Polisi Tangkap Kakak Beradik Kirim Jenazah Bayi Lewat Ojek Online
Wulan _ 45 menit yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil mengamankan dua orang bersaudara yang diduga terlibat dalam pengiriman jenazah bayi menggunakan layanan ojek daring.Kedua tersangka, berinisial NH dan R, diamankan di sebuah kamar indekos yang berlokasi di Jalan Selebis, kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara.Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek OnlineDiketahui bahwa NH, yang merupakan ibu dari bayi tersebut, melahirkan tanpa bantuan medis dan sempat merawat bayinya untuk beberapa waktu. Namun, nahas, bayi tersebut meninggal dunia.Setelah kejadian itu, jenazah sang bayi dikemas dan dikirim melalui jasa ojek online ke sebuah masjid yang berada tak jauh dari area pemakaman. Langkah ini dilakukan agar jenazah bisa segera dimakamkan oleh pengurus masjid setempat.Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di KosanPihak kepolisian saat ini masih terus menyelidiki lebih lanjut motif di balik tindakan tersebut, termasuk mengevaluasi kondisi kejiwaan dari kedua pelaku. Pemeriksaan mendalam juga dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur pidana lain dalam peristiwa ini.***
Read More Kasus Keracunan Diduga dari Program Makan Bergizi Gratis, 214 Siswa Jadi Korban
Wulan _ 55 menit yang lalu
Lingkaran.id - Insiden keracunan massal yang diduga berasal dari konsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, jumlah korban terus bertambah dan telah mencapai ratusan.Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa hingga Sabtu (10/5/2025), total korban tercatat sebanyak 214 orang.“Terjadi penambahan empat kasus baru, sehingga saat ini jumlah korban menjadi 214 orang,” jelasnya.Modus Tilang, Oknum Polisi Diduga Lecehkan Siswi SMA Dalam Kantor SatlantasPara korban berasal dari sembilan sekolah yang tersebar di wilayah Kota Bogor, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Berikut daftar lengkap sekolah dan jumlah korban dari masing-masing institusi TK Bina Insani: 25 orang, SDN Kedung Jaya 1: 16 orang, SDN Kukupu 3: 8 orang, SDN Kedung Waringin: 7 orang, SDN Kedung Jaya 2: 45 orang, SD Bina Insani: 10 orang, SMP Bina Graha: 8 orangSMP Bina Insani: 94 orang, dan SMA Bina Insani: 1 orangMenanggapi kasus ini, Dinkes Kota Bogor telah memulai investigasi epidemiologis untuk menelusuri sumber pasti penyebab keracunan. Pemeriksaan mencakup pengambilan sampel makanan serta koordinasi intensif dengan pihak sekolah dan instansi terkait.“Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan,” tambah Retno.Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengambil langkah serius dengan menetapkan insiden ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.“Pemkot secara resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa untuk kasus ini,” ujar Dedie dalam keterangannya, Minggu.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim PolriDedie juga menyatakan bahwa pemerintah kota akan menyelidiki asal usul makanan yang menyebabkan keracunan, termasuk kemungkinan apakah makanan tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dari sumber lainnya.Saat ini, tim gabungan dari Dinkes, puskesmas, rumah sakit, dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sedang melakukan pemeriksaan lanjutan di 13 sekolah, termasuk pengumpulan data dan penanganan medis terhadap para korban.***
Read More Viral Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak Padahal Baru Dibangun, Proyek Jalan Rp6 Miliar
Wulan _ 1 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video berdurasi dua menit yang menyoroti kondisi jalan rusak di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh warga setempat melalui akun Facebook bernama Nyoman Redana Jati Meubel. Dalam unggahan tersebut, warga memperlihatkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan meskipun baru beberapa bulan selesai dibangun.Jalan yang dimaksud merupakan bekas jalur program ABRI Masuk Desa (AMD) yang pertama kali dibangun pada tahun 1994. Seiring waktu, jalan tersebut mengalami kerusakan parah hingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua jenis trail. Baru pada tahun 2024 lalu, pemerintah setempat memulai proyek pelebaran dan perbaikan untuk menghubungkan Desa Pakisan dengan Desa Tambakan di wilayah yang sama.Tragis! Warga Garut Tewas Saat Kumpulkan Logam Usai Pemusnahan Amunisi TNI, Ini KronologinyaNamun, proyek perbaikan tersebut tidak selesai tepat waktu. Faktor alam seperti medan yang sulit dan cuaca yang kurang bersahabat menjadi alasan utama keterlambatan penyelesaian.Menanggapi viralnya kondisi jalan rusak itu, Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana, langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pada Senin (12/5/2025). Ia menyatakan bahwa meski sebagian besar jalan tampak telah selesai dikerjakan, namun beberapa bagian mengalami kerusakan akibat hujan yang mengikis lapisan aspal, terutama di tikungan-tikungan.“Secara umum pengerjaan jalan sudah tahap akhir, tetapi karena curah hujan, aspalnya tergerus air. Kerusakan paling banyak terlihat di area tikungan. Medannya memang cukup berat,” ujar Masdana saat ditemui di lokasi.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangIa menambahkan bahwa pihak kontraktor telah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan, dan alat berat seperti buldoser masih berada di lokasi proyek. Untuk itu, ia meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng ikut turun tangan memantau langsung proses perbaikan tersebut.“Kami minta Dinas PU jangan terburu-buru menerima pekerjaan ini kalau belum sesuai spesifikasi. Selama masih dalam masa tanggung jawab kontraktor, perbaikan harus dilakukan,” tegasnya.Masdana juga menyebut dirinya sudah bertemu langsung dengan pihak kontraktor, dan mereka menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki kerusakan jalan dalam waktu dekat.***
Read More BGN Rencanakan Progam Asuransi Penerima MBG, DPR: Boros Anggaran
Wulan _ 1 jam yang lalu
Lingkaran.id - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mempersiapkan program asuransi bagi para pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta masyarakat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rencana ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai bagian dari tahap finalisasi kebijakan.Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa keterlibatan OJK dibutuhkan lantaran akan ada dua asosiasi asuransi yang turut ambil bagian dalam skema ini, yakni Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.Cek NIK KTP Penerima Bansos Pkh 2025 Lewat HP, Bisa Dapat Bantuan Uang Tunai!“Saat ini kami masih melakukan pembahasan dengan OJK, karena dua asosiasi asuransi akan terlibat dalam rencana ini,” ungkap Dadan pada Senin (12/5/2025).Ia menambahkan, dari hasil koordinasi tersebut, akan dibentuk konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan asuransi. Konsorsium ini nantinya akan menentukan jenis dan cakupan layanan asuransi yang sesuai untuk mendukung program MBG.Sementara itu, untuk pegawai SPPG, kerja sama telah terjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi ini akan mencakup seluruh 52.346 karyawan SPPG yang tersebar di berbagai daerah.“Untuk seluruh karyawan, kami sudah menjalin kerja sama dengan BPJS TK,” jelas Dadan.Skema pembayaran premi untuk dua jenis asuransi—yakni asuransi karyawan dan penerima manfaat—akan dilakukan secara langsung melalui unit SPPG masing-masing. Untuk besaran premi, Dadan menyebutkan nilainya telah dihitung bersama BPJS TK dan diperkirakan mencapai Rp16.000 per orang setiap bulan.“Pembayaran premi nantinya akan dilakukan oleh masing-masing SPPG,” tegasnya.Meski demikian, rencana ini menuai kritik dari kalangan legislatif. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menilai langkah pemberian asuransi kepada penerima manfaat program MBG sebagai bentuk pemborosan anggaran negara.Menurut Irma, seharusnya BGN cukup menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan yang sudah memiliki sistem perlindungan kesehatan yang mapan, termasuk di tingkat daerah."Kan sudah ada BPJS. Cukup koordinasi saja dengan BPJS Kesehatan. Tidak perlu keluar biaya tambahan negara. Kecuali terjadi hal yang sangat serius, mungkin bisa diberikan santunan. Tapi kalau untuk asuransi, saya rasa ini berlebihan," ujar Irma.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangIa mencontohkan, jika terjadi kasus makanan basi, solusi yang tepat adalah membawa korban ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau RSUD dengan memanfaatkan layanan BPJS."Kalau ada orang tua atau anak yang belum jadi peserta BPJS, ya dorong untuk daftar. Kalau tidak mampu, pemerintah bisa beri kartu PBI (Penerima Bantuan Iuran)," pungkasnya.***
Read More Viral Acara Perpisahan Siswa di Tempat Hiburan Malam, Sekolah Beri Klarifikasi
Wulan _ 1 jam yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah acara perpisahan siswa dari salah satu sekolah negeri di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diketahui berlangsung di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Banjarmasin.Momen ini menuai beragam reaksi dari warganet, hingga akhirnya pihak sekolah angkat bicara. Kepala Sekolah, Elly Agustina, memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Ia membenarkan bahwa acara memang diselenggarakan di lokasi yang biasa difungsikan sebagai THM. Namun, ia menekankan bahwa acara berlangsung pada siang hari, bukan malam.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangElly menjelaskan bahwa rencana kegiatan tersebut sudah disampaikan oleh panitia perpisahan siswa kepada pihak sekolah sebelumnya. Meski sekolah sempat membentuk panitia resmi, para siswa kelas akhir juga membentuk tim panitia mereka sendiri dan menyusun seluruh kegiatan secara mandiri, termasuk pemilihan lokasi, konsumsi, dan susunan acara.“Sebenarnya pihak sekolah sudah membentuk panitia resmi, namun para siswa juga membuat panitia versi mereka sendiri dan mengambil alih pengaturan acara,” ujar Elly pada Sabtu (10/5/2025).Ia mengungkapkan bahwa pada awalnya pihak sekolah tidak mengetahui secara rinci lokasi acara. Setelah diinformasikan bahwa tempat tersebut adalah sebuah kafe dan restoran, pihak sekolah memilih untuk tetap mendampingi kegiatan guna memastikan pelaksanaan berjalan lancar dan tertib.“Kami baru diberi tahu kemudian bahwa tempatnya adalah kafe dan resto. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap mendampingi,” katanya.Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian sebagai langkah pengamanan sebelum kegiatan dimulai. Elly menambahkan, meskipun tempatnya tidak lazim untuk kegiatan sekolah, acara berlangsung tanpa kendala dan turut dihadiri oleh para orang tua siswa.“Acara berjalan dengan baik dan penuh apresiasi. Semua orang tua datang, dan saya sangat menghargai upaya keras dari OSIS kelas XI yang mengatur semuanya,” tambah Elly.Cek NIK KTP Penerima Bansos Pkh 2025 Lewat HP, Bisa Dapat Bantuan Uang Tunai!Namun demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan menyayangkan insiden ini. Sekretaris Disdikbud Kalsel, Hadeli Rosyadu, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menerima pemberitahuan resmi dari sekolah mengenai lokasi acara.“Ini murni kelalaian. Dari informasi yang kami dapat, panitia menyatakan tempat tersebut hanya sebuah restoran biasa,” ungkap Hadeli.***
Read More Modus Tilang, Oknum Polisi Diduga Lecehkan Siswi SMA Dalam Kantor Satlantas
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial seorang oknum anggota polisi lalu lintas (Polantas) berinisial Briptu MR dilaporkan atas dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA berinisial PS saat dirinya melakukan penilangan kepada PS.Berdasakan keterangan korban, aksi pelecehan tersebut diduga terjadi di Ruang Laka Lantas, Satlantas Polresta Kupang, pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 22.25 WITA.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim PolriKronologi kejadian bermula saat korban yang berboncengan dengan temannya dihentikan oleh petugas Polantas karena tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM),namu dirinya mengaku belum memiliki SIM kendaraan tersebut.Lantaran tidak dapat menunjukan SIM yang diminta oleh Briptu MR, korban kemudian dibawa ke Kantor Satlantas. Dalam perjalanan, Briptu MR diduga memanfaatjan keadaan dengan meminta korban untuk memeluknya.Setelah berada di kantor, korban diajak masuk ke dalam ruangan bersama Briptu MR berdua dan menginterogasi korban dan menjelaskan pelanggaran yang sudah dilakukan oleh korban dan harus ditilang atau membayar denda sebesar Rp250 ribu.Selanjutnya PS merasa takut lantaran tidak sanggup untuk membayar denda tilang tersebut, melihat kondisi korban yang cemas oknum polisi mulai melancarkan aksi bejatnya dengan mencium dan melakukan tindakan seksual lainnya. Setelah melancarkan aksi bejatnya, Briptu MR langsung mengantarnya ke parkiran dan mengancam untuk tidak menceritakan perbuatannya tersebut kepada siapa pun.Timnas Indonesia Mulai TC 26 Mei, Siap Kalahkan Tiongkok di GBK demi Tiket Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AsiaMerasa takut dan trauma, akhirnya PS menceritakan kejadian yang menimpanya kepada temannya, yang kemudian disampaikan kepada keluarga PS.Diketahui sebelumnya kedua pihak telah sempat ada upaya mediasi, namun keluarga korban memilih menempuh jalur hukum dan melaporkan kejadian ini ke Propam Polresta Kupang untuk ditindak lanjuti.Saat ini pihak Propam Polresta Kupang tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan banyak warga berharap untuk dapat segera menuntaskan aksi pelecehan yang dialami oleh anak dibawah umur.***
Read More Program Makan Bergizi Gratis Tak Hanya untuk Siswa, Tapi untuk Kalangan ini Juga
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto tak hanya difokuskan pada anak-anak sekolah, namun juga menjangkau kelompok rentan lainnya seperti lansia dan ibu hamil. Inisiatif ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani.Dalam acara sosialisasi MBG yang digelar di Kabupaten Ogan Ilir pada Senin (12/5/2025), Irma menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya bagi mereka yang akses terhadap makanan sehat masih terbatas.Miss Indonesia 2010 Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Minyak Pertamina Senilai Rp 193,7 Triliun“Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi tentang meletakkan pondasi bagi masa depan bangsa. Anak-anak yang sehat hari ini akan menjadi pemimpin di masa mendatang,” ujar Irma dalam sambutannya.Ia menekankan bahwa MBG merupakan bagian dari strategi nasional dalam menciptakan generasi muda yang sehat, kuat, dan cerdas melalui penyediaan makan siang bergizi gratis di lingkungan sekolah. Namun, jangkauan program yang juga menyasar lansia dan ibu hamil menunjukkan komitmen yang lebih luas terhadap peningkatan kesejahteraan gizi di seluruh lapisan masyarakat.Irma menggarisbawahi pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini. Menurutnya, tanpa keterlibatan aktif dari warga lokal, tokoh masyarakat, dan lembaga terkait, tujuan dari MBG tidak akan tercapai secara maksimal.“Saya mengapresiasi para tokoh masyarakat di Ogan Ilir yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan pola hidup sehat dan pentingnya gizi seimbang,” tambahnya.Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan. Irma juga memberikan penghargaan khusus kepada Badan Gizi Nasional (BGN) atas kontribusi mereka dalam pendampingan teknis, penyusunan materi, serta penyelarasan program dengan standar gizi nasional.“Hari ini kita tidak hanya bicara program, tapi juga tentang transformasi cara berpikir dan membangun kebiasaan makan yang lebih sehat,” jelas Irma.Profil Asyifa Latief, Miss Indonesia 2010 yang Terseret Kasus Dugaan Korupsi Minyak PertaminaIa berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin memahami pentingnya asupan nutrisi, cara pengolahan makanan yang aman, dan peran penting keluarga dalam menciptakan budaya makan bergizi.Menutup pernyataannya, Irma mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan program ini sebagai momentum awal menuju pola hidup sehat dan seimbang.“Mari kita mulai dari lingkungan terkecil: keluarga, sekolah, hingga ke masyarakat luas. Ini langkah awal menuju Indonesia yang lebih sehat,” pungkasnya.***
Read More Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa Lelang
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang merekam momen audiensi antara pengusaha lokal dan pihak PT Chandra Asri Alkali (CAA) di Kawasan Industri Krakatau, Kota Cilegon, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Audiensi yang berlangsung dalam ruangan penuh sesak itu memperlihatkan ketegangan saat para pengusaha lokal menyuarakan tuntutan mereka terhadap pelaksanaan proyek senilai triliunan rupiah tersebut.Dalam rekaman video yang beredar, tampak ruangan audiensi dipadati oleh peserta hingga beberapa pengusaha terpaksa berdiri mengitari meja pertemuan. Suasana sempat memanas ketika salah satu pengusaha menyampaikan aspirasi dengan nada tegas melalui penerjemah agar pihak CAA memberikan porsi pekerjaan secara langsung kepada pelaku usaha lokal, tanpa melalui proses lelang.Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing Diseret"Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin, tanpa ada lelang, bagi, selesai, clear," ujar salah seorang pengusaha yang terekam dalam video.Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Mulyadi Sanusi, membenarkan bahwa dalam audiensi tersebut memang ada permintaan agar pekerjaan senilai Rp5 triliun dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu dapat dialokasikan kepada pengusaha lokal.“Kami dari Kadin, bersama Hipmi dan pelaku usaha lokal lainnya, hadir dalam audiensi itu untuk menegaskan bahwa kami tidak ingin hanya menjadi penonton. Proyek senilai Rp15 triliun ini harus memberikan dampak nyata bagi pengusaha lokal,” terang Mulyadi.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima BansosSebagai informasi, PT Chandra Asri Alkali (CAA) merupakan anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk yang sedang membangun pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Kota Cilegon. Proyek tersebut masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total nilai investasi sebesar Rp15 triliun.Persitiwa viral ini menjadi sorotan netizen, terutama mengenai transparansi dan pemerataan kesempatan dalam proyek-proyek besar yang dilaksanakan di daerah.***
Read More Viral! Keluarga Dokter Diracuni ART di Sop Ayam Dicampur Cairan Pembersih Pakaian
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah keluarga dokter di Kota Batam hampir menjadi korban upaya peracunan setelah diduga menemukan cairan pembersih lantai yang dicampurkan ke dalam makanan mereka. Peristiwa yang terjadi pada 1 Mei 2025 itu viral di media sosial setelah diunggah oleh kerabat korban.Insiden bermula saat Yeni, sang ibu yang berprofesi sebagai dokter, mencicipi sop ayam yang disiapkan oleh asisten rumah tangga (ART) mereka. Namun, sesaat setelah mencicipi, ia mencium aroma menyengat yang tidak wajar berasal dari makanan tersebut.Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim Polri“Saya baru coba satu sendok, lalu langsung mencium bau yang aneh. Aromanya mirip cairan pembersih lantai merek Byclean,” ungkap Yeni.Yeni pun segera memeriksa sop ayam tersebut dan mencurigai adanya campuran bahan kimia berbahaya. Dugaan sementara mengarah pada ART mereka yang dituding mencampurkan cairan pembersih ke dalam makanan.Kasus ini menjadi perhatian warganet setelah tersebar luas di berbagai platform media sosial, memicu kekhawatiran terkait keamanan di lingkungan rumah tangga, khususnya hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga.Rekam Jejak Saor Siagian Advokat Incar HerculesPihak berwenang dilaporkan tengah mendalami kasus ini untuk memastikan motif dan tindakan selanjutnya terhadap terduga pelaku.***
Read More Tragis! Calon Pengantin Jadi Korban Pembacokan Saat Hari Pernikahan
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria bernama Ahmad (30), yang tengah bersiap melangsungkan akad nikah dan resepsi pernikahan, menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh sekelompok orang di Palembang. Insiden tersebut terjadi diduga akibat konflik lama yang berakar sejak tahun 2019.Akibat serangan itu, Ahmad mengalami luka serius di bagian tangan, kaki, dan wajah. Ia segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD BARI untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Kepada pihak kepolisian, Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya diserang oleh lima orang pelaku.Alasan Bill Gates tidak mau Mati dalam keadaan Kaya, donasikan 99% Harta Kekayaan"Jumlahnya ada lima orang. Tiga di antaranya membawa senjata tajam, dan satu orang lainnya menggunakan senjata api," jelas Ahmad.Ia juga menuturkan bahwa salah satu pelaku memiliki dendam pribadi terhadapnya sejak lima tahun lalu. Pelaku menuduh Ahmad sebagai informan (cepu), yang kemudian memicu perkelahian di masa lalu."Waktu itu dia nuduh saya cepu. Kami sempat berkelahi, bahkan saya pernah menusuknya dengan pisau di Jembatan Kertapati," kata Ahmad.Ahmad menduga penyerangan ini merupakan bentuk balas dendam yang telah direncanakan sejak lama, mengingat Ahmad sedang fokus dalam acara pernikahannya.Jan Hwa Diana dan Suami Ditetapkan Tersangka"Mungkin dia memang sengaja menunggu momen saya lengah, apalagi sekarang saya sedang fokus menikah. Jadi dia manfaatkan kesempatan itu," ujarnya.Pihak kepolisian setempat kini tengah melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.***
Read More Jan Hwa Diana dan Suami Ditetapkan Tersangka
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemilik CV Sentoso Seal, Jan Hwa Diana, bersama suaminya Hendy Sunaryo resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya. Namun, penetapan status hukum ini bukan terkait dugaan penahanan ijazah seperti yang sempat ramai diberitakan sebelumnya, melainkan dalam perkara perusakan kendaraan.Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, mengonfirmasi bahwa pasangan tersebut telah berstatus tersangka."Benar, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil," ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (9/5/2025).Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiMeski demikian, AKP Rina belum membeberkan secara rinci kronologi kejadian maupun motif di balik aksi perusakan tersebut.Perkara ini bermula dari laporan warga bernama Nimus, yang mengadukan dugaan pengrusakan terhadap dua unit mobil pikap miliknya. Laporan tersebut dilayangkan ke Polrestabes Surabaya dan tercatat dengan nomor LP/B/353/IV/2025/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur, tertanggal 19 April 2025.Kuasa hukum pelapor, Jemmy Nahak, menjelaskan bahwa perusakan diduga dilakukan secara bersama-sama oleh Hendy Sunaryo, Jan Hwa Diana, anak mereka, dan seorang karyawan."Saya datang ke sini untuk menanyakan perkembangan laporan atas dugaan tindakan perusakan yang dilakukan oleh Pak Hendy sekeluarga. Mereka diduga melanggar Pasal 170 KUHP karena perusakan dilakukan secara bersama-sama terhadap dua unit kendaraan," ujar Jemmy.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianIa menambahkan, total ada empat terlapor dalam laporan tersebut: kepala keluarga (Hendy), istri (Diana), anak mereka, serta satu karyawan dari perusahaan.Proses penyelidikan oleh kepolisian masih berlangsung, dan belum ada keterangan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemanggilan atau penahanan para tersangka.
Read More Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen Pembimbing Diseret
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sejumlah pejabat Universitas Gadjah Mada (UGM) termasuk Rektor Prof. Ova Emilia, jajaran wakil rektor, dekan, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan, hingga akademisi IR Kasmojo, resmi digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman terkait keabsahan ijazah milik Presiden Joko Widodo.Gugatan ini dilayangkan oleh seorang advokat bernama IR H. Komardin, S.H., M.H., yang berasal dari Makassar. Gugatan perdata tersebut terdaftar dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn dan diklasifikasikan sebagai perkara perbuatan melawan hukum. Gugatan tersebut resmi didaftarkan pada tanggal 5 Mei 2025.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima BansosHumas PN Sleman, Cahyono, saat dikonfirmasi pada Jumat (9/5/2025) membenarkan adanya gugatan tersebut."Benar, perkara ini berkaitan dengan ijazah Presiden Jokowi," ujarnya.Cahyono juga mengungkapkan bahwa saat ini proses hukum masih dalam tahap awal, yakni pemanggilan para pihak yang tergugat. Ia menambahkan, Komardin dikenal sebagai seorang advokat sekaligus pengamat sosial.Menanggapi gugatan ini, Sekretaris UGM, Andi Sandi, membenarkan bahwa pihak universitas telah menerima salinan gugatan dan sedang mempelajarinya."Kami sudah menerima salinannya, namun isi gugatannya masih kami kaji secara lebih mendalam," kata Andi.Meski demikian, Andi menegaskan bahwa UGM siap mengikuti proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku."Kami akan taat terhadap ketentuan hukum," ujarnya.Dalam gugatan tersebut, selain pejabat universitas, nama IR Kasmojo juga tercantum sebagai salah satu pihak tergugat. Andi menjelaskan bahwa Kasmojo merupakan dosen pembimbing akademik Presiden Jokowi semasa kuliah di UGM. Menanggapi sosok penggugat, Andi mengaku belum mengetahui secara jelas latar belakang Komardin."Kami belum mendalami siapa penggugatnya," katanya.Pemerintah Kucurkan Rp 5 Miliar Perdesa untuk Program Koperasi Merah PutihAndi juga mengungkap bahwa sebelumnya UGM pernah menerima somasi terkait permintaan untuk menunjukkan ijazah asli Jokowi. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah somasi itu berasal dari Komardin atau dari pihak lain."Saat itu kami jawab bahwa dokumen tersebut tidak berada di kami," jelasnya.Kasus ini menambah daftar polemik seputar keaslian ijazah Presiden Jokowi yang sebelumnya sempat mencuat di ruang publik. Hingga kini, pihak pengadilan masih menunggu kehadiran seluruh pihak untuk memulai proses persidangan.***
Read More Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi, Mahasiswi ITB Ditangkap Bareskrim Polri
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri usai mengunggah sebuah meme kontroversial di media sosial X. Meme tersebut menampilkan gambar editan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang berciuman, yang kemudian memicu reaksi luas warganet.Penangkapan SSS pertama kali terungkap dari unggahan akun @MurtadhaOne1 di platform X. Informasi tersebut kemudian dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Jumat (9/5/2025).Rekam Jejak Saor Siagian Advokat Incar Hercules"Benar, seorang perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum," ujar Brigjen Trunoyudo dalam keterangannya kepada media.Meski begitu, pihak kepolisian belum mengungkapkan secara rinci mengenai latar belakang maupun identitas lengkap dari SSS. Brigjen Trunoyudo hanya menjelaskan bahwa SSS dikenai sangkaan melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).Menurutnya, SSS diduga melanggar Pasal 45 ayat (1) junto Pasal 27 ayat (1), dan/atau Pasal 51 ayat (1) junto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 yang merupakan revisi kedua dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.Gubernur Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima Bansos“Saat ini proses penyidikan masih berlangsung di Bareskrim,” tambah Trunoyudo.Penangkapan ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi di media sosial mengenai batas kebebasan berekspresi dan konsekuensi hukum atas unggahan digital, khususnya yang menyentuh ranah simbol kenegaraan dan tokoh publik.***
Read More Ditinggal Ibu bersama Kekasih, Empat Balita Jadi Korban Kebakaran
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa kebakaran tragis terjadi di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin (6/5/2025). Dalam insiden tersebut, empat anak balita menjadi korban, di mana tiga di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya masih menjalani perawatan intensif dalam kondisi kritis.Saat api mulai membesar dan melahap rumah yang diketahui milik Yoman (51), kakek dari keempat anak itu, tak ada satu pun orang dewasa yang berada di lokasi. Keempat balita tersebut ditinggalkan di dalam rumah oleh sang ibu yang saat itu pergi bersama kekasihnya.Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek OnlineKanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, membenarkan bahwa anak-anak itu ditinggal sendiri oleh ibunya yang sedang keluar rumah."Benar, saat kejadian hanya ada empat anak di dalam rumah. Ibunya pergi untuk membeli makanan," ujar Ipda Andry saat dikonfirmasi pada Rabu (7/5/2025) malam.Dari keempat korban, dua balita dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian karena tidak sempat diselamatkan. Seorang lainnya meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara satu balita lainnya kini masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianMenurut informasi yang dihimpun, orangtua anak-anak tersebut telah bercerai, sehingga saat kejadian, mereka hanya diasuh oleh sang ibu yang kini tengah diselidiki atas dugaan kelalaian.Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran serta kemungkinan unsur kelalaian dalam kasus ini.***
Read More Tolak Ajakan ke Hotel, Mahasiswi Justru Diborgol Oknum Polisi di Kosan
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang melaporkan seorang anggota polisi berpangkat bintara ke Unit Pelayanan Pengaduan (Yanduan) Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan tindakan asusila disertai kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota kepolisian tersebut.Korban berinisial BR (22), yang berasal dari Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), secara resmi membuat laporan pada Rabu, 23 April 2025. Dalam keterangannya, BR mengaku telah mengalami perlakuan tidak senonoh dari pelaku yang diketahui merupakan Bripda RS, anggota kepolisian aktif.Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap PolisiPeristiwa tersebut terjadi pada Selasa malam, 22 April 2025, sekitar pukul 21.20 WIB. Saat itu, Bripda RS menjemput korban di kos-kosannya yang terletak di kawasan Jalan Sei Tawar, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang. Keduanya kemudian sempat berkeliling kota menggunakan sepeda motor sebelum berhenti di depan sebuah hotel di kawasan Jalan Veteran.Bripda RS sempat mengajak korban masuk ke hotel, namun ajakan tersebut ditolak oleh BR yang meminta untuk diantar pulang. Bukannya menuruti permintaan korban, Bripda RS malah berpura-pura hendak buang air kecil. Saat itu, ia justru mengambil borgol dan memborgol tangan korban.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianBR yang merasa terancam sempat melawan dan mengancam akan berteriak. Setelah itu, borgol pun dilepaskan oleh pelaku. Namun insiden tidak berhenti di sana. Bripda RS juga mengambil ponsel milik korban dan menghapus seluruh percakapan yang ada di dalamnya.Kini, laporan tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihak Propam Polda Sumsel untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.***
Read More Sepuluh Guru SD Tewas dalam Kecelakaan Maut
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Tragedi kecelakaan maut terjadi pada Rabu, 7 Mei 2024, di Jalan Raya Purworejo-Magelang, yang merenggut nyawa sepuluh guru dari SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Magelang, Jawa Tengah. Para korban diketahui sedang dalam perjalanan untuk takziah dan menumpang sebuah angkot ketika kecelakaan tersebut terjadi.Peristiwa naas ini bermula ketika angkot yang membawa 13 orang, termasuk para guru, berhenti di jalan raya. Tanpa diduga, sebuah truk tronton yang melaju kencang menabrak angkot tersebut. Akibat tabrakan tersebut, sepuluh guru dinyatakan meninggal dunia di tempat. Sementara itu, satu guru dilaporkan selamat, dan dua lainnya belum diketahui kondisinya.Viral! Wanita Tersambar Petir Saat Bersandar di KulkasKetua Komite SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Wahid Ghozali, dalam keterangannya berharap agar para guru yang meninggal dapat dihitung sebagai syahid, mengingat mereka sedang dalam perjalanan untuk berdoa bagi keluarga yang sedang berduka.“Semoga mereka meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan mendapat ganjaran yang baik, karena perjalanan mereka bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah,” ungkap Wahid Ghozali.Berdasarkan informasi yang diterima, kecelakaan tersebut melibatkan total 14 orang, yang terdiri dari 13 guru dan sopir angkot. Para orang tua dan murid di sekolah tersebut juga datang berbondong-bondong untuk mendoakan para guru yang telah meninggal, meskipun belum ada konfirmasi resmi tentang jumlah korban yang pasti.Anggota Komite SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Bhineke Giandika, menyampaikan bahwa meski informasi mengenai kecelakaan masih belum jelas, pihak sekolah tetap melaksanakan doa bersama."Kami belum tahu informasi detailnya, bahkan kami berharap kejadian ini tidak benar. Namun, daripada berdiam diri, kami lebih baik membaca Yasin dan mendoakan yang terbaik,” ujarnya.Yayasan As Syafi’iyah, yang menaungi sekolah tersebut, segera mengambil langkah dengan meliburkan kegiatan di Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) yang berada di bawah naungannya. Ketua Yayasan As Syafi’iyah, Habib Muhsin Syafingi, mengungkapkan bahwa sekolah akan memberikan waktu libur beberapa hari ke depan.“Insya Allah, sekolah akan libur beberapa hari ini. Kami juga akan bersilaturrahmi ke rumah keluarga korban dan mengadakan doa bersama,” ujar Habib.Tragedi ini juga membuat pihak yayasan merasa kehilangan yang mendalam, mengingat lima dari sepuluh guru yang meninggal adalah penghafal Al-Quran. Untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar, Yayasan As Syafi’iyah berencana berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang serta Kantor Kementerian Agama setempat.12 Mei 2025 Libur Apa ? Hari Raya Waisak dan Cuti Bersama, Ini yang Perlu Kamu TahuSebagai bentuk penghormatan dan doa bersama, pihak yayasan merencanakan acara doa setiap hari selepas Ashar di lokasi yayasan, dengan melibatkan seluruh wali santri.Sementara itu, Ketua Komite SD IT As Syafi’iyah, Wahid Ghozali, mengumumkan bahwa kegiatan pembelajaran diliburkan mulai 8 Mei hingga 13 Mei 2025. Libur ini bertepatan dengan perayaan Waisak dan cuti bersama.Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, ketika sebuah truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo mengalami rem blong saat menuruni jalan yang berbelok. Sopir truk kehilangan kendali, hingga akhirnya menabrak angkot yang sedang berhenti dan kemudian menghantam sebuah rumah yang berada di tepi jalan.***
Read More Geger Penemuan Jasad Bayi dalam Tas, Dikirim Lewat Ojek Online
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Suasana di Jalan Ampera III, Kelurahan Glugur Darat II, Kota Medan, Sumatera Utara, mendadak heboh setelah warga menemukan jasad bayi laki-laki yang disembunyikan di dalam sebuah tas. Lebih mengejutkan lagi, tas tersebut dikirim menggunakan layanan ojek online (ojol).Peristiwa ini terjadi pada Kamis pagi (9/5/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, ketika Yusuf, seorang pengemudi ojol, menerima pesanan pengiriman paket dari Jalan Bilal, tak jauh dari Rumah Sakit Imelda. Dalam aplikasi pengiriman tertulis bahwa isi paket adalah pakaian dan makanan.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianYusuf kemudian mengikuti petunjuk aplikasi dan menuju alamat tujuan di sekitar area permakaman. Sesampainya di lokasi, ia berinisiatif memeriksa isi tas guna memastikan kesesuaian dengan deskripsi pengiriman.Namun, betapa terkejut dan paniknya Yusuf ketika mendapati bahwa isi tas bukanlah barang sebagaimana tercantum, melainkan jenazah seorang bayi laki-laki yang sudah tidak bernyawa.Ia segera melaporkan temuannya ke pihak berwenang. Tak lama berselang, Yusuf bersama jasad bayi tersebut dibawa ke Polsek Medan Timur guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.STNK Terblokir Akibat Tilang ETLE yang Keliru, Begini Cara MengklarifikasiPihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini, termasuk melacak pengirim paket yang diduga terlibat dalam upaya pembuangan jasad bayi secara tidak manusiawi tersebut.Kejadian ini mengundang keprihatinan warga setempat dan menjadi sorotan karena dilakukan dengan cara yang tidak lazim melibatkan jasa pengiriman ojek online untuk mengaburkan jejak.***
Read More Pemerintah Kucurkan Rp 5 Miliar Perdesa untuk Program Koperasi Merah Putih
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah pusat berkomitmen memperkuat sektor ekonomi pedesaan melalui program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk setiap desa. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (8/5/2025).Dalam sambutannya, Zulkifli menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mengembangkan berbagai unit usaha yang dikelola oleh Kopdes Merah Putih.Bill Gates dan Prabowo Subianto Tandatangani Kerja Sama Kesehatan, Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC“Presiden ingin masyarakat desa hidup lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Melalui Kopdes Merah Putih, setiap desa akan diberi dana sebesar Rp 5 miliar untuk membangun usaha yang berdampak langsung bagi warga,” jelasnya.Secara nasional, total anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp 400 triliun, yang menyasar 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Selain dana untuk koperasi desa, pemerintah juga menggulirkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 300 triliun serta mengimplementasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga total dana yang diperkirakan beredar di desa-desa mencapai Rp 1.100 triliun.“Ini adalah bentuk kebijakan luar biasa dari Presiden Prabowo, pertama kali dalam sejarah, untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” tegas Zulkifli.Program Kopdes Merah Putih sendiri akan mengelola enam sektor utama, yakni penyediaan warung sembako, klinik dan apotek desa, unit usaha produktif, layanan logistik, pusat bantuan masyarakat, serta pembangunan gudang logistik. Pemerintah berharap koperasi ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan mengatasi persoalan seperti stunting, gizi buruk, serta keterbatasan layanan kesehatan dan pendidikan di desa.“Kami percaya, kalau ekonomi desa bangkit, tidak akan ada lagi desa tertinggal atau anak-anak kekurangan gizi,” tambah Zulkifli.BKN Wajibkan Peserta Cetak Ulang Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Ini Penjelasan Resmi dan Jadwal LengkapnyaDalam kesempatan yang sama, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, menyampaikan bahwa desa yang belum memperoleh bantuan Kopdes Merah Putih diizinkan memakai hingga tiga persen dari dana desa untuk pendirian koperasi tersebut. Pemerintah juga membolehkan penggunaan dana desa hingga Rp 2,5 juta untuk pengurusan notaris sebagai bagian dari pembentukan badan hukum koperasi, khusus bagi desa yang belum mendapat bantuan langsung.Namun, bagi desa yang sudah memperoleh dukungan dari pemerintah provinsi, seperti di wilayah Banten dan Jawa Tengah, penggunaan dana desa untuk program ini tidak diperkenankan.Turut hadir dalam kunjungan ini Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang mendampingi peluncuran kebijakan strategis tersebut.***
Read More Pemilik UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana Ditangkap Polisi
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Tim Jatanras Polrestabes Surabaya resmi menangkap Jan Hwa Diana, pemilik perusahaan UD Sentoso Seal, atas dugaan kasus perusakan kendaraan. Kabar penangkapan ini dikonfirmasi setelah beredar foto seorang perempuan mengenakan rompi merah bertuliskan “tahanan Jatanras”, yang belakangan diidentifikasi sebagai Jan Hwa Diana.AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, memastikan bahwa wanita dalam foto tersebut memang Jan. Ia menjelaskan bahwa penahanan ini tidak berkaitan dengan laporan penahanan ijazah dari mantan karyawan Jan, namun berfokus pada laporan perusakan mobil.Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Jadwal Lengkap PPG Guru Tertentu 2025 & Cara Daftar UjianKasus ini dilaporkan oleh Paul Sthevanus, seorang kontraktor yang mengerjakan proyek plafon senilai Rp400 juta di rumah Jan yang berlokasi di Prada Permai VIII, Surabaya. Menurut kuasa hukumnya, Jemmy Nahak, saat Paul dan rekannya Yanto ingin mengambil alat scaffolding yang dibutuhkan untuk proyek lain, mereka ditolak masuk dan dituduh mencuri.Jemmy menambahkan bahwa Jan diduga memerintahkan suaminya, Handy Soenaryo, untuk merusak roda mobil milik Paul menggunakan gerinda. Selain itu, Paul juga disebut mendapat tekanan agar mengembalikan 50 persen dana proyek.Meski kasus penahanan ijazah tidak termasuk dalam laporan ini, Jan tetap menjadi sorotan publik setelah dugaan tersebut mencuat. Belasan mantan pegawainya mengaku ijazah mereka ditahan oleh perusahaan, memicu inspeksi mendadak dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.Bareskrim Polri Sita Aset Rp530 Miliar dari Tersangka Pencucian Uang Judi OnlineSelain itu, gudang milik UD Sentoso Seal di Jl. Margomulyo Industri II/32 juga telah disegel oleh Pemkot Surabaya. Penyegelan dilakukan karena ditemukan pelanggaran izin usaha—termasuk tidak adanya NIB dan TDG sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90/M-DAG/PER/12/2014.Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa langkah penyegelan tersebut adalah bentuk penegakan aturan perizinan, terpisah dari proses hukum pidana yang sedang berjalan di kepolisian.***
Read More Viral Modus Calo Tiket Kereta Api : Tiket Selalu Habis Harga Melambung hingga Dua Kali Lipat
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Dugaan praktik percaloan tiket Kereta Api (KAI) Bukit Serelo rute Kertapati–Lubuklinggau kembali menjadi sorotan warganet. Isu ini ramai dibahas di berbagai grup WhatsApp setelah beredar tangkapan layar dari unggahan akun @opkas*** yang menunjukkan harga tiket mencapai Rp 85.000.Padahal, harga resmi tiket KA Bukit Serelo yang tertera di aplikasi Access by KAI hanya sebesar Rp 32.000. Perbedaan harga yang mencolok ini memicu kecurigaan adanya praktik percaloan yang merugikan masyarakat.Bill Gates dan Prabowo Subianto Tandatangani Kerja Sama Kesehatan, Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBCMenanggapi hal tersebut, Kepala Stasiun KA Lubuklinggau, Yudi Setiawan, mengonfirmasi adanya indikasi aktivitas percaloan tiket yang dilakukan oleh pihak luar."Memang ada pihak yang memanfaatkan sistem aplikasi KAI untuk mendapatkan keuntungan pribadi," ujar Yudi pada Kamis (8/5/2025).Yudi menjelaskan, modus operandi yang digunakan para calo cukup canggih. Mereka membeli tiket dalam jumlah besar menggunakan identitas orang lain. Setelah itu, saat ada calon penumpang yang membutuhkan tiket, para calo akan membatalkan tiket tersebut secara online dan menyarankan calon pembeli untuk langsung membeli tiket yang dibatalkan tadi menggunakan identitasnya sendiri.Miris! Pencurian Besi Pedapuran Makam diduga untuk dijual“Proses awal pembelian tiket memang menggunakan data identitas orang lain. Setelah tiket dibatalkan secara online, mereka arahkan pembeli untuk segera membeli ulang tiket tersebut dengan data yang sesuai penumpang yang akan berangkat,” jelas Yudi.Pihak stasiun mengimbau masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui jalur resmi dan tidak tergiur tawaran dari pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.***
Read More