat tim menemukan Tri dalam kondisi selamat meski sangat lemah.BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan“Korban menunjukkan gejala hipotermia, seperti sudah lama berada di hutan tanpa makanan dan perlindungan. Kami segera memberikan pertolongan pertama sebelum mengevakuasi ke rumah sakit,” jelas Komandan Tim Rescue Basarnas Pekanbaru, Nahdi Sumaryono.Yang mengejutkan, lokasi ditemukannya Tri ternyata tidak jauh dari area yang sebelumnya sudah disisir warga, pihak sekolah, hingga keluarganya. Hal ini menambah tanda tanya mengenai bagaimana remaja tersebut bisa bertahan hidup di dalam hutan selama dua hari.***
Read More Banjir Besar Terjang Bali, Puluhan Rumah Rusak Parah dan Warga Mengungsi
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Hujan deras yang mengguyur Bali sejak dini hari mengakibatkan banjir besar disertai tanah longsor di Kabupaten Tabanan. Musibah ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.Kapolres Tabanan, AKBP I Putu Bayu Pati, menjelaskan bahwa lima rumah warga dilaporkan ambruk setelah diterjang banjir. Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Lembah Sanggulan dan Perumahan Panorama Indah Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus Diwaspadai“Lima rumah ambruk karena terdampak luapan Sungai Yeh Dati. Debit air yang tinggi sejak dini hari memicu banjir besar hingga tanah longsor,” ungkapnya.Selain itu, sebanyak 33 rumah warga lainnya juga mengalami kerusakan parah akibat terendam banjir. Para pemilik rumah, yang terdiri dari 33 kepala keluarga, sementara waktu dievakuasi ke SDN 6 Banjaranyar untuk mendapatkan tempat perlindungan.Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, dampaknya cukup meluas hingga ke wilayah Tabanan Kota. Di kawasan tersebut, banjir memicu longsor di area Kuburan Banjar Adat Bongan Lebah Kelod dan menyebabkan dapur salah satu rumah warga di Banjar Bongan Jawa Kawan runtuh.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNSejak peristiwa terjadi, aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga serta membantu menyelamatkan barang-barang berharga milik korban.“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami imbau warga untuk tetap siaga dan segera melapor apabila ada tanda-tanda bencana susulan,” tegas AKBP I Putu Bayu Pati.Menurut data terakhir, banjir besar yang melanda Tabanan menimbulkan kerugian material yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.***
Read More Alat Pemantau Aktivitas Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar Raib Diduga Dicuri
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peralatan vital untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud dilaporkan hilang. Perangkat yang berfungsi mendeteksi gempa vulkanik itu diduga dicuri, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya sistem pemantauan gunung api.Pengamat Gunung Api Kelud, Budi Prianto, menjelaskan bahwa peralatan yang raib merupakan rangkaian alat canggih dengan nilai mencapai Rp1–1,5 miliar. Beberapa komponen yang hilang di antaranya GNSS Leica GR30 beserta kabel, Seismik Broadband Certimus, kabel grounding tower dan penangkal petir, kabel solar panel, enam unit accu Panasonic LC-P1275NA lengkap dengan kabel, serta Switch Hub Moxa.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNHilangnya peralatan tersebut pertama kali diketahui pada Senin (8/9). Awalnya, tim pemantau menduga sistem hanya mengalami gangguan teknis, seperti aki yang lemah, tersambar petir, atau sinyal terhalang pepohonan. Namun, setelah dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, ternyata seluruh perangkat pemantau di sisi selatan Gunung Kelud sudah lenyap.“Kami kira akinya rusak atau ada masalah teknis lain, ternyata dicuri,” ungkap Budi, Rabu (10/9).Menanggapi laporan tersebut, Kepolisian Resor Blitar langsung menindaklanjuti kasus kehilangan ini. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menyampaikan bahwa aparat sudah menerima laporan resmi dan segera menurunkan tim ke lokasi kejadian.“Petugas saat ini sedang menuju ke lokasi untuk memastikan titik hilangnya alat sebelum dilakukan olah TKP,” ujar Putut.KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus DiwaspadaiHilangnya peralatan ini menjadi perhatian serius, mengingat Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur. Tanpa perangkat pemantau, deteksi dini terhadap potensi aktivitas vulkanik bisa terganggu. Para ahli menilai, kehilangan ini tidak hanya merugikan secara materiil, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung.***
Read More Nepal Bergejolak: Larangan Media Sosial Picu Revolusi Digital Gen Z, 22 Tewas dan Ratusan Luka
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Dunia internasional diguncang oleh krisis besar yang melanda Nepal, negeri yang selama ini dikenal damai di kawasan Himalaya. Kebijakan pemerintah melarang 26 platform media sosial populer, termasuk Facebook, YouTube, X (Twitter), hingga Reddit, justru menyulut gelombang demonstrasi besar-besaran yang berujung kerusuhan parah.Data terkini menyebut sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya mengalami luka-luka akibat bentrokan antara massa dan aparat. Jalanan di ibu kota Kathmandu serta sejumlah kota besar berubah menjadi lautan api. Gedung-gedung terbakar, bentrokan brutal tak terhindarkan, dan kemarahan publik meluas tanpa kompromi.iPhone 17 Pro Max Resmi Dirilis: Harga, Spesifikasi, dan Fitur Baru yang Bikin HebohAwalnya, pemerintah Nepal beralasan larangan tersebut diberlakukan karena perusahaan teknologi gagal mendaftar ke Kementerian Komunikasi sebelum tenggat 28 Agustus 2025. Meski TikTok dan Viber lolos dari pemblokiran, jutaan anak muda merasa hak komunikasi, bisnis, hingga kebebasan berekspresi mereka dicabut secara sepihak.Namun, amarah publik tidak hanya berhenti pada isu digital. Massa menuding pemerintah sarat korupsi, nepotisme, elitisme, dan ketidakadilan sosial. Kemarahan semakin membara setelah beredar video viral di media India yang memperlihatkan Menteri Keuangan Nepal, Bishu Paudel, dikejar, dipukuli, ditelanjangi, dan dilempar ke sungai oleh demonstran. Walau belum dikonfirmasi resmi, rekaman itu semakin mempertegas betapa besar kebencian rakyat terhadap elite politik.Tragedi lain pun terjadi di kawasan elite Kathmandu, di mana rumah mantan Perdana Menteri Jhala Nath Khanal dibakar massa. Istrinya, Rajyalaxmi Chitrakar, dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.Situasi memanas membuat Perdana Menteri KP Sharma Oli menyatakan pengunduran diri pada Selasa (9/9/2025). Dalam suratnya kepada Presiden Ramchandra Paudel, ia menegaskan mundur demi mencari jalan keluar politik atas krisis nasional.Namun, langkah itu tidak cukup meredakan gejolak. Puluhan ribu demonstran masih membanjiri jalanan, bahkan menentang jam malam dan membakar gedung parlemen. Militer Nepal dikerahkan di titik-titik rawan seperti Baneshwor, Singhadurbar, dan Narayanhiti, tetapi bentrokan tetap berlangsung.Gerakan ini kemudian dikenal dengan sebutan “Revolusi Digital Gen Z”. Para mahasiswa dan pemuda menjadi motor penggerak, menolak hanya dianggap sekadar protes soal aplikasi.“Kami tak cuma melawan pemblokiran aplikasi. Kami melawan sistem yang menindas kami,” tegas Yujan Rajbhandari (24), seorang mahasiswa.Hal senada diungkapkan Ikshama Tumrok (20), yang lantang menyatakan: “Penderitaan ini harus berakhir di generasi kami.” Kemarahan publik kian membara ketika foto-foto anak pejabat atau “Nepo Kids” beredar di media sosial, menampilkan gaya hidup glamor dengan mobil mewah, tas branded, hingga pesta eksklusif. Di sisi lain, jutaan pemuda Nepal hidup dalam kemiskinan dan pengangguran.BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS KetenagakerjaanMenyikapi situasi genting, Menteri Komunikasi Prithvi Subba Gurung menyatakan pemerintah siap mencabut larangan media sosial. Namun bagi demonstran, hal itu sudah terlambat. Mereka kini menuntut reformasi menyeluruh atas sistem politik, penegakan keadilan sosial, serta penghapusan budaya nepotisme.Dengan korban jiwa dan luka terus bertambah serta kerusakan meluas, Nepal kini berada di ambang revolusi besar. Dunia hanya bisa menyaksikan dengan ngeri bagaimana sebuah negara kecil di Himalaya mendadak meledak dalam amarah rakyatnya sendiri.***
Read More Saraswati Djojohadikusumo, Keponakan Presiden, Pilih Mundur dari Parlemen
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Politisi Partai Gerindra, Saraswati Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Sara, secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Keputusan tersebut ia sampaikan langsung melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9).“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Gerindra,” tulis Sara dalam keterangan resminya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianMeski memilih mundur, Sara berharap masih diberi kesempatan menyelesaikan satu agenda terakhir, yakni pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan yang tengah dibahas di Komisi VII DPR RI.Dalam keterangannya, Sara menjelaskan bahwa keputusannya mundur tidak lepas dari ucapan yang sempat ia lontarkan dan menimbulkan kekecewaan di masyarakat. Menurutnya, pernyataan tersebut telah menyakiti banyak pihak, terutama kelompok masyarakat yang masih berjuang keras memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.“Padahal niat saya sebenarnya ingin mendorong lahirnya semangat kewirausahaan, terutama di era transformasi digital yang membuka peluang luas di sektor ekonomi kreatif. Namun, saya sadar ucapan saya telah melukai hati banyak orang,” ungkap Sara. Ia menegaskan bahwa kesalahan sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.“Saya menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” tambahnya.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNDalam pernyataan pengunduran dirinya, Sara tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan, khususnya warga Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang memilihnya dalam pemilu legislatif lalu.“Saya mohon maaf apabila selama mengemban tugas sebagai wakil rakyat ada hal-hal yang mengecewakan. Terima kasih atas semua kepercayaan yang telah diberikan,” pungkasnya.***
Read More Ahmad Sahroni Kembali Jadi Sorotan, Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Jabar
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Ahmad Sahroni, mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, kembali menjadi pusat perhatian publik. Ia resmi dilaporkan ke Polda Jawa Barat oleh organisasi kepemudaan Literasi Pemuda Berdikari (LPB) pada Selasa (9/9/2025). Laporan ini menambah panjang daftar kontroversi yang melekat pada sosok Sahroni.Ketua Umum LPB, Indrajidt Rai Garibaldi, menjelaskan bahwa laporan tersebut berkaitan dengan pernyataan Sahroni yang dianggap memicu keresahan masyarakat pascaunjuk rasa besar pada Agustus lalu. Dalam salah satu kunjungan kerja ke Polda Sumatera Utara, Sahroni sempat menyebut masyarakat yang mendesak pembubaran DPR RI sebagai “mental orang tertolol sedunia.” Ucapan ini kemudian menyulut kemarahan berbagai kalangan, mulai dari aktivis, akademisi, hingga masyarakat umum.BSU Cair Lagi? Cek Fakta Resmi Kemnaker & BPJS Ketenagakerjaan“Ucapan tersebut jelas menyinggung rakyat dan memperkeruh keadaan. Bahkan, penyebarannya melalui gawai dan internet telah memenuhi unsur pelanggaran Undang-Undang ITE terkait ujaran kebencian,” tegas Rai saat ditemui di Mapolda Jabar.LPB mendesak kepolisian, terutama Mabes Polri, untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu. Mereka menegaskan bahwa proses hukum terhadap Sahroni harus berjalan transparan agar tidak menimbulkan kesan adanya pihak yang kebal hukum.Status Politik SahroniSeiring mencuatnya polemik ini, Sahroni diketahui sudah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Pihak Partai NasDem menyebut perombakan posisi tersebut sebagai bagian dari penataan internal, meski publik menilai langkah itu erat kaitannya dengan pernyataan kontroversialnya.Meski sudah tidak aktif di parlemen, LPB menegaskan bahwa tanggung jawab hukum tetap melekat pada Sahroni. “Ini bukan lagi soal politik, tetapi soal penegakan hukum. Semua orang sama di hadapan hukum,” ujar Rai.Kasus ini mendapat sorotan luas dari media nasional. Banyak pihak menilai langkah LPB melaporkan Sahroni merupakan upaya menegakkan prinsip kesetaraan hukum di Indonesia. Namun, sebagian kalangan mengingatkan agar penanganannya tidak dijadikan preseden buruk yang menodai objektivitas hukum.Sahroni sendiri belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut. Sebelumnya, ia sempat mengklarifikasi bahwa ucapannya bukan ditujukan kepada seluruh masyarakat, melainkan hanya bentuk kritik terhadap pola pikir yang menurutnya tidak rasional. Sayangnya, klarifikasi tersebut gagal meredam kemarahan publik. Bahkan, rumahnya di kawasan Tanjung Priok sempat diserbu massa hingga terjadi penjarahan. Peristiwa itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.Pelaporan Sahroni ke Polda Jabar dinilai menjadi titik balik penting dalam relasi antara pejabat publik dan masyarakat. Di era digital, setiap pernyataan tokoh publik memiliki daya sebar luas dan dampak signifikan. Karena itu, kehati-hatian dalam berbicara menjadi krusial, terlebih bagi sosok yang pernah menduduki jabatan strategis.Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKNApabila kasus ini benar-benar diproses secara hukum, hal tersebut bisa menjadi momentum untuk menegaskan kembali prinsip equality before the law. Tidak hanya rakyat biasa, tetapi juga pejabat atau mantan pejabat yang memiliki pengaruh besar tetap harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku.Kasus ini kini menjadi sorotan publik sekaligus simbol perlawanan masyarakat terhadap arogansi kekuasaan. Publik masih menanti: apakah proses hukum terhadap Ahmad Sahroni akan berjalan adil dan transparan, atau justru berhenti di tengah jalan.***
Read More Tragis! Sopir Truk Ditemukan Tewas Tergantung di Bak Mobil
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, digemparkan dengan penemuan jasad seorang sopir truk yang tewas tergantung di dalam bak kendaraannya. Korban diketahui bernama Deni Berlindo Putra, warga asal Bandar Lampung, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk tronton dengan nomor polisi BG-8913-IC.Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (8/9/2025) di sebuah tempat pencucian mobil yang berlokasi di desa tersebut. Kapolsek Cikande, AKP Tatang, menjelaskan bahwa jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang karyawan pencucian mobil.Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak“Seorang pekerja bernama Sukarna yang pertama kali melihat korban sudah dalam kondisi tergantung di dalam bak truk,” ujar AKP Tatang saat dikonfirmasi, Selasa (9/9).Dari hasil pemeriksaan awal, korban ditemukan dengan leher terikat tali tambang dan dalam posisi tergantung. Mengetahui hal itu, saksi segera melaporkan kepada pihak kepolisian yang kemudian datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).“Setelah dilakukan pemeriksaan awal di lokasi, jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianHingga kini, penyebab pasti kematian Deni masih dalam penyelidikan. Polisi menegaskan belum dapat memastikan motif di balik peristiwa ini.“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, kami tetap menunggu hasil pemeriksaan medis dari RS Bhayangkara untuk memastikan penyebab kematiannya,” jelas AKP Tatang.Kasus ini masih ditangani aparat Polsek Cikande bersama Satreskrim Polres Serang guna mengungkap latar belakang peristiwa tersebut.***
Read More Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Minta Maaf Usai Foto Bermain Domino Viral
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, Komisi IV DPR RI, serta masyarakat Indonesia. Permintaan maaf ini disampaikan setelah beredarnya foto dirinya yang terlihat sedang bermain domino bersama sosok yang pernah terjerat kasus pembalakan liar, hingga menimbulkan polemik di ruang publik.Raja Juli menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal ketika dirinya menghadiri pertemuan dengan Abdul Kadir Karding, mantan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Pertemuan itu, kata dia, berlangsung cukup lama di salah satu posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru Dibentuk“Saya datang memang untuk bertemu Mas Karding, ngobrol hampir tiga jam. Saat hendak pulang, saya diarahkan melewati area di mana ada sekitar 20 hingga 30 orang yang sedang bermain domino,” ujar Raja Juli saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).Menurutnya, keikutsertaannya dalam permainan domino itu terjadi spontan. Setelah kembali dari toilet dan bersiap meninggalkan lokasi, dirinya diajak untuk duduk sejenak.“Saya hanya sempat ikut dua kali putaran, setelah itu langsung pulang. Saya sama sekali tidak mengetahui latar belakang orang yang duduk di kiri dan kanan saya,” tambahnya.Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di IstanaMenyadari foto tersebut menimbulkan kegaduhan, Raja Juli menegaskan penyesalannya dan meminta maaf atas situasi yang terjadi.“Dari hati yang paling dalam, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo, kepada Komisi IV DPR sebagai mitra kerja saya, dan tentu saja kepada masyarakat Indonesia. Saya menyesal apabila foto yang beredar menimbulkan kericuhan dan kesalahpahaman,” tutupnya.***
Read More Rumah Pejabat Hingga Gedung Parlemen Dibakar Massa
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Gelombang protes besar-besaran di Nepal kian meluas hingga berujung ricuh dan aksi pembakaran pada Selasa (9/9/2025). Amarah demonstran yang didominasi pelajar dan generasi muda tidak hanya menyasar fasilitas umum, tetapi juga rumah-rumah pejabat tinggi negara, termasuk mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba.Dalam sebuah rekaman video yang beredar, ratusan demonstran terlihat menyerbu kediaman Deuba dan istrinya, Arzu Rana Deuba, yang kini menjabat Menteri Luar Negeri Nepal. Situasi semakin mencekam ketika Deuba tampak dipapah oleh sejumlah orang dalam kondisi tubuh penuh luka, dengan wajah lebam dan kepala berlumuran darah.Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPRSementara itu, militer Nepal bergerak cepat mengevakuasi sejumlah pejabat kabinet lainnya setelah massa membakar rumah pribadi para menteri serta gedung parlemen. Aksi vandalisme tersebut turut memicu kepanikan di ibu kota Kathmandu.Di tengah situasi yang semakin tak terkendali, Perdana Menteri KP Sharma Oli akhirnya memilih mundur dari jabatannya. Ia disebutkan telah meninggalkan Nepal dan mengasingkan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk menghindari amukan massa.Kabar Duka: Icang, Korban Kasus Tragis Congkel Mata di Bogor, Dikabarkan Meninggal DuniaMedia lokal NDTV melaporkan, rumah pribadi Oli ikut dibakar massa. Tak hanya itu, kediaman Presiden Nepal, Ram Chandra Poudel, juga menjadi sasaran. Beberapa video yang viral di media sosial memperlihatkan bagaimana pagar rumah Poudel dirusak, jendela-jendela pecah, hingga api berkobar di sejumlah sudut bangunan.Kerusuhan ini bermula dari aksi unjuk rasa ribuan pelajar sejak Minggu lalu yang menuntut perubahan kebijakan pemerintah. Namun, aksi yang awalnya damai berkembang menjadi kerusuhan luas hingga melibatkan kekerasan terhadap tokoh-tokoh politik papan atas Nepal.***
Read More Tiga Tersangka Korupsi Kredit Bank DKI Semarang Ditahan, Kerugian Capai Rp 2,7 Miliar
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi pemberian fasilitas kredit di Bank DKI Cabang Semarang. Penetapan tersebut dilakukan pada Selasa (9/9/2025) setelah penyidik menemukan bukti kuat adanya praktik penyalahgunaan fasilitas kredit.Ketiga tersangka yang dimaksud yaitu TW, pihak yang menggunakan dana kredit dengan meminjam enam identitas debitur; EYK, selaku Wakil Pimpinan Cabang sekaligus pemutus kredit mikro; serta DBF, yang menjabat Relationship Manager (RM) Kredit Ritel.Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di IstanaMenurut Kasi Penerangan Hukum Kejati Jawa Tengah, Arfan Triono, kasus ini bermula pada pertengahan 2023 ketika TW mengajukan kredit ritel senilai Rp 4 miliar. Namun, permohonan tersebut ditolak karena tidak memenuhi syarat.“Setelah pengajuan kredit ritel ditolak, TW bersama DBF mengubah strategi dengan mengajukan kredit mikro menggunakan enam nama orang lain sebagai debitur dengan total pinjaman Rp 3 miliar,” jelas Arfan.Permohonan kredit mikro itu kemudian mendapat persetujuan EYK. Dana pinjaman lantas dicairkan masing-masing Rp 500 juta untuk enam debitur fiktif. Namun, seluruh uang justru dikendalikan oleh TW.“Begitu akad kredit selesai, buku tabungan, ATM, dan slip pencairan langsung diambil alih oleh TW. Angsuran hanya dibayar sebagian, lalu akhirnya kredit macet,” ungkap Arfan.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanAkibat perbuatan tersebut, Bank DKI Cabang Semarang mengalami kerugian sekitar Rp 2,7 miliar. Penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 2 ayat (1) junto Pasal 18 dan/atau Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.“Ketiganya langsung ditahan selama 20 hari, terhitung mulai 9 hingga 28 September 2025. TW ditempatkan di Lapas Perempuan Kelas II A Semarang, sedangkan EYK dan DBF ditahan di Lapas Kelas I Semarang,” tambah Arfan.Seluruh tersangka telah dibawa ke Kejati Jawa Tengah untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Penyidik memastikan penanganan kasus ini akan dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.***
Read More Putra Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Buat Heboh! Sebut Sri Mulyani “Agen CIA”
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Jagat maya kembali ramai memperbincangkan unggahan kontroversial yang datang dari Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan yang baru saja dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa.Lewat akun Threads miliknya, Yudo menyampaikan ucapan syukur atas jabatan baru sang ayah. Namun, ia menyertakan kalimat yang memicu kehebohan publik, yakni menyebut mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai “agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri.”Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru DibentukUnggahan tersebut dibuat pada 9 September 2025 dan dengan cepat menyebar luas setelah diunggah ulang oleh akun populer seperti @rocky_gerung__ dan @seduluranakbangsa. Tak lama berselang, akun Instagram utama Yudo, @yvdos4dewa, yang memiliki lebih dari 83 ribu pengikut, tiba-tiba hilang. Sementara itu, akun cadangan miliknya, @yudosadewa, langsung dikunci ke mode privat.Sebelum terseret kontroversi, Yudo dikenal publik sebagai trader kripto muda. Ia pernah mengklaim meraup keuntungan ratusan juta rupiah dari aset digital Shiba Inu, serta aktif menjajal berbagai instrumen investasi, mulai dari saham, forex, hingga binary option.Sementara itu, pada acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk menjalankan tugas berat sebagai Menkeu di tengah ketidakpastian global. Ia juga menyinggung soal gaya komunikasinya yang sempat dikritik Sri Mulyani dengan istilah “koboi.”“Waktu di LPS sih gak ada yang monitor jadi saya tenang, ternyata di keuangan beda Bu, salah ngomong langsung dipelintir sana-sini,” ujar Purbaya, sembari meminta maaf bila ada pernyataannya yang menimbulkan salah tafsir.Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di IstanaMeski pernyataan Yudo dilakukan melalui akun pribadi, polemik ini berkembang menjadi perbincangan serius mengenai etika komunikasi publik, terutama bagi keluarga pejabat tinggi negara. Pengamat menilai, di tengah masa transisi kepemimpinan di Kementerian Keuangan, perhatian publik terhadap perilaku personal dapat memengaruhi persepsi terhadap institusi.***
Read More Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPR
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pendapatan bulanan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami penurunan signifikan setelah pemerintah resmi mencabut fasilitas tunjangan perumahan senilai Rp 50 juta per bulan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 31 Agustus 2025.Sebelumnya, setiap anggota DPR dapat mengantongi total penghasilan sekitar Rp 116,21 juta per bulan, yang berasal dari gaji pokok serta berbagai tunjangan melekat. Jumlah tersebut belum termasuk fasilitas kredit mobil maupun biaya perjalanan dinas yang juga disediakan negara.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanNamun, pasca penghapusan tunjangan rumah, struktur pendapatan anggota DPR mengalami penyesuaian. Kini, rata-rata jumlah yang diterima bersih atau take home pay turun menjadi sekitar Rp 65,59 juta per bulan.Rincian Pendapatan Anggota DPR Pasca PerubahanBerdasarkan dokumen resmi Sekretariat Jenderal DPR RI, komponen penghasilan anggota DPR kini meliputi:Gaji pokok: Rp 4,2 jutaTunjangan istri/suami: Rp 420 ribuTunjangan anak: Rp 168 ribuUang sidang: Rp 2 jutaTunjangan jabatan: Rp 18,9 jutaTunjangan beras: Rp 289.680Tunjangan PPh 21: Rp 6,2 jutaTunjangan kehormatan: Rp 7,187 jutaTunjangan komunikasi: Rp 15,554 jutaTunjangan peningkatan fungsi: Rp 9,5 jutaHonorarium fungsi legislasi: Rp 8 jutaHonorarium fungsi pengawasan: Rp 8 jutaHonorarium fungsi anggaran: Rp 8 jutaAsisten tenaga ahli: Rp 5,25 jutaJumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangJika seluruh komponen tersebut dijumlahkan, total penerimaan kotor anggota DPR kini mencapai Rp 74,21 juta per bulan. Setelah dikurangi pajak, penghasilan bersih yang dibawa pulang tersisa Rp 65,59 juta per bulan.Kebijakan ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian belanja negara, di tengah sorotan publik terhadap besarnya fasilitas yang selama ini diterima wakil rakyat.***
Read More Rieke Diah Pitaloka Ungkap Peran Uya Kuya di DPR Sebelum Dinonaktifkan Partai
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Artis sekaligus politisi, Rieke Diah Pitaloka, angkat bicara mengenai kinerja rekannya sesama anggota DPR RI, Uya Kuya. Rieke menilai sosok Uya yang kini tengah menjadi sorotan publik, justru memiliki kontribusi nyata selama duduk di Komisi IX DPR RI.Dalam wawancara bersama Denny Sumargo di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Senin (8/9/2025), Rieke mengungkapkan rasa kehilangannya terhadap Uya.“Aku kehilangan Uya,” ucap Rieke.Uya Kuya Ajukan Restorative Justice untuk Salah Satu Terduga Pelaku Penjarahan Rumahnya: Pelaku Lain Tetap DiprosesIa menjelaskan, Uya merupakan rekan kerjanya dalam mengadvokasi berbagai kasus perdagangan orang sekaligus persoalan kesehatan. “Mas Uya itu partnerku di Komisi IX untuk mengadvokasi kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang dan masalah kesehatan,” tambahnya.Sebagai informasi, Uya Kuya resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 pada Oktober 2024 lalu. Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu ditempatkan di Komisi IX, yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.Dengan latar belakang daerah pemilihan (dapil) luar negeri, Uya banyak menaruh perhatian pada isu pekerja migran. Ia juga pernah menjadi sorotan publik setelah mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bertindak tegas terkait kasus kosmetik berbahaya.Namun perjalanan politik Uya tidak lepas dari kontroversi. Pada penutupan Sidang Tahunan MPR RI, ia sempat viral karena berjoget mengikuti lagu “Gemu Fa Mi Re” yang dibawakan mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan). Aksi tersebut memicu kritik setelah potongan video disunting sejumlah pihak, sehingga seolah-olah Uya melontarkan pernyataan merendahkan masyarakat dengan isu gaji Rp 3 juta.Melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (28/8/2025), Uya memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tindakannya murni apresiasi terhadap penampilan musik mahasiswa Unhan, dan tidak pernah membuat pernyataan meledek soal gaji.“Kata-katanya ngarang sendiri, padahal sama sekali saya tidak pernah membuat statement seperti ini. Seolah-olah gue meledek atau membuat statement yang menyakiti masyarakat, padahal tidak pernah sama sekali gue membuat statement,” jelas Uya.Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes PolriMeski demikian, polemik yang terus bergulir berujung pada keputusan partai. Pada Minggu, 31 Agustus 2025, Uya resmi dinonaktifkan dari keanggotaannya di Fraksi PAN DPR RI.Tak hanya Uya, beberapa figur publik lain yang juga aktif di politik, seperti Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Ahmad Sahroni, turut dinonaktifkan dari partai masing-masing.***
Read More Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru Dibentuk
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan atau reshuffle terhadap jajaran Kabinet Merah Putih. Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (8/9/2025).Prasetyo menjelaskan bahwa keputusan perombakan ini diambil setelah melalui berbagai masukan, evaluasi, serta pertimbangan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Presiden.Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak“Atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore ini Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Prasetyo.Dalam reshuffle kali ini, terdapat lima kementerian yang mengalami pergantian menteri, yakni:Kementerian Koordinator Bidang Politik dan KeamananKementerian KeuanganKementerian Perlindungan Pekerja Migran IndonesiaKementerian KoperasiKementerian Pemuda dan OlahragaPolda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDSelain itu, Presiden Prabowo juga membentuk satu kementerian baru, yakni Kementerian Haji, yang akan fokus pada tata kelola penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.“Untuk keenam kementerian yang kami sebutkan, satu adalah kementerian baru (Kementerian Haji), sementara lima lainnya mengalami perubahan susunan pejabat menteri. Seluruh proses pelantikan akan dilakukan sore ini di Istana Negara,” tambah Prasetyo.Dengan adanya reshuffle ini, diharapkan kinerja kabinet dapat semakin optimal dalam menjalankan visi dan program pemerintahan.***
Read More Viral Nenek ini Tagih Bantuan Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan Viral, Ini Respons Sang Desainer
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan seorang nenek bernama Oma Nino yang membagikan video lewat akun TikTok pribadinya. Dalam rekaman tersebut, ia menyampaikan pesan khusus kepada desainer sekaligus presenter, Ivan Gunawan.Dalam video itu, Oma Nino mengingatkan janji Ivan Gunawan yang disebut pernah menawarkan bantuan senilai Rp 200 juta untuk menebus tanah miliknya. Ia menuturkan bahwa pertemuan dengan Ivan terjadi pada 28 Agustus lalu. Namun hingga saat ini, bantuan yang dijanjikan belum kunjung diterimanya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian“Assalamualaikum, ini ibu dari Palembang yang bertemu dengan Kak Igun tanggal 28 Agustus kemarin. Kak Igun kemarin sudah ngomong mau bantu ibu senilai Rp 200 juta, namun hingga hari ini belum ada bantuannya,” ungkap Oma Nino dalam video yang menjadi viral tersebut.Lebih lanjut, Oma Nino menjelaskan bahwa uang tersebut rencananya akan dipakai untuk menebus kembali tanah yang pernah menjadi miliknya. Ia berencana membuat kavling dari tanah itu untuk kemudian dijual kembali. Hasil penjualan tanah, kata dia, akan digunakan untuk mengembalikan dana bantuan yang diberikan Ivan Gunawan.Viralnya video ini akhirnya ditanggapi langsung oleh Ivan Gunawan. Dengan nada sopan, ia menyampaikan permohonan maaf sekaligus klarifikasi bahwa dirinya tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.“Waalaikumsalam bu, terima kasih sudah bela-belain bertemu Igun pada waktu itu. 200 juta itu bukan angka yang kecil, mohon jangan berharap bantuan saya karena saya juga banyak keperluan,” jawab Ivan Gunawan. Ia juga menyampaikan harapan agar Oma Nino tetap menemukan solusi untuk permasalahannya.“Semoga kebutuhan ibu bisa bertemu jalan keluarnya,” imbuhnya.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgMendapat jawaban tersebut, Oma Nino kemudian memilih untuk menghapus video yang sempat menuai perhatian publik. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas tanggapan Ivan Gunawan dan menegaskan tidak akan lagi berharap lebih.“Karena sudah dijawab, ibu hapus yang ibu tulis,” ujarnya.***
Read More Pengguna Paylater Warga RI Melonjak, Total Utang Capai Rp 24,05 Triliun
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, penggunaan fasilitas Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal sebagai layanan paylater di perbankan terus meningkat signifikan. Hingga Juli 2025, nilai utang paylater masyarakat Indonesia di perbankan tercatat menembus Rp 24,05 triliun.Angka tersebut menunjukkan lonjakan pertumbuhan sebesar 33,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah rekening yang memanfaatkan layanan ini pun terus bertambah, dengan catatan mencapai 28,25 juta rekening.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanKepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa meskipun porsinya masih kecil, yakni sekitar 0,30 persen dari total kredit perbankan nasional, tren kenaikan paylater tetap menjadi perhatian regulator. Menurutnya, percepatan pertumbuhan secara tahunan menunjukkan perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung pada layanan pembayaran tunda.Tidak hanya di sektor perbankan, fenomena serupa juga terlihat di industri pembiayaan. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa total pembiayaan paylater melalui perusahaan pembiayaan mencapai Rp 8,81 triliun pada Juli 2025. Nilai ini meningkat drastis, yakni 56,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya.Kendati pertumbuhannya melesat, rasio kredit bermasalah (Non Performing Financing/NPF gross) pada paylater di sektor pembiayaan masih dalam batas wajar, yakni 2,95 persen.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangDi sisi lain, industri pinjaman daring (peer-to-peer lending) atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan pinjol juga mencatat kinerja positif. Outstanding pembiayaan pinjol tumbuh 22,01 persen menjadi Rp 84,66 triliun pada Juli 2025.OJK menilai perkembangan pesat layanan paylater maupun pinjaman daring ini menjadi tanda transformasi gaya hidup masyarakat dalam mengakses pembiayaan. Namun, pengawasan ketat tetap diperlukan agar pertumbuhan tersebut tidak menimbulkan risiko stabilitas keuangan di masa mendatang.***
Read More Berita Populer Bulan ini
Berita Terbaru
Skandal Suap di MA, Anggota DPR: Bongkar Semua Hakim, Gedung Bisa Runtuh
Wulan _6 hours ago
Bocah SMA Hilang Dua Hari di Dalam Hutan, Begini Kondisinya!
Wulan _7 hours ago