Suami Istri Provokator Aksi Penjarahan Rumah Sahroni Ditangkap Polisi
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri berhasil menangkap pasangan suami istri yang diduga menjadi dalang penghasutan aksi geruduk rumah Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni serta Polsek di wilayah Jakarta Utara.Keduanya berinisial SB (35) dan G (20). Mereka ditangkap karena terbukti menggunakan media sosial secara aktif untuk menyebarkan ajakan provokatif. Berdasarkan hasil penyelidikan, SB menggunakan akun Facebook bernama Nanu, sementara istrinya memakai akun Bambu Runcing dalam menyebarkan konten bernuansa kebencian.Unmul Klarifikasi Temuan Lukisan Bergambar PKI, Tegaskan Hanya Alat Peraga Perkuliahan SejarahDirektur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, mengungkapkan modus operandi pasangan ini adalah dengan membuat sekaligus menyebarkan konten yang mengandung ujaran kebencian serta menghasut masyarakat agar melakukan aksi massa.“SB diketahui mengunggah ajakan geruduk rumah Ahmad Sahroni melalui grup Facebook Jual Beli Cilincing yang memiliki sekitar 86.900 anggota. Sementara istrinya, G, menyebarkan konten serupa di grup Loker Daerah Sunter Jakarta Utara dengan jumlah anggota aktif mencapai 9.100 orang,” jelas Himawan, Rabu (3/9/2025).Tidak berhenti di Facebook, SB juga mengelola sebuah grup WhatsApp bernama Kopi Hitam. Grup itu kemudian berganti nama menjadi BEM RI, lalu kembali diubah menjadi ACAB 1312. Grup tersebut dihuni oleh sekitar 192 anggota yang diduga ikut berperan dalam mobilisasi massa.“Grup WhatsApp itu dipakai untuk mengoordinasikan pergerakan massa yang kemudian mendatangi rumah Ahmad Sahroni,” tambah Himawan.Atas perbuatannya, pasangan ini dijerat dengan Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Selain itu, keduanya juga disangkakan Pasal 160 jo Pasal 161 ayat (1) KUHP terkait penghasutan masyarakat untuk melakukan aksi provokatif.Delapan Korban Unjuk Rasa Masih Dirawat di RS, Wali Kota Tegaskan Mayoritas Bukan Warga LokalPenangkapan pasangan tersebut merupakan hasil patroli siber yang digelar Dittipidsiber sejak 23 Agustus 2025. Dari patroli itu, polisi menemukan sedikitnya 592 akun dan konten provokatif yang berhasil diblokir dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Komdigi.Polri menegaskan akan terus menindak tegas pihak-pihak yang menyalahgunakan media sosial untuk menyebarkan provokasi maupun ujaran kebencian. Langkah ini sekaligus menjadi upaya menjaga ketertiban di ruang digital Indonesia agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah masyarakat.***
Read More Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan Nasional
Sulistiyo. A Darmawan 1 hari yang lalu
Lingkaran.id -Kepolisian Republik Indonesia (Polri) resmi memecat Kompol Cosmas Kaju Gae dengan status Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) buntut tragedi meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Putusan tegas ini diambil setelah Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada Rabu (3/9/2025) menyatakan Kompol Cosmas melanggar sumpah profesi dan kode etik kepolisian.Tangisan dan Penyesalan Kompol CosmasDalam persidangan, Cosmas tak kuasa menahan tangis. Ia menyampaikan penyesalan mendalam atas peristiwa yang menewaskan Affan.“Saya tidak pernah berniat mencelakai. Saya baru tahu tragedi itu setelah melihat video yang viral beberapa jam kemudian,” ujar Cosmas dengan suara bergetar.Meski menyampaikan penyesalan, majelis sidang menyatakan kesalahan Cosmas bersifat berat sehingga tidak ada alasan pemaaf untuk mempertahankannya di institusi Polri.Sanksi Ganda: PTDH dan Penempatan KhususSelain PTDH, Cosmas juga sempat dikenai sanksi administratif berupa penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri sejak akhir Agustus hingga awal September 2025.Kasus ini tak hanya menyeret Cosmas. Tercatat tujuh anggota Brimob disidang etik. Sopir rantis Bripka Rohmat juga mendapat sanksi berat, sementara lima anggota lainnya dikenai pelanggaran sedang.Gelombang Reaksi PublikTragedi ini memicu kemarahan publik di media sosial. Tagar seperti #KeadilanUntukAffan dan #ReformasiPolri sempat menduduki trending topic di X (Twitter). Warganet menuntut agar Polri lebih transparan dan bertanggung jawab atas tindakan anggotanya.Pengamat kepolisian menilai pemecatan Cosmas adalah langkah tegas, namun bukan akhir dari tuntutan publik. Kasus ini disebut sebagai momentum penting untuk memperbaiki citra Polri yang kerap dipertanyakan.Maulid Nabi 2025: Jatuh di 12 Rabiul Awal 1447 HKronologi Singkat Kasus Kompol Cosmas28 Agustus 2025: Aksi unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tewas terlindas rantis Brimob.29 Agustus 2025: Video detik-detik kejadian viral di media sosial, memicu gelombang protes.31 Agustus 2025: Kompol Cosmas dan enam anggota Brimob lainnya ditahan Propam.3 September 2025: Sidang etik memutuskan Cosmas dipecat tidak hormat.4 September 2025: Polri umumkan hasil sidang, publik menyoroti langkah tegas namun tetap menuntut proses pidana.Kasus pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae menjadi catatan penting dalam perjalanan institusi Polri. Tragedi yang merenggut nyawa Affan Kurniawan bukan hanya persoalan etik, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.Meski langkah tegas berupa PTDH sudah dijatuhkan, masyarakat kini menunggu kelanjutan proses hukum untuk memastikan keadilan benar-benar ditegakkan. Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa setiap tindakan aparat akan selalu diawasi publik, terutama di era keterbukaan informasi dan media sosial.****
Read More Uya Kuya Ajukan Restorative Justice untuk Salah Satu Terduga Pelaku Penjarahan Rumahnya: Pelaku Lain Tetap Diproses
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Rumah milik presenter sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya, menjadi sasaran amuk massa ketika aksi unjuk rasa berakhir ricuh di kawasan Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu malam (30/8/2025). Aksi tersebut menyebabkan kediamannya mengalami penjarahan hingga sejumlah barang berharga raib.Terbaru, Uya Kuya bersama sang istri mendatangi Polres Jakarta Timur untuk menyampaikan pengajuan restorative justice bagi salah satu terduga pelaku. Dalam keterangannya, Uya menuturkan bahwa ia bertemu langsung dengan seorang ibu yang diduga terlibat membawa barang curian dari rumahnya.17+8 Tuntutan Rakyat, 25 Desakan Mengguncang Pemerintah“Ternyata ada seorang ibu-ibu yang usianya lebih tua dari saya. Saat kejadian, dia kedapatan membawa unit AC indoor dari dalam rumah. Saya juga sempat bertemu langsung dengan ibu itu di Polres bersama pihak kepolisian,” ungkap Uya Kuya, Rabu (3/9/2025).Uya menjelaskan, kondisi kehidupan ibu tersebut cukup memprihatinkan. Berdasarkan informasi yang diterimanya, perempuan itu sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir, tinggal bersama anak dan cucunya yang menyandang disabilitas bisu. Bahkan, sang suami juga berprofesi sebagai tukang parkir.“Melihat kondisi yang ada, saya merasa tergerak. Maka dari itu, saya yang menginisiasi untuk mengajukan restorative justice. Saya sempat menanyakan kepada pihak kepolisian, apakah mekanisme ini memungkinkan. Ternyata bisa dilakukan, baik oleh korban maupun pelaku. Jadi saya langsung mengajukan permohonan agar kasus ibu ini tidak berlanjut ke tahap berikutnya,” jelasnya.Maulid Nabi 2025: Jatuh di 12 Rabiul Awal 1447 HMeski demikian, Uya menegaskan bahwa sikapnya ini hanya berlaku untuk ibu tersebut. Sementara terkait terduga pelaku lainnya, ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian.“Kalau untuk yang lain, saya tidak tahu. Itu biar pihak kepolisian yang menangani. Saya sendiri juga baru pertama kali keluar rumah dan bertemu orang banyak lagi setelah kejadian itu. Sebelumnya sempat keluar, tapi secara diam-diam,” pungkasnya.***
Read More 17+8 Tuntutan Rakyat, 25 Desakan Mengguncang Pemerintah
Sulistiyo. A Darmawan 2 hari yang lalu
Lingkaran.id -Gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” mendadak viral di media sosial pada 1 September 2025, dipelopori tokoh seperti Jerome Polin dan Andovi da Lopez, menyuarakan 25 tuntutan rakyat: 17 jangka pendek dengan batas waktu 5 September 2025, dan 8 jangka panjang hingga 31 Agustus 2026 ditujukan kepada Presiden, DPR, partai politik, Polri, TNI, dan kementerian ekonomi.1. Kronologi dan PenyebaranPercikan awal muncul di media sosial saat publik figur mengunggah poster “17+8 Tuntutan Rakyat” yang segera menjadi simbol gerakan transparansi dan reformasi. Aksi ini muncul menyusul unjuk rasa Agustus 2025, merangkum aspirasi dari ratusan LSM, YLBHI, hingga PSHK, dan kemudian disinergikan oleh influencer sebagai seruan bersama rakyat.Gerakan ini bertujuan menyatukan suara beragam kelompok dalam satu platform tuntutan jelas dan sistematis, dari Presiden hingga kementerian ekonomi.Maulid Nabi 2025: Jatuh di 12 Rabiul Awal 1447 H2. Rincian Tuntutan Jangka Pendek (17 poin, deadline 5 September 2025)Termasuk di antaranya:Tarik TNI dari pengamanan sipil.Bentuk tim investigasi independen untuk kasus-kasus kekerasan demonstrasi.Bekukan kenaikan tunjangan anggota DPR dan umumkan anggaran DPR secara transparan.Bebaskan demonstran yang ditahan serta proses hukum pelaku kekerasan aparat.Pastikan upah layak untuk pekerja, cegah PHK, dan buka dialog dengan serikat buruh. Google Gemini Sudah Hadir di HP Anda, Ini 5 Hal Canggih yang Bisa Dilakukannya Sekarang3. Tuntutan Jangka Panjang (8 poin, deadline 31 Agustus 2026)Menekankan reformasi struktural seperti:Audit besar-besaran dan reformasi DPR.Reformasi partai politik dan pengawasan eksekutif.Rencana pajak yang lebih adil serta pemberantasan korupsi melalui UU Perampasan Aset.Profesionalisme Polri, penguatan Komnas HAM, serta tinjau ulang kebijakan Cipta Kerja dan proyek PSN.4. Reaksi Publik & Respons PemerintahRespons publik cukup besar; masyarakat menyoroti tiga kata kunci utama gerakan ini: transparansi, reformasi, dan empati.Sementara itu, pemerintah mulai memberikan respons: beberapa poin seperti pencabutan tunjangan DPR sudah ditindaklanjuti, namun tuntutan lain seperti penarikan TNI dari pengamanan sipil dan pengakhiran kekerasan aparat masih jauh dari realisasi. Kritik mengemuka soal posisi weak political will dari lembaga legislatif.5. Konteks dan SignifikansiGerakan ini menjadi momentum penting dalam sejarah kampanye digital politik Indonesia: berhasil merangkum tuntutan publik yang terfragmentasi menjadi satu narasi komprehensif.Jika terealisasi, reformasi yang digerakkan oleh gerakan ini dapat menegaskan kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara bahkan bisa menjadi benchmark baru dalam demokrasi partisipatif Indonesia.17+8 Tuntutan Rakyat” bukan sekadar viral di medsos ini panggilan reformasi nyata yang menuntut respons cepat dan transparan dari penguasa.****
Read More Maulid Nabi 2025: Jatuh di 12 Rabiul Awal 1447 H
Sulistiyo. A Darmawan 2 hari yang lalu
Lingkaran.id -Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 diperingati setiap 12 Rabiul Awal. Tahun ini jatuh pada 12 Rabiul Awal 1447 H, bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025 menurut pemerintah dan NU, sementara Muhammadiyah menetapkannya pada Kamis, 4 September 2025. Kapan Maulid Nabi 2025?Maulid Nabi selalu dirayakan pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, berdasarkan kalender Hijriah resmi pemerintah, 1 Rabiul Awal dimulai pada 25 Agustus, sehingga 12 Rabiul Awal jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Sementara itu, Muhammadiyah yang menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal menetapkan 1 Rabiul Awal pada 24 Agustus, sehingga Maulid Nabi diperingati sehari lebih awal, yakni Kamis, 4 September 2025.Google Gemini Sudah Hadir di HP Anda, Ini 5 Hal Canggih yang Bisa Dilakukannya SekarangTanggal 5 September 2025 ditetapkan sebagai libur nasional Maulid Nabi. Karena bertepatan dengan hari Jumat, masyarakat dapat menikmati libur panjang akhir pekan atau long weekend mulai Jumat hingga Minggu. Momentum ini diperkirakan akan dimanfaatkan untuk pulang kampung, berwisata, hingga mengikuti kegiatan keagamaan.Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diisi dengan beragam kegiatan keagamaan, mulai dari pembacaan sholawat, tausiyah, hingga kegiatan sosial. Di banyak daerah, tradisi perayaan Maulid juga menjadi bagian dari budaya lokal yang sarat makna spiritual sekaligus kebersamaan.Unmul Klarifikasi Temuan Lukisan Bergambar PKI, Tegaskan Hanya Alat Peraga Perkuliahan SejarahAdanya perbedaan penetapan antara pemerintah/NU dan Muhammadiyah bukanlah hal baru. Hal ini terjadi karena perbedaan metode hisab yang digunakan. Meski begitu, masyarakat tetap menyambutnya dengan semangat yang sama, yakni memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama umat Islam.Perbedaan penetapan Maulid Nabi 2025 tidak mengurangi makna perayaan. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.****
Read More Google Gemini Sudah Hadir di HP Anda, Ini 5 Hal Canggih yang Bisa Dilakukannya Sekarang
Sulistiyo. A Darmawan 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Istilah "Gemini" saat ini sedang ramai diperbincangkan di dunia teknologi. Bukan, ini bukan tentang zodiak atau program luar angkasa NASA. Gemini yang sedang trending adalah model kecerdasan buatan (AI) canggih yang dikembangkan oleh Google. Kehadirannya menandai lompatan besar dalam evolusi AI, menawarkan kemampuan yang lebih cerdas, lebih fleksibel, dan lebih terintegrasi dari sebelumnya.Apa Itu Google Gemini?Secara sederhana, Gemini adalah keluarga model AI generatif terbaru dari Google. Ini bukan sekadar satu model tunggal, melainkan serangkaian model dengan berbagai ukuran dan kemampuan yang dirancang untuk berbagai kebutuhan, mulai dari tugas sehari-hari di ponsel hingga aplikasi skala besar di pusat data.Yang membedakan Gemini dari pendahulunya adalah kemampuannya sebagai model multimodal secara native. Artinya, Gemini sejak awal dirancang untuk memahami, memproses, dan menggabungkan berbagai jenis informasi secara bersamaan, termasuk teks, gambar, audio, video, dan kode pemrograman. Kemampuan ini membuatnya jauh lebih intuitif dan lebih mendekati cara manusia memahami dunia.Saat ini, Gemini menjadi kekuatan di balik berbagai produk dan layanan Google, termasuk:Chatbot Gemini: Evolusi dari Google Bard, kini menjadi asisten AI percakapan utama dari Google.Asisten di Android: Menggantikan Google Assistant di banyak perangkat, menawarkan bantuan yang lebih kontekstual dan cerdas.Integrasi di Workspace: Membantu pengguna di Gmail, Docs, Sheets, dan lainnya untuk menulis, merangkum, dan menganalisis data dengan lebih cepat.Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo NasionalPopularitas Gemini meroket karena serangkaian kemampuan canggih yang ditawarkannya. Berikut adalah beberapa fitur unggulan yang membuatnya menjadi pusat perhatian:Pemahaman Multimodal yang Mendalam: Inilah keunggulan utama Gemini. Anda bisa memberinya perintah yang menggabungkan berbagai format. Misalnya, Anda bisa menunjukkan gambar bahan makanan di dapur Anda dan meminta Gemini untuk menyarankan resep masakan dalam bentuk teks, lengkap dengan video tutorial yang relevan.Penalaran Tingkat Lanjut: Gemini, terutama versi terbarunya seperti Gemini 2.5 Pro, menunjukkan kemampuan penalaran yang lebih canggih. AI ini mampu memahami konteks yang kompleks, memecahkan masalah multi-langkah, dan bahkan menjelaskan alur pemikirannya, sehingga respons yang diberikan tidak hanya akurat tetapi juga logis.Keahlian dalam Pemrograman (Coding): Bagi para developer, Gemini adalah asisten yang sangat powerful. Ia mampu memahami, menjelaskan, dan bahkan menghasilkan kode berkualitas tinggi dalam berbagai bahasa pemrograman populer. Kemampuannya untuk men-debug dan menyarankan optimasi kode menjadikannya alat yang tak ternilai.Integrasi Kuat dengan Ekosistem Google: Sebagai produk Google, Gemini terintegrasi secara mulus dengan layanan lain seperti Google Search, Google Maps, Google Workspace, dan YouTube. Ini memungkinkan Gemini untuk mengambil informasi real-time dan melakukan tindakan di berbagai aplikasi, memberikan jawaban yang lebih relevan dan fungsional.Fleksibilitas Model: Dengan adanya berbagai versi seperti Pro, Flash, dan Nano, Gemini dapat dijalankan di berbagai perangkat, dari server cloud yang kuat hingga smartphone. Ini memastikan bahwa kekuatan AI canggih dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai platform. Cara Menggunakan Google GeminiUntuk merasakan langsung kecanggihan Gemini, caranya sangat mudah. Pengguna di Indonesia dapat mengaksesnya melalui beberapa cara:Aplikasi Web: Kunjungi situs resmi Gemini di gemini.google.com dan login menggunakan akun Google Anda. Di sini Anda bisa langsung berinteraksi dengan chatbot Gemini.Aplikasi Mobile: Unduh aplikasi Gemini dari Google Play Store untuk pengguna Android. Aplikasi ini menawarkan pengalaman yang lebih terintegrasi dengan ponsel Anda.Melalui Aplikasi Google: Bagi pengguna iOS, fungsionalitas Gemini dapat diakses melalui tab khusus di dalam aplikasi Google.Unmul Klarifikasi Temuan Lukisan Bergambar PKI, Tegaskan Hanya Alat Peraga Perkuliahan SejarahGemini vs. Kompetitor: Bagaimana Perbandingannya?Di arena AI generatif, kompetitor utama Gemini adalah model seperti GPT dari OpenAI yang menggerakkan ChatGPT. Meskipun keduanya memiliki kemampuan yang luar biasa, ada beberapa perbedaan kunci:Multimodalitas: Gemini dibangun sebagai model multimodal dari dasar, sementara model lain seringkali menambahkan kemampuan ini secara terpisah. Ini memberikan Gemini keunggulan dalam tugas-tugas yang memerlukan pemahaman gabungan dari berbagai jenis data.Akses Informasi Real-time: Berkat integrasinya dengan Google Search, Gemini seringkali memiliki keunggulan dalam memberikan informasi yang paling mutakhir dan terverifikasi dari internet.Integrasi Ekosistem: Keunggulan Gemini terletak pada integrasinya yang mendalam dengan produk Google yang sudah digunakan oleh miliaran orang, membuatnya lebih praktis untuk tugas-tugas sehari-hari. Masa Depan Ada di Tangan AI: Apa Selanjutnya untuk Gemini?Google terus mengembangkan Gemini dengan merilis versi yang lebih baru dan lebih kuat, seperti Gemini 2.5. Ke depan, kita bisa mengharapkan AI ini menjadi lebih personal, lebih proaktif, dan lebih mampu bertindak sebagai agen cerdas yang dapat membantu kita menyelesaikan tugas-tugas kompleks di dunia nyata.Tren "Gemini" hari ini bukanlah sekadar kehebohan sesaat. Ini adalah cerminan dari pergeseran fundamental dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi. Dengan kemampuannya yang luar biasa, Google Gemini siap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital kita, membuka pintu menuju inovasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.***
Read More Unmul Klarifikasi Temuan Lukisan Bergambar PKI, Tegaskan Hanya Alat Peraga Perkuliahan Sejarah
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Universitas Mulawarman (Unmul) akhirnya angkat bicara terkait penemuan lukisan bergambar lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kampus 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jalan Banggeris, Samarinda. Pihak kampus memastikan bahwa keberadaan lukisan tersebut tidak berkaitan dengan upaya penyebaran ideologi terlarang, melainkan semata-mata untuk kebutuhan pembelajaran sejarah.“Lukisan itu murni alat peraga perkuliahan, bukan bentuk gerakan ideologi. Mahasiswa sejarah harus memahami konstelasi politik Indonesia pada masa lalu, termasuk keberadaan PKI,” jelas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Prof. Moh Bahzar, Selasa (2/9).Delapan Korban Unjuk Rasa Masih Dirawat di RS, Wali Kota Tegaskan Mayoritas Bukan Warga LokalIa menerangkan bahwa lukisan tersebut merupakan bagian dari materi perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Dalam kajiannya, mahasiswa tengah membahas dinamika politik era Presiden Soekarno, ketika sejumlah partai besar termasuk PKI menjadi bagian penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.Pihak rektorat, kata Prof. Bahzar, telah memanggil pengelola program studi terkait untuk meminta klarifikasi. Hasilnya menegaskan bahwa gambar itu dibuat sebagai sarana visualisasi agar mahasiswa lebih mudah memahami konteks sejarah politik nasional.“Menjadi kewajiban akademik bagi mahasiswa sejarah untuk mempelajari berbagai peristiwa secara objektif. Itu mencakup semua partai politik pada masanya, tanpa terkecuali. Kami tegaskan kembali, ini tidak ada hubungannya dengan penyebaran paham komunisme maupun aktivitas terorisme,” tambahnya.Sebelumnya, lukisan bergambar PKI tersebut ditemukan aparat kepolisian saat melakukan penggerebekan di salah satu gedung FKIP Unmul. Dalam penggerebekan itu, polisi juga menyita 27 bom molotov, yang diduga akan digunakan dalam aksi demonstrasi pada 1 September 2025.Mahasiswa Bergerak! BEM UI dan BEM SI Siap Demo Besar Hari iniTerkait kasus bom molotov, kepolisian telah menetapkan empat mahasiswa sebagai terduga perakit. Sementara itu, pihak universitas menegaskan akan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat hukum.“Unmul tetap memastikan seluruh kegiatan akademik berjalan sesuai koridor keilmuan, termasuk pembelajaran sejarah yang memang mengharuskan mahasiswa mengenal berbagai dinamika masa lalu,” tutup Prof. Bahzar.***
Read More Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo Nasional
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo akhirnya buka suara menanggapi merebaknya isu yang menyeret nama pengusaha migas Riza Chalid, yang kerap dijuluki “mafia migas”, terkait dugaan pendanaan dalam aksi demonstrasi nasional yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah.Dalam keterangannya, Kapolri menegaskan bahwa aparat kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap secara jelas siapa saja pihak yang terlibat. Proses hukum, kata dia, mencakup penelusuran terhadap pelaku langsung di lapangan maupun pihak yang diduga menjadi penyandang dana aksi rusuh tersebut.“Penyelidikan dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan oleh tim di lapangan,” ujar Listyo Sigit dalam pernyataannya.Berbagai Dampak Demo Ricuh di Makassar Gedung, Bangunan di bakar oleh WargaSejauh ini, sejumlah orang telah diamankan terkait insiden kerusuhan. Namun, jumlah pasti individu yang terlibat masih dalam tahap pendataan dan verifikasi.Nama Riza Chalid sendiri bukan kali pertama dikaitkan dengan peristiwa kerusuhan. Ia sebelumnya pernah disebut-sebut berhubungan dengan insiden pembakaran serta penjarahan di beberapa daerah. Meski begitu, hingga kini belum ada bukti kuat yang dapat memastikan dugaan perannya dalam pendanaan ataupun penggerakan massa.Mencekam! Konvoi Massa di Palembang Bakar Pos Polisi Hingga Kantor DPRD Sumsel Dirusak, 42 Pemuda DiamankanKapolri kembali menegaskan bahwa Polri berkomitmen bekerja secara transparan dan profesional, serta akan mengusut tuntas siapa saja yang terbukti terlibat, termasuk pihak-pihak yang menjadi aktor finansial di balik kerusuhan.“Polri akan bertindak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Kami tidak akan berspekulasi, melainkan bergerak berdasarkan data dan bukti,” tegasnya.Lebih lanjut, masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi. Kapolri mengimbau agar publik menunggu hasil resmi dari penyelidikan yang masih berjalan, guna menghindari kesimpangsiuran informasi di tengah situasi yang memanas.***
Read More GoTo, Grab, Maxim, hingga inDrive Pastikan Perwakilan Ojol Bukan Settingan Saat Pertemuan Wapres Gibran
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pertemuan antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan delapan perwakilan pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wakil Presiden, pada Minggu (31/8/2025), masih menjadi topik hangat di ruang publik. Polemik mencuat setelah beredar tudingan di media sosial bahwa pertemuan tersebut hanya sekadar “settingan”.Namun, empat aplikator besar GoTo, Grab, Maxim, dan inDrive serentak memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa para pengemudi yang hadir adalah mitra resmi sekaligus masih aktif mencari nafkah di lapangan.Viral Ojol Bertemu Wapres Gibran, Sepatu Air Jordan Merah Putih Jadi Soroton!Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, menegaskan bahwa undangan dialog datang langsung dari pihak Kantor Wakil Presiden.“Pada Sabtu, kami bersama aplikator lain diminta untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol dari seluruh platform. Agenda ini memang dirancang agar Wapres dapat mendengar langsung aspirasi dan harapan dari para pengemudi,” jelas Ade dalam keterangan tertulisnya.Menurutnya, berbagai masukan yang disampaikan benar-benar berasal dari pengemudi, bukan rekayasa. Aspirasi yang muncul mencakup permintaan dukungan bagi keluarga rekan ojol yang sudah meninggal, ungkapan solidaritas antar pengemudi, hingga harapan agar kondisi kerja tetap aman, nyaman, dan kondusif di tengah dinamika sosial yang ada.Hal senada juga disampaikan oleh Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy. Ia menekankan bahwa Grab secara khusus memilih mitra aktif yang dinilai vokal agar dapat mewakili suara komunitas ojol dengan lebih tepat.“Kami mencari perwakilan di kawasan Jakarta Pusat yang aktif dan terbiasa menyuarakan pendapat. Tidak ada persyaratan khusus dari pihak Wapres, inisiatif ini sepenuhnya dari kami agar aspirasi yang disampaikan benar-benar relevan,” ujar Tirza saat memberikan pernyataan di Makassar, Senin (1/9/2025).Sementara itu, dari pihak Maxim, Public Relations Specialist, Arkam Suprapto, juga memastikan bahwa pertemuan tersebut tidak melibatkan sosok fiktif atau perwakilan palsu.“Mitra yang hadir adalah pengemudi resmi yang terdaftar di aplikasi Maxim dan hingga kini masih aktif melayani penumpang,” tegas Arkam.Rumah di Bintaro yang Dijarah Massa Ternyata Dihuni Mantan Suami Nafa Urbach, Bukan Milik PribadiTak ketinggalan, inDrive juga memberikan klarifikasi serupa. Public Relations Manager inDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan, menyampaikan bahwa mitra yang hadir sudah lama menjadi bagian dari platform tersebut.“Benar, pengemudi inDrive yang ikut dalam pertemuan dengan Wapres adalah mitra aktif yang telah bergabung sejak 2020 dan masih terus melayani masyarakat sampai saat ini,” ungkap Wahyu.Dengan adanya pernyataan tegas dari keempat aplikator besar itu, diharapkan spekulasi soal “settingan” bisa ditepis. Pertemuan ini diyakini sebagai upaya pemerintah untuk membuka ruang dialog langsung dengan para pengemudi, sehingga aspirasi mereka dapat tersampaikan secara jujur dan transparan.***
Read More Pemerintah Tetapkan 3 Kategori Penerima Bansos Seumur Hidup, Ini Daftarnya
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah memastikan program bantuan sosial (bansos) tetap berlanjut pada tahun 2025. Bahkan, terdapat tiga kelompok masyarakat yang dipastikan akan menerima bansos seumur hidup sesuai dengan kebijakan terbaru yang diumumkan.Bansos yang akan terus dicairkan terbagi dalam dua bentuk, yaitu bansos reguler dan bansos tambahan. Program reguler yang dikelola oleh Kementerian Sosial mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).Cara Cek Penerima Bansos PKH dengan KTP, Cair Tahap 3 September 2025Adapun tiga kategori masyarakat yang ditetapkan sebagai penerima bansos seumur hidup adalah:Lansia berusia 60 tahun ke atasPenyandang disabilitas, termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)Warga rentan non-produktif secara permanen Dalam program PKH, bantuan diberikan dengan nominal berbeda sesuai dengan kategori penerima:Ibu hamil dan anak usia dini: Rp 750.000Siswa SD: Rp 225.000Siswa SMP: Rp 375.000Siswa SMA: Rp 500.000Lansia dan penyandang disabilitas berat: Rp 600.000Korban pelanggaran HAM berat: Rp 2.700.000Viral Ojol Bertemu Wapres Gibran, Sepatu Air Jordan Merah Putih Jadi Soroton! Selain PKH, masyarakat juga menerima bantuan pangan melalui program BPNT senilai Rp 200.000 per bulan. Dana ini dicairkan setiap tiga bulan sekali.Jadwal Penyaluran Bansos 2025PKH dan BPNT akan disalurkan dalam empat tahap selama tahun 2025:Tahap 1: Januari – MaretTahap 2: April – JuniTahap 3: Juli – SeptemberTahap 4: Oktober – Desember Program PKH dihadirkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui pemenuhan kebutuhan gizi, pendidikan, dan kesehatan keluarga miskin, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi.Sementara itu, BPNT difokuskan untuk meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin, khususnya dalam hal pangan, agar keluarga penerima dapat memperoleh nutrisi yang lebih baik dan seimbang.***
Read More