Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPR
Setelah Tunjangan Perumahan Hilang, Begini Rincian Gaji Anggota DPR
Lingkaran.id - Pendapatan bulanan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami penurunan signifikan setelah pemerintah resmi mencabut fasilitas tunjangan perumahan senilai Rp 50 juta per bulan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 31 Agustus 2025.Sebelumnya, setiap anggota DPR dapat mengantongi total penghasilan sekitar Rp 116,21 juta per bulan, yang berasal dari gaji pokok serta berbagai tunjangan melekat. Jumlah tersebut belum termasuk fasilitas kredit mobil maupun biaya perjalanan dinas yang juga disediakan negara.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanNamun, pasca penghapusan tunjangan rumah, struktur pendapatan anggota DPR mengalami penyesuaian. Kini, rata-rata jumlah yang diterima bersih atau take home pay turun menjadi sekitar Rp 65,59 juta per bulan.Rincian Pendapatan Anggota DPR Pasca PerubahanBerdasarkan dokumen resmi Sekretariat Jenderal DPR RI, komponen penghasilan anggota DPR kini meliputi:Gaji pokok: Rp 4,2 jutaTunjangan istri/suami: Rp 420 ribuTunjangan anak: Rp 168 ribuUang sidang: Rp 2 jutaTunjangan jabatan: Rp 18,9 jutaTunjangan beras: Rp 289.680Tunjangan PPh 21: Rp 6,2 jutaTunjangan kehormatan: Rp 7,187 jutaTunjangan komunikasi: Rp 15,554 jutaTunjangan peningkatan fungsi: Rp 9,5 jutaHonorarium fungsi legislasi: Rp 8 jutaHonorarium fungsi pengawasan: Rp 8 jutaHonorarium fungsi anggaran: Rp 8 jutaAsisten tenaga ahli: Rp 5,25 jutaJumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangJika seluruh komponen tersebut dijumlahkan, total penerimaan kotor anggota DPR kini mencapai Rp 74,21 juta per bulan. Setelah dikurangi pajak, penghasilan bersih yang dibawa pulang tersisa Rp 65,59 juta per bulan.Kebijakan ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam melakukan penyesuaian belanja negara, di tengah sorotan publik terhadap besarnya fasilitas yang selama ini diterima wakil rakyat.***
Read More
Rieke Diah Pitaloka Ungkap Peran Uya Kuya di DPR Sebelum Dinonaktifkan Partai
Rieke Diah Pitaloka Ungkap Peran Uya Kuya di DPR Sebelum Dinonaktifkan Partai
Lingkaran.id - Artis sekaligus politisi, Rieke Diah Pitaloka, angkat bicara mengenai kinerja rekannya sesama anggota DPR RI, Uya Kuya. Rieke menilai sosok Uya yang kini tengah menjadi sorotan publik, justru memiliki kontribusi nyata selama duduk di Komisi IX DPR RI.Dalam wawancara bersama Denny Sumargo di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Senin (8/9/2025), Rieke mengungkapkan rasa kehilangannya terhadap Uya.“Aku kehilangan Uya,” ucap Rieke.Uya Kuya Ajukan Restorative Justice untuk Salah Satu Terduga Pelaku Penjarahan Rumahnya: Pelaku Lain Tetap DiprosesIa menjelaskan, Uya merupakan rekan kerjanya dalam mengadvokasi berbagai kasus perdagangan orang sekaligus persoalan kesehatan. “Mas Uya itu partnerku di Komisi IX untuk mengadvokasi kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang dan masalah kesehatan,” tambahnya.Sebagai informasi, Uya Kuya resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 pada Oktober 2024 lalu. Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu ditempatkan di Komisi IX, yang membidangi urusan kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.Dengan latar belakang daerah pemilihan (dapil) luar negeri, Uya banyak menaruh perhatian pada isu pekerja migran. Ia juga pernah menjadi sorotan publik setelah mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bertindak tegas terkait kasus kosmetik berbahaya.Namun perjalanan politik Uya tidak lepas dari kontroversi. Pada penutupan Sidang Tahunan MPR RI, ia sempat viral karena berjoget mengikuti lagu “Gemu Fa Mi Re” yang dibawakan mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan). Aksi tersebut memicu kritik setelah potongan video disunting sejumlah pihak, sehingga seolah-olah Uya melontarkan pernyataan merendahkan masyarakat dengan isu gaji Rp 3 juta.Melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (28/8/2025), Uya memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tindakannya murni apresiasi terhadap penampilan musik mahasiswa Unhan, dan tidak pernah membuat pernyataan meledek soal gaji.“Kata-katanya ngarang sendiri, padahal sama sekali saya tidak pernah membuat statement seperti ini. Seolah-olah gue meledek atau membuat statement yang menyakiti masyarakat, padahal tidak pernah sama sekali gue membuat statement,” jelas Uya.Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes PolriMeski demikian, polemik yang terus bergulir berujung pada keputusan partai. Pada Minggu, 31 Agustus 2025, Uya resmi dinonaktifkan dari keanggotaannya di Fraksi PAN DPR RI.Tak hanya Uya, beberapa figur publik lain yang juga aktif di politik, seperti Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Ahmad Sahroni, turut dinonaktifkan dari partai masing-masing.***
Read More
Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru Dibentuk
Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti dan Satu Kementerian Baru Dibentuk
Lingkaran.id - Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan atau reshuffle terhadap jajaran Kabinet Merah Putih. Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (8/9/2025).Prasetyo menjelaskan bahwa keputusan perombakan ini diambil setelah melalui berbagai masukan, evaluasi, serta pertimbangan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Presiden.Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak“Atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore ini Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Prasetyo.Dalam reshuffle kali ini, terdapat lima kementerian yang mengalami pergantian menteri, yakni:Kementerian Koordinator Bidang Politik dan KeamananKementerian KeuanganKementerian Perlindungan Pekerja Migran IndonesiaKementerian KoperasiKementerian Pemuda dan OlahragaPolda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDSelain itu, Presiden Prabowo juga membentuk satu kementerian baru, yakni Kementerian Haji, yang akan fokus pada tata kelola penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.“Untuk keenam kementerian yang kami sebutkan, satu adalah kementerian baru (Kementerian Haji), sementara lima lainnya mengalami perubahan susunan pejabat menteri. Seluruh proses pelantikan akan dilakukan sore ini di Istana Negara,” tambah Prasetyo.Dengan adanya reshuffle ini, diharapkan kinerja kabinet dapat semakin optimal dalam menjalankan visi dan program pemerintahan.***
Read More
Viral Nenek ini Tagih Bantuan Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan Viral, Ini Respons Sang Desainer
Viral Nenek ini Tagih Bantuan Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan Viral, Ini Respons Sang Desainer
Lingkaran.id - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan seorang nenek bernama Oma Nino yang membagikan video lewat akun TikTok pribadinya. Dalam rekaman tersebut, ia menyampaikan pesan khusus kepada desainer sekaligus presenter, Ivan Gunawan.Dalam video itu, Oma Nino mengingatkan janji Ivan Gunawan yang disebut pernah menawarkan bantuan senilai Rp 200 juta untuk menebus tanah miliknya. Ia menuturkan bahwa pertemuan dengan Ivan terjadi pada 28 Agustus lalu. Namun hingga saat ini, bantuan yang dijanjikan belum kunjung diterimanya.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian“Assalamualaikum, ini ibu dari Palembang yang bertemu dengan Kak Igun tanggal 28 Agustus kemarin. Kak Igun kemarin sudah ngomong mau bantu ibu senilai Rp 200 juta, namun hingga hari ini belum ada bantuannya,” ungkap Oma Nino dalam video yang menjadi viral tersebut.Lebih lanjut, Oma Nino menjelaskan bahwa uang tersebut rencananya akan dipakai untuk menebus kembali tanah yang pernah menjadi miliknya. Ia berencana membuat kavling dari tanah itu untuk kemudian dijual kembali. Hasil penjualan tanah, kata dia, akan digunakan untuk mengembalikan dana bantuan yang diberikan Ivan Gunawan.Viralnya video ini akhirnya ditanggapi langsung oleh Ivan Gunawan. Dengan nada sopan, ia menyampaikan permohonan maaf sekaligus klarifikasi bahwa dirinya tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.“Waalaikumsalam bu, terima kasih sudah bela-belain bertemu Igun pada waktu itu. 200 juta itu bukan angka yang kecil, mohon jangan berharap bantuan saya karena saya juga banyak keperluan,” jawab Ivan Gunawan. Ia juga menyampaikan harapan agar Oma Nino tetap menemukan solusi untuk permasalahannya.“Semoga kebutuhan ibu bisa bertemu jalan keluarnya,” imbuhnya.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgMendapat jawaban tersebut, Oma Nino kemudian memilih untuk menghapus video yang sempat menuai perhatian publik. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas tanggapan Ivan Gunawan dan menegaskan tidak akan lagi berharap lebih.“Karena sudah dijawab, ibu hapus yang ibu tulis,” ujarnya.***
Read More
Pengguna Paylater Warga RI Melonjak, Total Utang Capai Rp 24,05 Triliun
Pengguna Paylater Warga RI Melonjak, Total Utang Capai Rp 24,05 Triliun
Lingkaran.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, penggunaan fasilitas Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal sebagai layanan paylater di perbankan terus meningkat signifikan. Hingga Juli 2025, nilai utang paylater masyarakat Indonesia di perbankan tercatat menembus Rp 24,05 triliun.Angka tersebut menunjukkan lonjakan pertumbuhan sebesar 33,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah rekening yang memanfaatkan layanan ini pun terus bertambah, dengan catatan mencapai 28,25 juta rekening.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota DewanKepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa meskipun porsinya masih kecil, yakni sekitar 0,30 persen dari total kredit perbankan nasional, tren kenaikan paylater tetap menjadi perhatian regulator. Menurutnya, percepatan pertumbuhan secara tahunan menunjukkan perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung pada layanan pembayaran tunda.Tidak hanya di sektor perbankan, fenomena serupa juga terlihat di industri pembiayaan. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa total pembiayaan paylater melalui perusahaan pembiayaan mencapai Rp 8,81 triliun pada Juli 2025. Nilai ini meningkat drastis, yakni 56,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya.Kendati pertumbuhannya melesat, rasio kredit bermasalah (Non Performing Financing/NPF gross) pada paylater di sektor pembiayaan masih dalam batas wajar, yakni 2,95 persen.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangDi sisi lain, industri pinjaman daring (peer-to-peer lending) atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan pinjol juga mencatat kinerja positif. Outstanding pembiayaan pinjol tumbuh 22,01 persen menjadi Rp 84,66 triliun pada Juli 2025.OJK menilai perkembangan pesat layanan paylater maupun pinjaman daring ini menjadi tanda transformasi gaya hidup masyarakat dalam mengakses pembiayaan. Namun, pengawasan ketat tetap diperlukan agar pertumbuhan tersebut tidak menimbulkan risiko stabilitas keuangan di masa mendatang.***
Read More
Ribuan Anak Putus Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah Setara Kelas 1 SMP
Ribuan Anak Putus Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah Setara Kelas 1 SMP
Lingkaran.id - Situbondo kembali menghadapi persoalan serius di bidang pendidikan. Ribuan anak di kabupaten tersebut tercatat putus sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Data mencatat, ada 5.828 anak yang hanya mengantongi ijazah Sekolah Dasar (SD).Tak hanya itu, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Situbondo, rata-rata lama sekolah di daerah tersebut hanya 6,09 tahun, atau setara dengan pendidikan kelas I Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di wilayah Situbondo.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangPlt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo, Fathor Rakhman, mengakui bahwa angka putus sekolah di kabupaten ini cukup tinggi. Ia menilai perlunya strategi khusus agar masalah ini tidak semakin melebar karena berpotensi menurunkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).“Jumlah anak yang tidak melanjutkan sekolah paling tinggi berada di Kecamatan Banyuputih, yakni mencapai 732 anak. Sedangkan yang paling rendah ada di Kecamatan Mlandingan dengan 200 anak. Kondisi ini jelas menjadi perhatian serius Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo,” ungkap Fathor.Data tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Situbondo. Proses pendataan melibatkan 136 operator yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan.Sementara itu, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapperida Situbondo, Rosy Rosaindratna, menyampaikan optimismenya bahwa angka lama sekolah dapat ditingkatkan. Menurutnya, komitmen Bupati Situbondo dalam memajukan pendidikan menjadi kunci untuk menekan angka putus sekolah.“Bupati sangat serius memperbaiki mutu pendidikan. Penanganan kasus anak putus sekolah adalah salah satu fokus yang kami kawal. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, secara otomatis angka ini bisa ditekan,” kata Rosy.Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDSebagai langkah nyata, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo telah menaikkan honor guru non-ASN. Guru dengan ijazah S1 kini menerima Rp1,5 juta per bulan, lulusan D3 mendapatkan Rp1,25 juta, sementara lulusan SMA mendapat Rp1 juta. Selain itu, alokasi beasiswa juga meningkat secara signifikan, termasuk tambahan anggaran untuk program kejar paket A, B, dan C.“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, seluruh anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan mengalami kenaikan,” tambah Rosy.Langkah tersebut diharapkan dapat memperluas akses pendidikan serta menekan jumlah anak yang putus sekolah di Situbondo.***
Read More
Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak
Tragis! 66 Potongan Tubuh Manusia Berceceran di Semak-Semak
Lingkaran.id - Warga Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto, digegerkan dengan penemuan puluhan potongan tubuh manusia yang berserakan di area semak-semak. Penemuan tersebut terungkap setelah Satreskrim Polres Mojokerto melakukan penyelidikan di lokasi pada Minggu (7/9/2025).Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, menjelaskan bahwa total ada 66 potongan jasad manusia yang ditemukan di lokasi kejadian. Dari jumlah tersebut, 64 di antaranya merupakan jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut, sementara sisanya adalah bagian kepala dengan kondisi masih terdapat rambut.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian“Potongan tubuh yang kami temukan beragam, rata-rata berukuran sekitar 17x17 sentimeter. Untuk rambut yang menempel pada kulit kepala berwarna hitam lurus dengan panjang sekitar 14 sentimeter,” ungkap Fauzy.Meski penemuan ini menimbulkan dugaan adanya praktik mutilasi, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab maupun proses yang membuat potongan tubuh tersebut berada di semak-semak kawasan Pacet.“Dugaan mengenai proses kematian maupun alasan potongan tubuh ini ditemukan di lokasi masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan mutilasi belum bisa kami pastikan,” tegas Fauzy.Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRDHingga kini, potongan tubuh tersebut telah diamankan polisi untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. Tim forensik juga dilibatkan guna memastikan identitas korban serta penyebab pasti kematian.Kasus ini sontak menggemparkan warga sekitar, mengingat jumlah potongan tubuh yang ditemukan cukup banyak. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwenang.***
Read More
Kabar Duka: Icang, Korban Kasus Tragis Congkel Mata di Bogor, Dikabarkan Meninggal Dunia
Kabar Duka: Icang, Korban Kasus Tragis Congkel Mata di Bogor, Dikabarkan Meninggal Dunia
Lingkaran.id - Kabar duka datang dari Faisal Nasution, atau yang akrab disapa Icang, korban peristiwa tragis congkel mata di kawasan Gunung Putri, Bogor. Pria yang sempat mendapat perhatian luas dari publik serta bantuan sejumlah tokoh, seperti Pratiwi Novianthi, Denny Sumargo, hingga Ustadz Derry Sulaiman, dikabarkan telah meninggal dunia.Isu wafatnya Icang pertama kali mencuat di media sosial TikTok melalui unggahan beberapa akun, salah satunya @haludrama3. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa Icang telah berpulang, bahkan disertai ajakan agar kasus yang menimpanya diusut tuntas.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianKabar tersebut langsung menimbulkan kehebohan di kalangan warganet. Sebagian meragukan kebenaran informasi tersebut, sementara yang lain meyakininya setelah mendengar langsung dari pengajian yang dihadiri Ustadz Derry Sulaiman.“Benar beliau meninggal tadi subuh saat hendak menunaikan sholat subuh.. info dari Ustadz Derry Sulaiman ketika saya ikut kajian beliau,” tulis akun @Sopiyatul Husna di kolom komentar.Duka mendalam pun membanjiri media sosial. Banyak netizen menyampaikan doa dan belasungkawa atas kabar berpulangnya Icang. Ucapan duka juga datang dari kalangan selebritas, salah satunya Irfan Hakim yang ikut menyampaikan belasungkawa melalui akun pribadinya.Kabar tersebut akhirnya dikonfirmasi oleh Ustadz Derry Sulaiman melalui unggahan di akun Instagram resminya, @derrysulaiman. Dalam postingan itu, ia membagikan foto kenangan bersama Icang, seolah menegaskan bahwa kabar duka ini benar adanya.Meski begitu, hingga kini pihak keluarga belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab meninggalnya Icang. Sejumlah warganet berspekulasi bahwa ia wafat karena kecelakaan, namun informasi tersebut masih simpang siur dan belum dapat dipastikan.Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes PolriNama Icang sebelumnya sempat viral pada September 2024 lalu setelah menjadi korban aksi kekerasan sadis di Gunung Putri, Bogor. Kisah perjuangannya kala itu menyentuh hati banyak orang hingga menggerakkan sejumlah publik figur untuk turun tangan memberikan bantuan.Kini, kabar kepergiannya kembali menjadi sorotan publik. Banyak pihak berharap keluarga segera memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan kebingungan dan spekulasi yang terus berkembang di masyarakat.
Read More
Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di Istana
Hotman Paris Bela Nadiem, Minta Prabowo Gelar Perkara Korupsi Laptop di Istana
Lingkaran.id - Pengacara kondang Hotman Paris akhirnya angkat bicara terkait penetapan tersangka terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbud.Dalam pernyataannya, Hotman tidak hanya membela kliennya, tetapi juga menyeret nama Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai, langkah hukum yang menjerat Nadiem perlu dikaji ulang secara transparan, bahkan meminta agar perkara tersebut dapat digelar di Istana.DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota Dewan“Klien saya tidak terlibat dalam kasus ini, dan saya akan buktikan hal itu. Saya memohon kepada Presiden Prabowo untuk memanggil pihak Kejagung serta melakukan gelar perkara di Istana demi keadilan,” ujar Hotman.Sebagaimana diketahui, Kejagung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah melalui UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo NasionalMenanggapi pernyataan Hotman, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan keterangan resmi. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mencampuri proses hukum yang sedang berjalan.“Kita serahkan sepenuhnya kepada proses hukum,” kata Hasan pada Minggu (7/9/2025).“Pemerintah tidak akan melakukan intervensi terhadap jalannya penegakan hukum,” tegasnya.Kasus dugaan korupsi laptop Chromebook ini menjadi sorotan publik lantaran menyeret nama besar Nadiem Makarim, tokoh muda yang pernah memimpin Kemendikbud sekaligus pendiri Gojek. Kini, semua mata tertuju pada langkah hukum selanjutnya yang akan menentukan nasib mantan menteri tersebut.***
Read More
Jasad Tanpa Identitas Ditemukan di Area Offshore Karawang
Jasad Tanpa Identitas Ditemukan di Area Offshore Karawang
Lingkaran.id - Warga perairan Karawang dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa identitas di sekitar area KKA Conductor, Minggu (7/9/2025) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa ini pertama kali terungkap dari laporan pihak Offshore Bravo Field Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang melihat benda mencurigakan mengapung di sekitar Bravo Golf (BG) pada titik koordinat 05°53’257” S – 107°41’636” E.Setelah dilakukan pengecekan lebih dekat, benda tersebut ternyata merupakan mayat seorang laki-laki yang hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam dan baju lengan panjang hitam.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgKasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan penemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim gabungan dari Sat Polairud Polres Karawang bersama personel BKO Ditpolairud Polda Jabar langsung bergerak untuk mengevakuasi jenazah.“Betul, pada hari ini personel Sat Polairud Polres Karawang bersama Ditpolairud Polda Jabar telah melaksanakan evakuasi terhadap penemuan mayat di perairan Karawang. Proses evakuasi dilakukan menggunakan Kapal Patroli VIII-2351,” ungkap Wildan, Minggu (7/9/2025).Menurut keterangan, jenazah awalnya diamankan menggunakan kapal keamanan milik Pertamina PHE ONWJ, PB. Ngadirejo. Selanjutnya, jasad tersebut dipindahkan ke Kapal Patroli VIII-2351 milik Sat Polairud Polres Karawang untuk dibawa menuju Mako Satpolairud. Dari sana, jenazah diserahkan ke Unit Inafis Polres Karawang sebelum akhirnya dikirim ke RSUD Kabupaten Karawang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari KetinggianHingga saat ini, identitas pria tersebut masih menjadi misteri. Tim Inafis bersama pihak RSUD Karawang sedang melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengungkap siapa korban sebenarnya serta penyebab kematiannya.“Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar dapat memastikan identitas maupun penyebab pasti dari penemuan mayat ini,” tegas Wildan.Wildan menambahkan, Polres Karawang melalui jajaran Sat Polairud berkomitmen untuk selalu siaga dalam menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan keamanan serta keselamatan di wilayah perairan Karawang.***
Read More
DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota Dewan
DPR Sepakati Tuntutan “17+8”: Hentikan Tunjangan Rumah dan Pangkas Fasilitas Anggota Dewan
Lingkaran.id - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menanggapi tuntutan sejumlah influencer yang terangkum dalam gerakan “17+8”. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengumumkan bahwa mulai 31 Agustus 2025, tunjangan rumah untuk anggota dewan resmi dihentikan.Tidak hanya itu, DPR juga melakukan pemangkasan terhadap sejumlah fasilitas lain yang selama ini melekat pada anggota legislatif. Fasilitas yang dipangkas antara lain biaya langganan listrik, telepon, pulsa, komunikasi intensif, hingga tunjangan transportasi.Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo NasionalLebih lanjut, Dasco menegaskan bahwa anggota DPR yang sudah dinonaktifkan oleh partai politik tidak akan lagi menerima gaji maupun hak-hak keuangan lainnya. Beberapa nama publik figur yang masuk dalam kategori tersebut, di antaranya Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Uya Kuya.Selain pemangkasan fasilitas, DPR juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat transparansi dalam kinerja lembaga serta membuka ruang partisipasi publik dalam proses legislasi.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangMenurut Dasco, langkah ini penting sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat yang sempat terguncang akibat kritik keras terkait gaya hidup mewah dan fasilitas berlebihan yang dinikmati para wakil rakyat.“Semua keputusan ini diambil demi kepentingan rakyat, agar DPR lebih fokus bekerja dan tidak lagi disorot karena hal-hal yang menyinggung sensitivitas publik,” tegas Dasco.***
Read More
Dugaan Pemalsuan Ijazah dan SKL, Pihak Sekolah Bungkam
Dugaan Pemalsuan Ijazah dan SKL, Pihak Sekolah Bungkam
Lingkaran.id - Isu dugaan pemalsuan ijazah dan Surat Keterangan Lulus (SKL) mencuat di salah satu Sekolah Dasar (SD) di kawasan Cipayung, Kota Depok. Meski demikian, pihak sekolah memilih bungkam dan tidak memberikan penjelasan resmi terkait persoalan tersebut.Sejumlah pertanyaan yang diajukan mengenai keaslian dokumen kelulusan itu justru dilemparkan kembali oleh pihak sekolah kepada wali murid. Mereka berkilah tidak mengetahui apapun mengenai kabar yang sedang beredar.Jumlah Korban Dugaan Keracunan MBG Meningkat, Capai 80 SiswaKepala sekolah, Fitri, saat dikonfirmasi pada Sabtu (6/9), menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak memahami duduk permasalahan. Ia bahkan menyarankan agar awak media maupun pihak lain menanyakan langsung kepada orang-orang yang pertama kali mengangkat isu tersebut.“Saya tidak tahu terkait hal itu (ijazah palsu). Silakan tanyakan ke narasumbernya saja,” ujar Fitri.“Kami benar-benar tidak tahu. Lebih baik tanyakan saja ke pihak yang membuat isu itu,” tambahnya.Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Laptop ChromebookSementara itu, dugaan pemalsuan ini terungkap setelah sejumlah orang tua murid menemukan berbagai kejanggalan dalam dokumen kelulusan anak mereka. Temuan tersebut meliputi nomor ijazah yang tidak sesuai, ketidaksesuaian pada Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), hingga adanya tanda tangan yayasan yang diduga dipalsukan.Kasus ini memicu keresahan di kalangan wali murid, mengingat ijazah dan SKL merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai bukti sah kelulusan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Hingga kini, pihak sekolah belum memberikan klarifikasi lebih lanjut.***
Read More
Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian
Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir (13) memasuki babak baru setelah pengadilan menggelar sidang pemeriksaan kematian (inquest) pada Rabu (3/9/2025). Dalam sidang tersebut, tim forensik memastikan bahwa Zara meninggal dunia akibat jatuh dari ketinggian, meskipun keputusan akhir mengenai penyebab pasti kematiannya masih akan ditentukan oleh pengadilan.Menurut laporan New Strait Times (4/9/2025), hasil autopsi yang dilakukan dr Jessie Hiu, dokter forensik yang menjadi saksi pertama dari 68 saksi yang dijadwalkan hadir, menemukan serangkaian luka serius di tubuh Zara, termasuk cedera di kepala, tangan, kaki, hingga tulang belakang. dr. Jessie Hiu menegaskan bahwa pola luka yang ada tidak sesuai dengan kondisi terpeleset atau terdorong, melainkan konsisten dengan peristiwa jatuh dari ketinggian.Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/KgMeski jasad korban sudah berada pada tahap dekomposisi menengah hingga lanjut, autopsi tetap berhasil dilakukan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan:Luka jahitan di bagian belakang kepala,Memar di tangan kiri, pergelangan, dan jari,Patah tulang kering kanan dan kiri,Patah pada tumit kiri dan dislokasi pergelangan kaki,Patah tulang belakang bawah,Pendarahan di jaringan otot dan panggul.Untuk memudahkan penjelasan di persidangan, dr. Jessie Hiu bahkan menggunakan manekin guna memperlihatkan mekanisme jatuhnya Zara. Menurutnya, luka paling dominan berada di area kaki, yang menunjukkan bahwa Zara mendarat dengan posisi kaki lebih dahulu, lalu tubuh terhempas ke belakang sehingga kepala terbentur beton.“Cedera utama korban konsisten dengan jatuh dari ketinggian,” kata dr. Jessie Hiu, dikutip dari Malay Mail (6/9/2025).Namun demikian, dr. Jessie Hiu mengakui tidak bisa memastikan Zara jatuh dari lantai berapa. Posisi jasad saat ditemukan mengindikasikan adanya kemungkinan korban sempat melompat atau bergelantungan di pagar sebelum akhirnya jatuh.Dalam sidang, Ram Singh, kuasa hukum dari lima remaja yang dituding sebagai pelaku bullying terhadap Zara, mempertanyakan kemungkinan bahwa korban jatuh karena keinginannya sendiri.“Jika bukan terpeleset atau didorong, apakah mungkin korban jatuh dengan kemauan sendiri?”, tanya Ram Singh.“Hal itu bukan kewenangan saya untuk memutuskan, melainkan pengadilan,” jawab dr. Jessie Hiu.Di sisi lain, Ridzwandean Borhan, pengacara keluarga Zara, menyinggung keterbatasan autopsi. Menurut dr. Jessie Hiu, luka ringan seperti bekas tamparan atau pukulan sebelum jatuh mungkin tidak lagi terdeteksi karena tubuh korban telah mengalami pembusukan.“Jika luka hanya di permukaan kulit dan tidak sampai ke jaringan otot, kemungkinan besar tidak terlihat saat autopsi,” jelas dr. Jessie Hiu.Siswi SMP Jadi Korban Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi GratisSidang inquest yang dipimpin Koroner Amir Shah Amir Hassan ini akan berlangsung selama 19 hari, dengan menghadirkan total 68 saksi. Hingga hari kedua, pengadilan masih fokus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengurai penyebab pasti kematian Zara.Kasus ini menyita perhatian publik karena sebelum kematiannya, Zara dilaporkan mengalami perundungan. Namun, kaitan langsung antara peristiwa bullying tersebut dengan kematian Zara masih menjadi bagian dari materi yang akan digali lebih dalam dalam persidangan.***
Read More
Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes Polri
Laras Faizati Diciduk, Diduga Jadi Otak Provokasi Pembakaran Mabes Polri
Lingkaran.id - Kepolisian menetapkan Laras Faizati Khairunnisa (26) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan massa untuk membakar Gedung Mabes Polri saat aksi demonstrasi berlangsung.Perempuan muda itu ditangkap tim Siber Bareskrim Polri di rumahnya yang berada di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2025). Penangkapan ini dibenarkan oleh Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan NasionalMenurutnya, Laras membuat serta menyebarkan konten video di Instagram yang berisi ujaran kebencian dan provokasi. Konten tersebut dianggap mendorong massa untuk melakukan pembakaran gedung Mabes Polri. Selain Laras, polisi juga mengamankan enam orang lainnya yang diduga memiliki peran serupa dalam memicu aksi anarkis.Seorang warga bernama Lia, istri Ketua RT setempat, menuturkan bagaimana polisi menangkap Laras. Sekitar pukul 16.00 WIB, empat anggota polisi mendatangi rumah Lia untuk mencari alamat Laras. Awalnya ia tidak mengenali nama tersebut, namun setelah polisi menyebutkan identitas lengkap, barulah ia sadar.Lia sempat meminta surat tugas resmi, dan setelah ditunjukkan, ia mengantar polisi ke rumah Laras yang berjarak sekitar 200 meter. Polisi diterima oleh ibu Laras dan diajak masuk ke ruang tamu, sementara Lia memilih menunggu di luar.Tak lama kemudian, Laras keluar didampingi ibunya yang menangis menyaksikan anaknya dibawa aparat. Laras tidak diborgol, membawa sebuah tas ransel, dan ditemani adiknya yang ikut masuk ke mobil polisi.“Ibunya larut menangis, sedangkan adiknya diminta ikut mendampingi. Mereka bahkan sempat menunggu sebentar karena adiknya sedang memakai sepatu,” ujar Lia.Ia juga menyampaikan rasa iba kepada ibunda Laras yang hanya berharap agar peristiwa ini tidak tersebar ke tetangga sekitar. Kuasa hukum Laras, Abdul Gafur Sangadji, mengkritik proses hukum yang dijalankan. Ia menilai Laras tidak pernah dipanggil untuk dimintai klarifikasi sebelum statusnya naik menjadi tersangka.“Laras dilaporkan tanggal 31 Agustus, hari itu juga langsung jadi tersangka. Lalu pada 1 September dilakukan penangkapan paksa. Tidak ada proses pemanggilan atau klarifikasi terlebih dahulu,” kata Abdul Gafur.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangIa menambahkan bahwa unggahan Laras sebenarnya merupakan ekspresi kekecewaan pribadi usai peristiwa kendaraan taktis Brimob menabrak pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, pada 28 Agustus 2025. Menurutnya, penetapan tersangka semestinya didasarkan pada proses pemeriksaan yang transparan agar Laras mengetahui secara pasti perkara dan laporan yang menjeratnya.Polri menegaskan pihaknya bertindak cepat menindak akun-akun yang menyebarkan provokasi di media sosial, terutama yang berpotensi memicu generasi muda melakukan kerusuhan.Saat ini Laras bersama enam orang lainnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi memastikan proses hukum dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.***
Read More
Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRD
Polda Jabar Tetapkan 12 Tersangka Kasus Bom Molotov dan Konten Provokatif Saat Demo di Gedung DPRD
Lingkaran.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat resmi menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana penyebaran kebencian serta aksi pelemparan bom molotov saat unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., bersama Direktur Reserse Siber, menjelaskan bahwa dari 12 orang tersangka tersebut, 11 sudah dihadirkan ke publik, sementara satu tersangka lainnya masih di bawah umur sehingga penanganannya dilakukan secara khusus sesuai aturan hukum.Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 OrangMenurut Kombes Hendra, para tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi tersebut. Ada yang meracik dan melempar bom molotov, merekam jalannya peristiwa, hingga menyebarkan konten provokatif melalui media sosial. Bahkan, salah satu di antaranya diketahui menuliskan kalimat bernada provokasi di Instagram berbunyi, “Sebotol intisari buat kalian aparat anjing” serta mengajak untuk membakar gedung DPRD.“Modus para pelaku tidak hanya sebatas aksi anarkis di lapangan, tetapi juga melakukan provokasi secara digital yang berpotensi menimbulkan rasa benci dan permusuhan terhadap aparat,” ungkapnya.Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi beberapa tersangka yang memiliki peran penting. Misalnya AF yang meracik sekaligus melempar bom molotov, DR yang merekam jalannya peristiwa, serta MS yang bukan hanya ikut meracik molotov, tetapi juga terekam saat membakar bendera merah putih. Sementara itu, RR, RZ, dan AGM berperan dalam mendokumentasikan kejadian lalu menyebarkannya ke media sosial serta grup WhatsApp.Selain itu, tersangka AY turut melakukan provokasi secara langsung melalui siaran TikTok dengan ajakan membakar gedung DPRD. Sedangkan MAK diketahui menyebarkan informasi palsu dengan narasi aparat menembakkan peluru karet ke massa. Rangkaian konten tersebut dinilai polisi sengaja dibuat untuk memperkeruh situasi dan menimbulkan kebencian terhadap aparat negara.Dalam proses penangkapan, aparat mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain empat bom molotov, tiga kembang api, dua bom gas portable, bendera bergambar “Star of Chaos”, pakaian yang digunakan saat aksi, serta 13 unit ponsel dengan akun-akun media sosial yang dipakai untuk menyebarkan konten provokatif.Dirreskrimsus Polda Jabar menegaskan bahwa seluruh tersangka tetap mendapatkan pendampingan hukum sesuai Pasal 54 dan 56 KUHAP.“Proses hukum kami jalankan secara adil dengan tetap menghormati hak-hak tersangka,” ujarnya.Para tersangka kini dijerat dengan pasal berlapis, di antaranya Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE, Pasal 170 dan 406 KUHP, Pasal 66 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, serta pasal 55 dan 56 KUHP. Ancaman hukuman bagi mereka mencapai enam tahun penjara.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan NasionalKombes Pol. Hendra Rochmawan menegaskan, Polda Jabar tidak akan mentolerir setiap aksi yang merusak fasilitas negara maupun mengganggu ketertiban umum.“Kami mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten di media sosial. Mari kita jaga kondusifitas bersama, karena keamanan adalah tanggung jawab kita semua,” katanya pada Kamis (4/9/2025).Polda Jabar juga menyoroti pentingnya literasi digital agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyerap informasi di dunia maya. Kepolisian memastikan akan terus menindak tegas pihak-pihak yang terbukti menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, maupun provokasi yang mengarah pada tindak pidana.***
Read More
Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 Orang
Jumlah Tersangka Pembakaran Gedung DPRD di Makassar dan Sulsel Bertambah Jadi 29 Orang
Lingkaran.id -Jumlah tersangka dalam kasus kericuhan yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dan DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus lalu terus bertambah. Insiden yang menelan tiga korban jiwa itu kini menyeret 29 orang sebagai tersangka, meningkat dari sebelumnya 11 orang.Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, saat konferensi pers pada Kamis (4/9) sore, mengungkapkan bahwa dari total tersangka, 14 orang terkait dengan peristiwa pembakaran Gedung DPRD Sulsel, sementara 15 lainnya berkaitan dengan kasus di Gedung DPRD Makassar.Berbagai Dampak Demo Ricuh di Makassar Gedung, Bangunan di bakar oleh Warga“Untuk Gedung DPRD Sulsel, ada 13 orang dewasa dan 1 anak di bawah umur yang ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan di DPRD Makassar, ada 10 orang dewasa dan 5 anak di bawah umur,” jelas Kombes Pol Didik Supranoto.Ia merinci, para tersangka berasal dari berbagai latar belakang. Terdapat 10 mahasiswa, 6 pelajar SMA, serta sejumlah pekerja lepas, buruh bangunan, hingga pengangguran. Mereka diduga terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran dengan cara melemparkan bom molotov.Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, di antaranya Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, Pasal 170 KUHP tentang kekerasan bersama, Pasal 406 KUHP tentang perusakan, serta pasal lain yang berkaitan dengan pencurian, penadahan, hingga UU ITE terkait ujaran kebencian.“Proses penyidikan masih berjalan dan pendalaman terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan kembali bertambah,” tegas Kombes Pol Didik Supranoto.Daftar TersangkaKasus Gedung DPRD Sulsel: 14 orang tersangka, terdiri dari mahasiswa, pelajar, buruh, dan pengangguran.Kasus Gedung DPRD Makassar: 15 orang tersangka dengan latar belakang beragam, termasuk mahasiswa, buruh bangunan, pekerja harian, hingga pelajar di bawah umur.Suami Istri Provokator Aksi Penjarahan Rumah Sahroni Ditangkap PolisiPolda Sulsel juga membeberkan identitas para tersangka, mulai dari RN (19), seorang buruh harian lepas, hingga sejumlah mahasiswa dan pelajar yang masih berusia 15–17 tahun.Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan pengembangan untuk menelusuri kemungkinan adanya aktor lain yang terlibat dalam kerusuhan besar tersebut.***
Read More
Jumlah Korban Dugaan Keracunan MBG Meningkat, Capai 80 Siswa
Jumlah Korban Dugaan Keracunan MBG Meningkat, Capai 80 Siswa
Lingkaran.id - Kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terus mengalami peningkatan. Hingga Rabu (3/9/2025) siang, tercatat sebanyak 80 siswa dari tingkat SD hingga SMP dilaporkan mengalami gejala gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dalam program tersebut.Kepala Puskesmas Pedamaran, Hasanul, mengungkapkan pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi para siswa yang terdampak. Menurutnya, sebagian anak masih menjalani perawatan dan proses pemulihan, sementara beberapa lainnya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya berangsur membaik.Siswi SMP Jadi Korban Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis“Per siang tadi, ada 80 siswa yang dilaporkan mengalami keluhan kesehatan. Kami memberikan penanganan medis di Puskesmas, baik berupa pemeriksaan maupun pengobatan. Semua perkembangan pasien akan terus dipantau untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi lanjutan,” jelas Hasanul.Menanggapi kejadian ini, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, Asmar Wijaya, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten bergerak cepat memastikan keselamatan seluruh siswa. Menurutnya, meskipun program MBG memiliki tujuan positif dalam mendukung gizi anak-anak, aspek keamanan dan kesehatan peserta didik tetap menjadi prioritas utama.Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat, Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Jadi Sorotan Nasional“Program makanan bergizi ini memang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak, tetapi yang lebih penting adalah keselamatan mereka. Oleh karena itu, kami memastikan semua siswa yang terdampak memperoleh layanan medis terbaik. Kami juga sudah meninjau langsung Puskesmas dan Posko SPPG di Desa Menang Raya, Pedamaran,” ujar Asmar.Saat ini, Pemkab OKI bersama tenaga medis dan pihak terkait terus melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.***
Read More
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Lingkaran.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook.Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, menyampaikan penetapan status tersangka ini dilakukan setelah melalui proses panjang pemeriksaan saksi, pengumpulan alat bukti, hingga ekspose perkara.Kapolri Tanggapi Isu Keterlibatan Riza Chalid dalam Pendanaan Kerusuhan Demo Nasional“Dari hasil pendalaman, keterangan saksi-saksi, serta alat bukti yang ada, pada sore ini setelah dilakukan ekspose, penyidik menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM,” ujar Anang dalam konferensi pers, Kamis (4/9/2025).Menurut Anang, penyidik telah memeriksa sekitar 120 orang saksi dan menghadirkan 4 orang ahli sebelum menetapkan Nadiem sebagai tersangka. Pemeriksaan tersebut mencakup keterangan dari pejabat terkait, pihak vendor, hingga ahli pengadaan dan akuntansi.“Penyidik melakukan pendalaman, pemeriksaan, dan pemanggilan terhadap saksi kurang lebih 120 orang dan juga 4 ahli,” jelasnya.Suami Istri Provokator Aksi Penjarahan Rumah Sahroni Ditangkap PolisiKasus dugaan korupsi laptop Chromebook ini sebelumnya menjadi sorotan publik karena nilainya yang fantastis serta menyangkut kepentingan dunia pendidikan. Penetapan Nadiem sebagai tersangka menambah daftar pihak yang telah terjerat dalam perkara tersebut.Kejagung menegaskan proses penyidikan akan terus berlanjut, termasuk kemungkinan adanya tersangka lain jika ditemukan bukti yang cukup.***
Read More
Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/Kg
Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/Kg
Lingkaran.id - Warga Pagar Alam digegerkan dengan kasus tragis penjualan daging kucing. Seorang pria bernama Sujady ditangkap polisi setelah diduga kuat telah membantai ratusan kucing selama beberapa bulan terakhir.Kapolres Pagar Alam, AKBP Januar Kencana Setia, mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku telah melakukan praktik keji itu sejak sekitar empat bulan lalu, tepatnya setelah Lebaran.Siswi SMP Jadi Korban Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis“Menurut keterangan pelaku, sudah lebih dari 100 ekor kucing yang dipotong selama empat bulan terakhir. Motifnya karena desakan ekonomi, ia butuh uang,” jelas AKBP Januar.Dalam pengakuannya, Sujady mendapatkan kucing-kucing tersebut dengan cara menangkap hewan liar yang berkeliaran di jalan maupun di sekitar perumahan warga. Setelah disembelih, dagingnya kemudian dijual secara berkeliling di kawasan Pagar Alam.Pelaku mengaku menjual daging tersebut dengan harga Rp 100 ribu per kilogram, meski awalnya menawarkan Rp 120 ribu. Dari satu ekor kucing, biasanya ia bisa mendapatkan sekitar 1,5 kilogram daging.Geger! Penemuan Bayi Perempuan Dimutilasi di Dalam Lemari Indekos“Saya jual keliling, biasanya ditawar jadi Rp 100 ribu per kilo. Untuk isi dalamnya tidak saya jual. Saya minta maaf,” kata Sujady saat dimintai keterangan.Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang mengetahui atau terlibat dalam peredaran daging kucing tersebut. Sementara itu, masyarakat setempat menyuarakan rasa prihatin sekaligus marah atas perbuatan pelaku yang dinilai kejam dan meresahkan.***
Read More
Rumah Uya Kuya Dibanjiri Karangan Bunga Usai Penjarahan
Rumah Uya Kuya Dibanjiri Karangan Bunga Usai Penjarahan
Lingkaran.id - Rumah artis sekaligus politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Surya Utama alias Uya Kuya, mendadak ramai dipenuhi karangan bunga berisi ungkapan dukungan dan simpati. Karangan bunga itu berdatangan setelah kediamannya menjadi sasaran penjarahan oleh sekelompok massa beberapa waktu lalu.Ungkapan dukungan tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari rekan sesama artis, penggemar, hingga masyarakat yang pernah merasakan kebaikan Uya. Salah satunya datang dari selebgram Denise Chariesta, yang bahkan mengirim lebih dari satu karangan bunga.Uya Kuya Ajukan Restorative Justice untuk Salah Satu Terduga Pelaku Penjarahan Rumahnya: Pelaku Lain Tetap Diproses"Kami tidak akan terprovokasi dengan video lama yang beredar dan diedit. Terima kasih telah jadi orang baik dan membantu banyak orang," Salah satu karangan bunga.Selain itu, ada juga kiriman dari pihak yang menuliskan identitasnya sebagai “Hamba Allah” serta dari komunitas yang menamakan diri “Kami yang Pernah Ditolong Uya Kuya. Dukungan serupa juga datang dari warga Jakarta Selatan, yang menulis pesan penuh makna.“Di setiap luka ada daya, di setiap ujian ada makna. Tetaplah kuat Bang Uya Kuya. Doa terbaik kami untuk Abang & keluarga, ” ucapan dalam karangan bunga.Meski menjadi korban penjarahan, Uya Kuya menegaskan bahwa dirinya sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Namun, ia tak menampik merasa sedih karena sejumlah kucing peliharaannya turut dibawa oleh massa.“Aku ikhlas saja, enggak apa-apa. Cuma yang bikin sedih itu karena kucing-kucingku juga ikut dijarah. Itu makhluk hidup, bukan barang,” ungkapnya.Di tengah proses hukum, Uya sempat bertemu langsung dengan salah satu terduga pelaku, seorang ibu paruh baya yang tertangkap membawa unit AC dari rumahnya. Pertemuan itu terjadi di kawasan Matraman, Jakarta Timur, bersama aparat kepolisian. Uya kemudian menceritakan latar belakang sang ibu yang membuatnya terenyuh.“Ibu ini kesehariannya tukang parkir. Suaminya juga tukang parkir. Dia tinggal dengan anak dan cucunya, di mana cucunya adalah penyandang disabilitas,” jelas Uya.Angelina Sondakh Beberkan Sisi Gelap DPR, Singgung Permainan KekuasaanMendengar kondisi keluarga tersebut, Uya Kuya memilih untuk memaafkan dan tidak melanjutkan laporan hukum. Ia bahkan mengajukan langkah restorative justice agar kasus tersebut bisa diselesaikan tanpa proses pengadilan.“Saya sendiri yang mengajukan restorative justice. Jadi untuk ibu ini, saya minta kasusnya cukup sampai di sini saja, tidak usah dibawa ke tahap berikutnya,” tegas Uya.Keputusan Uya ini menuai apresiasi publik yang menilai sikapnya sebagai bentuk empati dan kebesaran hati, meski dirinya menjadi korban penjarahan.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik