TikTok Shop Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Karyawan di Indonesia Terdampak
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menerpa TikTok Shop Indonesia, menciptakan kekhawatiran di kalangan pekerja teknologi. Ratusan pegawai dari berbagai divisi dilaporkan terkena dampaknya dalam rangkaian efisiensi yang dilakukan perusahaan.Langkah PHK ini disebut sebagai bagian dari upaya restrukturisasi pasca akuisisi operasional Tokopedia dari GoTo Group pada akhir tahun 2024 lalu. Dalam kesepakatan strategis bernilai sekitar USD 1,5 miliar tersebut, TikTok Shop resmi mengambil alih kendali penuh atas platform e-commerce milik GoTo tersebut.Viral! Kendaraan Dinas Terlihat di Parkiran Karaoke, Netizen: Fasilitas Negara untuk Begini?Beberapa unit kerja yang terkena imbas pemangkasan tenaga kerja ini mencakup bagian logistik, pemasaran, operasional, hingga pengelolaan gudang. Setelah penggabungan kedua entitas, yakni TikTok Shop dan Tokopedia, kini total tenaga kerja yang tersisa diperkirakan hanya sekitar 2.500 orang di Indonesia.Sumber internal menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan akan ada gelombang PHK tambahan yang bisa terjadi paling cepat pada bulan Juli mendatang, seiring dengan proses konsolidasi dan efisiensi lanjutan yang tengah dilakukan.Beberkan Fakta Baru: Pelat Mobil Tersangka Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM Diganti Atas Suruhan AtasanMenanggapi kabar ini, pihak TikTok Shop tidak membantah adanya pengurangan jumlah karyawan. Namun, perusahaan memilih untuk tidak mengungkapkan secara rinci jumlah pegawai yang terkena dampak. Mereka menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi internal yang dilakukan secara menyeluruh terhadap struktur organisasi perusahaan."Kami secara berkala melakukan evaluasi terhadap struktur dan strategi bisnis kami untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," demikian pernyataan singkat dari perwakilan TikTok Shop.Situasi ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi sektor teknologi digital di Indonesia, terutama pasca terjadinya akuisisi dan merger antara pemain besar di industri e-commerce.***
Read More Perampokan Sadis! Istri Tewas Tangan Terikat, Suami Ditemukan dalam Karung
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Perumahan Puri Anggrek, yang terletak di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, digemparkan oleh aksi perampokan brutal yang terjadi pada Minggu (1/6/2025). Peristiwa tragis ini menimpa sepasang suami istri, Petry Sihombing (35) dan Wadison Pasaribu (37), yang menjadi korban kekerasan dalam rumah mereka sendiri.Sang istri, Petry, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar tidur dengan tangan terikat, sementara suaminya, Wadison, ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam sebuah karung di area dapur.Terungkap Sindikat Skincare Palsu, Gunakan Tepung Tapioka dan Dijual OnlineKapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, yang hadir langsung di lokasi kejadian, mengonfirmasi bahwa Wadison mengalami luka serius di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul. Saat ini, korban pria masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Sementara itu, jenazah Petry telah dibawa ke kamar mayat rumah sakit yang sama untuk keperluan autopsi.“Suaminya mengalami luka di bagian kepala dan saat ini sedang dirawat di RS Bhayangkara. Istrinya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tangan terikat, dan posisi tubuh tertelungkup di atas tempat tidur,” jelas Kombes Yudha kepada wartawan.Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, polisi menemukan indikasi bahwa pelaku masuk ke rumah melalui pintu belakang. Bagian engsel pintu tersebut tampak rusak parah, diduga akibat didobrak secara paksa.“Kerusakan pada engsel pintu belakang menjadi bukti kuat bahwa pelaku masuk melalui akses tersebut. Kami menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang,” tambah Yudha.Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota kini tengah mendalami kasus ini lebih lanjut. Pemeriksaan terhadap Wadison akan dilakukan segera setelah kondisinya stabil untuk memastikan apakah ada barang-barang berharga milik korban yang hilang dalam insiden ini.Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, Jensen Pasaribu (56), setelah mendengar teriakan minta tolong dari anak pasangan tersebut, berinisial MP.“Anaknya teriak minta tolong. Saya langsung ke rumahnya dan mendapati kondisi rumah sudah berantakan,” ujar Jensen.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangSaat masuk ke kamar, Jensen menemukan Petry dalam kondisi mengenaskan tergeletak tertelungkup di atas kasur dengan tangan terikat tali. Pada bagian belakang kepala korban juga tampak luka yang diduga akibat benturan benda keras.Tak berhenti di situ, Jensen melanjutkan pemeriksaan ke area dapur dan menemukan sebuah karung. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya terdapat tubuh Wadison yang juga terikat di bagian tangan dan kaki, dalam kondisi pingsan.Jensen segera menghubungi warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif pasti dari kejahatan keji ini.***
Read More Gara-Gara Hina Fisik di Live TikTok, Pemuda Ini Tewas Ditikam
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Insiden tragis terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menimpa seorang pemuda berinisial W (20), warga Kecamatan Cluring, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan yang berujung maut. Kejadian ini terjadi pada Sabtu malam, 31 Mei 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, di sebuah warung es teler yang terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran.Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, mengungkapkan bahwa pelaku yang diduga melakukan penganiayaan adalah KD (22), warga Desa Wringinagung, Kecamatan Pesanggaran. KD menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis karambit, pisau kecil dengan bentuk melengkung.“Korban menderita luka serius di bagian dada akibat tusukan karambit sepanjang 8 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm. Selain itu, ditemukan juga luka lecet pada tangan dan bahu sebelah kanan,” terang AKP Hidayat.Situasi Mencekam di Wamena, Kelompok Separatis OPM Ancam Rebut KotaDari hasil penyelidikan sementara, peristiwa ini diduga bermula dari sebuah konflik di media sosial. Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 00.47 WIB, korban W diketahui mengomentari siaran langsung TikTok milik seorang perempuan berinisial SWE, warga Kecamatan Gambiran, melalui akun bernama @zabrinawill. Dalam komentarnya, W diduga melontarkan kata-kata yang menyinggung fisik SWE, yang kemudian memicu kemarahan.Merasa tersinggung, SWE mengajak dua orang saksi untuk membahas permasalahan tersebut secara langsung. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah warung tepat di seberang rumah SWE pada Sabtu malam. Tak lama setelah ketiganya berkumpul, datanglah KD bersama dua rekannya dengan mengendarai sepeda motor.Situasi yang semula hanya bertujuan untuk klarifikasi, berubah menjadi tragedi ketika KD tiba-tiba menyerang korban dengan pisau karambit tanpa memberikan kesempatan untuk berdamai atau berdialog. Serangan mendadak tersebut membuat W terkapar bersimbah darah di pinggir jalan.W sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh para saksi, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dokter yang menangani menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Banyuwangi untuk keperluan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrineSementara itu, pelaku KD dikabarkan telah menyerahkan diri ke Polsek Gambiran beberapa jam setelah kejadian. Menurut Kapolsek Gambiran, penanganan kasus ini kini telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyuwangi guna proses hukum lebih lanjut.“Pelaku sudah kami amankan, dan saat ini penanganan perkara telah diambil alih oleh Satreskrim Polresta Banyuwangi,” tutup AKP Badrodin Hidayat.***
Read More Situasi Mencekam di Wamena, Kelompok Separatis OPM Ancam Rebut Kota
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Situasi keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, kini berada pada status Siaga I setelah kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan rencana penyerbuan ke kota tersebut. Akibat ancaman ini, warga, terutama pendatang, memilih untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari aktivitas di luar.Seorang warga bernama Pardjono menggambarkan kondisi Wamena yang mencekam. Saat dihubungi pada Jumat malam (30/5/2025), ia menceritakan suasana lengang di Pasar Ropan, yang biasanya ramai.“Tadi saya dari pasar, langsung sepi, orang-orang buru-buru pulang,” ungkapnya.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes UrineMenurut Pardjono, masyarakat setempat kini membatasi kegiatan harian dan hanya keluar rumah jika benar-benar diperlukan, terutama saat malam hari. Ia menambahkan, toko-toko di Wamena kini hanya berani buka pada pagi hari. Sejak ancaman penyerbuan diumumkan, penjagaan militer di wilayah tersebut diperketat, dan aparat keamanan terlihat berpatroli di sejumlah titik.Lebih lanjut, Pardjono mengungkapkan bahwa beberapa anggota kelompok separatis diketahui berada di tengah masyarakat, meski mereka menyamarkan identitas dengan tidak membawa senjata saat berada di kota. “Kalau jalan di kota, mereka simpan senjatanya, jadi tidak kelihatan OPM, tapi kami sudah tahu ciri-cirinya,” ucapnya.Insiden penyerangan terhadap aparat pun dilaporkan terjadi. Salah satunya terjadi di depan RSUD Wamena pada Rabu (28/5/2025), ketika polisi yang sedang mengantar korban kecelakaan lalu lintas ditembak dari jarak dekat di dalam mobil.Merespons situasi ini, Bupati Jayawijaya Atenius Murib mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk meningkatkan kewaspadaan.“Masyarakat diminta tetap berada di rumah dan membatasi aktivitas luar, terutama malam hari,” demikian bunyi salah satu butir surat tersebut. Bupati juga meminta agar masyarakat melapor ke aparat atau ketua RT/RW jika menemukan orang asing dengan perilaku mencurigakan.Ngaku Butuh Uang, Perempuan di MiChat Pancing Korban untuk Diperas Bersama KomplotannyaTPNPB-OPM, melalui juru bicaranya Sebby Sambom, mengklaim telah melancarkan sejumlah serangan terhadap aparat keamanan. Dalam pernyataan persnya, Sebby menyebut dua anggota TNI menjadi korban dalam serangan bersenjata di dekat RSUD Wamena pada Rabu."Dua aparat terkena tembakan dan diduga tewas," katanya.Sebby menegaskan bahwa kelompok separatis bersenjata dari tiga wilayah komando—termasuk Kodap III Ndugama Derakma telah dikerahkan untuk merebut kendali atas Kota Wamena, menjadikannya sebagai medan operasi militer. Ia juga memperingatkan warga, baik Orang Asli Papua (OAP) maupun pendatang, agar segera meninggalkan kota atau berhenti beraktivitas di luar rumah guna menghindari risiko menjadi korban dalam serangan yang disebutnya akan dilakukan secara acak.Sementara itu, aparat keamanan Indonesia disebut sedang melakukan penyisiran di sejumlah jalur strategis, termasuk Jalan Trans Wamena yang menghubungkan wilayah Yalimo, Yahukimo, dan Nduga, sebagai bagian dari upaya mengamankan wilayah dari infiltrasi kelompok separatis.***
Read More Terungkap Sindikat Skincare Palsu, Gunakan Tepung Tapioka dan Dijual Online
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Satuan Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Bekasi berhasil mengungkap praktik ilegal pemalsuan produk perawatan kulit (skincare) yang ternyata menggunakan tepung tapioka sebagai salah satu bahan utamanya. Aksi ini dilakukan di sebuah rumah yang dijadikan tempat produksi kosmetik ilegal di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengungkapkan bahwa kosmetik palsu tersebut dipasarkan menggunakan nama merek terkenal yang sudah beredar resmi di pasaran, yakni Glow Glowing."Para pelaku mencampurkan tepung tapioka sebagai salah satu bahan baku kosmetik yang mereka produksi," jelas Mustofa dalam keterangan pers, Jumat (30/5/25).Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangDalam penggerebekan yang dilakukan setelah adanya laporan dari pemilik merek asli Glow Glowing, Poppy Karisma Lestya Rahayu pada 21 Mei 2025, polisi menangkap delapan orang yang terlibat. Mereka adalah SP selaku pemilik usaha, serta tujuh orang pegawainya masing-masing berinisial ES, DI, IG, S, AS, UH, dan RP.Petugas mendapati kedelapan orang tersebut sedang melakukan proses produksi saat penggerebekan dilakukan. Selain itu, ratusan paket kosmetik siap kirim juga ditemukan di lokasi. Dari hasil penyelidikan, selain tepung tapioka, para pelaku juga menggunakan bahan campuran lain seperti sabun, krim dasar (base cream) putih, jeli, dan air mineral.Poppy, pemilik sah dari merek Glow Glowing, mengaku menerima banyak keluhan dari konsumen mengenai dampak negatif dari penggunaan produk palsu tersebut. Beberapa pengguna melaporkan mengalami iritasi kulit, munculnya jerawat parah (breakout), hingga perubahan warna kulit menjadi keemasan."Keluhan datang melalui pesan langsung (DM) dan komentar di media sosial. Banyak yang merasa tertipu dan dirugikan karena membeli produk yang mereka kira asli," kata Poppy.Ia menambahkan, kerugian yang dialaminya tak hanya berupa materi, tetapi juga mencoreng reputasi merek Glow Glowing dan membahayakan konsumen. Poppy menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar tidak mudah tergiur produk kosmetik berharga murah yang tidak memiliki izin edar dari BPOM.Lebih lanjut, Mustofa menjelaskan bahwa SP, sang pemilik usaha, tidak memiliki latar belakang pendidikan maupun pengalaman di bidang kosmetik. SP hanya mengandalkan video dari YouTube untuk mencampurkan bahan-bahan tersebut dan tidak mengikuti prosedur atau standar keamanan kosmetik."Dia hanya penjual online sebelumnya, lalu terpikir membuat sendiri. Bahkan seluruh transaksi dan keuangan dikelola sendiri, sementara para karyawan hanya bertugas membungkus dan menyiapkan pengiriman," ujar Mustofa.Ketujuh karyawan yang terlibat menerima upah antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per bulan. Kosmetik palsu tersebut dipasarkan melalui sejumlah platform e-commerce ternama seperti Shopee dan Lazada. Produk dijual dengan harga bervariasi antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per paket, jauh di bawah harga produk Glow Glowing asli yang berkisar Rp 150.000 hingga Rp 300.000.Viral Mobil Keluar dari Salon dengan Pengawalan Polisi, Netizen: Ditunggu KlarifikasinyaMotif dari tindakan ini, menurut Mustofa, adalah untuk meraup keuntungan besar dalam waktu singkat dengan memanfaatkan popularitas merek yang sudah dikenal luas."Pelaku memanfaatkan nama besar produk legal untuk menarik konsumen dengan harga yang lebih murah," jelasnya.Atas perbuatannya, delapan tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, yakni Pasal 435 dan 436 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta Pasal 100 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Mereka juga dijerat dengan Pasal 55 KUHP, dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp 5 miliar.Pihak kepolisian menyatakan masih terus mendalami kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk kosmetik, serta memeriksa izin dan keaslian produk sebelum digunakan.***
Read More Viral! Kendaraan Dinas Terlihat di Parkiran Karaoke, Netizen: Fasilitas Negara untuk Begini?
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video berdurasi singkat yang memperlihatkan sebuah kendaraan berpelat merah tengah terparkir di depan tempat hiburan malam jenis karaoke di Kota Malang, Jawa Timur, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut menuai respons beragam dari warganet yang mempertanyakan etika penggunaan fasilitas negara.Dalam rekaman yang beredar luas, terlihat jelas mobil dinas dengan pelat nomor kendaraan pemerintah berada di area parkir sebuah tempat karaoke. Tidak hanya itu, narasi dalam video tersebut menyebutkan bahwa pemilik kendaraan diduga tengah berada di dalam ruangan karaoke, menikmati hiburan musik dan bernyanyi.Pelecehan oleh Guru di SMPN 3 Depok Terungkap, Jumlah Korban Bisa Bertambah"Mobil pelat merah ditemukan di parkiran tempat karaoke, pemiliknya diduga sedang asyik bernyanyi," tulis keterangan dalam video.Unggahan tersebut sontak menyulut perhatian publik, terutama warganet memberikan tanggapan. Banyak dari mereka mempertanyakan penggunaan kendaraan dinas untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan tugas negara. Beberapa komentar menyoroti penyalahgunaan fasilitas negara, sementara yang lain menyayangkan perilaku yang dianggap tidak mencerminkan sikap sebagai aparatur sipil negara (ASN).Lesti Kejora Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta LaguHingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait mengenai identitas pemilik kendaraan maupun klarifikasi atas kejadian tersebut. Namun, video tersebut telah menyebar luas dan desakan dari masyarakat agar dilakukan investigasi terhadap penggunaan kendaraan dinas di luar kepentingan tugas resmi.***
Read More Beberkan Fakta Baru: Pelat Mobil Tersangka Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM Diganti Atas Suruhan Atasan
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sleman masih mendalami dugaan pelanggaran hukum terkait penggantian pelat nomor mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), tersangka dalam kasus kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi.Christiano, yang tercatat sebagai mahasiswa Program Internasional di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (IUP FEB) UGM, kini mendekam di tahanan setelah terlibat dalam kecelakaan fatal yang menelan korban jiwa. Peristiwa tersebut menyeret perhatian publik bukan hanya karena status pelaku dan korban, tetapi juga karena munculnya indikasi manipulasi identitas kendaraan.Viral Mobil Keluar dari Salon dengan Pengawalan Polisi, Netizen: Ditunggu KlarifikasinyaSaat insiden terjadi, BMW yang dikemudikan Christiano menggunakan pelat nomor F 1206. Namun, ketika kendaraan tersebut berada di kantor Polsek Ngaglik, pelat itu telah diganti menjadi B 1442 NAC, sesuai dengan pelat asli kendaraan berdasarkan dokumen STNK.Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, dalam keterangannya pada Jumat (30/5), menjelaskan bahwa proses pergantian pelat nomor tersebut tidak dilakukan secara spontan oleh tersangka, melainkan atas perintah atasan dari salah satu pelaku."Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelat mobil diganti oleh seseorang berinisial IV. Dari keterangan IV, penggantian dilakukan atas suruhan dua orang lainnya, yakni WI dan NR, yang merupakan atasannya di sebuah perusahaan swasta," jelas Edy.Menurut Edy, penggantian pelat nomor tersebut dimaksudkan untuk menyamarkan fakta bahwa pada saat kejadian berlangsung, mobil tersebut tengah menggunakan pelat palsu.“Motifnya jelas, agar tidak diketahui bahwa kendaraan itu sebelumnya menggunakan pelat F, yang bukan sesuai STNK,” tambahnya.Pelecehan oleh Guru di SMPN 3 Depok Terungkap, Jumlah Korban Bisa BertambahEdy menegaskan bahwa penggunaan pelat nomor palsu merupakan pelanggaran hukum yang serius, dan pihaknya akan menerapkan pasal tambahan kepada Christiano."Nanti akan ada perkara tersendiri yang ditangani oleh unit Reserse Kriminal (Reskrim). Penggunaan pelat palsu adalah tindak pidana tersendiri," katanya.Saat ini, penyidik masih mendalami peran dari ketiga orang yang terlibat dalam proses penggantian pelat tersebut. Pemeriksaan intensif terhadap IV, WI, dan NR masih berlangsung untuk mengungkap lebih dalam rangkaian kejadian yang menyusul kecelakaan tragis itu.***
Read More Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Baru, Imbau Kewaspadaan Atas Lonjakan Kasus Covid-19
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali mengeluarkan surat edaran yang menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Langkah ini diambil menyusul peningkatan signifikan kasus positif di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menyampaikan bahwa varian virus yang saat ini dominan di negara-negara tersebut mencakup berbagai turunan dari JN.1. Disebutkan, varian XEC dan JN.1 mendominasi di Thailand, varian LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1) di Singapura, JN.1 di Hongkong, serta XEC (juga turunan JN.1) di Malaysia.Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes Urine"Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sendiri masih tergolong rendah. Data selama empat bulan pertama tahun 2025 menunjukkan penurunan jumlah kasus mingguan, dari 28 kasus di pekan ke-19 menjadi hanya tiga kasus pada pekan ke-20," ungkap Murti dalam keterangan tertulisnya.Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh jajaran dinas kesehatan, unit pelaksana teknis (UPT) yang bergerak di bidang karantina dan laboratorium kesehatan masyarakat, serta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Tujuannya adalah agar semua pihak lebih siap dan siaga terhadap potensi kemunculan kembali wabah atau kejadian luar biasa (KLB) lainnya.Berikut poin-poin penting imbauan Kemenkes dalam surat edaran tersebut:Pantau informasi resmiSeluruh instansi diminta mengikuti perkembangan situasi global mengenai Covid-19 melalui kanal informasi resmi dari pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Waspadai tren kasus penyakit pernapasanPengawasan terhadap peningkatan kasus Influenza-Like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), pneumonia, dan Covid-19 dilakukan melalui pelaporan rutin ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) di https://skdr.surveilans.org, maupun melalui sistem surveilans sentinel ILI-SARI.Laporan cepat jika terjadi KLBApabila ditemukan potensi kejadian luar biasa, laporan harus disampaikan dalam waktu kurang dari 24 jam melalui Event Based Surveillance (EBS) di SKDR atau melalui PHEOC di nomor WhatsApp 0877-7759-1097.Pantau data spesimen COVID-19Pemantauan pemeriksaan laboratorium terkait Covid-19 dilakukan melalui aplikasi All Record TC-19 di https://allrecord-tc19.kemkes.go.id.Tingkatkan kapasitas petugas kesehatanKhususnya bagi petugas laboratorium kesehatan masyarakat, agar siap dalam menghadapi peningkatan kasus dan penyebaran varian baru.Aktifkan Tim Gerak Cepat (TGC)TGC di daerah diminta aktif untuk mendeteksi serta merespons sinyal dini peningkatan kasus.Koordinasi laboratoriumLakukan pengambilan dan pengiriman spesimen Covid-19 sesuai standar biosafety dan biosecurity ke laboratorium regional masing-masing.Penyelidikan epidemiologiJika terjadi peningkatan kasus, lakukan investigasi untuk mengidentifikasi sumber penyebaran dan pola penularan.Promosi kesehatan kepada masyarakatEdukasi publik untuk menjaga kewaspadaan melalui:Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizerPakai masker, khususnya saat sakit atau berada di keramaianSegera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala pernapasan dan ada riwayat kontak berisikoSiapkan fasilitas layanan kesehatanFasyankes harus siap menangani pasien Covid-19 sesuai pedoman perawatan yang telah ditetapkan Kemenkes.Koordinasi lintas sektorLibatkan laboratorium kesehatan masyarakat, fasyankes, UPT karantina, dan stakeholder lainnya untuk mendukung upaya penanggulangan kasus.Pemetaan risiko dan rekomendasiGunakan platform https://petarisikopie.id untuk menyusun analisis risiko serta strategi penanggulangan yang diperlukan.Pastikan pelaksanaan deteksi dan responsSemua langkah deteksi dini dan penanganan harus dijalankan sesuai protokol yang berlaku.Lindungi petugas kesehatanKesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam seluruh proses pencegahan dan penanganan Covid-19.PT. Suzuki Indomobil Sales resmi merilis harga suzuki fronx langsung kasih diskon rp 10 juta Dengan surat edaran ini, Kemenkes menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak dalam menghadapi perkembangan Covid-19, baik di dalam maupun luar negeri. Waspada namun tetap tenang, menjadi kunci untuk menjaga stabilitas kesehatan masyarakat.***
Read More Viral, Camat Medan Barat Drop Saat Pemeriksaan Dugaan Pungli dan Tes Urine
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus dugaan pelanggaran yang melibatkan Camat Medan Barat, Hendra Syahputra, terus menjadi sorotan publik setelah video dirinya yang tampak mengalami sesak napas saat pemeriksaan viral di media sosial. Video tersebut diketahui direkam saat Hendra diperiksa terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan hasil tes urine yang disebut positif narkoba.Dalam perkembangan terbaru, muncul dugaan adanya upaya perlindungan terhadap Hendra Syahputra oleh oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Salah satu nama yang disebut adalah Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Pemko Medan, Andrew Fransiska Ayu, atau dikenal dengan nama Siska.PT. Suzuki Indomobil Sales resmi merilis harga suzuki fronx langsung kasih diskon rp 10 jutaInformasi ini diungkap langsung oleh anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai NasDem, Antonius Tumanggor, yang juga merekam video viral tersebut. Antonius menyebut video itu direkam saat Camat Hendra diperiksa terkait dugaan pungli atas pengelolaan sampah dan hasil tes urine yang mencurigakan."Itu video lama, saya yang rekam. Waktu itu dia diperiksa karena pungli soal sampah dan hasil tes urine," ujar Antonius, Kamis (29/5/2025).Setelah kasus ini mencuat, nama Siska disebut-sebut berperan dalam menutupi skandal tersebut. Dalam sebuah percakapan telepon yang diungkap Antonius, Siska bahkan mengklaim bahwa tindakannya mendapat perintah langsung dari Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman."Dia (Siska) bilang itu perintah dari Sekda. Kok bisa bawa-bawa nama Sekda?" kata Antonius dengan nada heran.Antonius juga menyoroti sejumlah persoalan lain yang melibatkan Siska, termasuk kasus pengangkatan kepling (kepala lingkungan) dari luar daerah Sei Agul yang menimbulkan protes warga, hingga dugaan campur tangan dalam proses perdamaian kasus-kasus yang mencurigakan."Dia juga pernah terlibat soal kepling luar Sei Agul yang bikin warga marah. Hari ini dia telpon saya lagi, katanya soal panggil mandor harus pakai surat resmi. Tapi mereka sebenarnya ingin hapus pidana pungli itu," ungkapnya.Ngaku Butuh Uang, Perempuan di MiChat Pancing Korban untuk Diperas Bersama KomplotannyaLebih lanjut, Antonius menyebut bahwa ada lima mandor yang diduga menyetor uang iuran sampah secara tidak sah, dengan total taksiran mencapai Rp 50 juta. Jumlah setoran bervariasi, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 18 juta. Uang tersebut seharusnya disetorkan langsung ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan, bukan melalui jalur tidak resmi."Rata-rata mandor setor Rp 10 juta, ada yang Rp 5 juta, Rp 13 juta, sampai Rp 18 juta. Sekarang katanya mau dipulangkan atas perintah Sekda. Ini sudah masuk ranah penyalahgunaan wewenang," pungkas Antonius.Hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari Pemko Medan maupun Sekda Wiriya Alrahman terkait tudingan tersebut. Kasus ini terus menjadi perhatian karena menyangkut integritas aparatur sipil negara serta potensi praktik kolusi dan penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan pemerintahan daerah.***
Read More Puluhan Suporter Persikas Diamankan Usai Bentangkan Spanduk Saat Acara Gubernur Jabar
Wulan _ 2 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sekelompok pendukung Persikas Subang diamankan aparat kepolisian dan dibawa ke Markas Polsek Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penangkapan ini dilakukan setelah para suporter membentangkan spanduk protes saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri kegiatan "Nganjang Ka Warga" di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, pada Rabu malam (28/5/2025).Aksi para pendukung Persikas yang menolak wacana penjualan klub kebanggaan Subang tersebut memicu kemarahan dari Gubernur Dedi. Dalam acara tersebut, para suporter membentangkan spanduk bertuliskan "Selamatkan Persikas", sebagai bentuk penolakan terhadap rencana privatisasi atau pengalihan kepemilikan klub.Viral! Audiensi Proyek CAA Cilegon Memanas, Pengusaha Lokal Tuntut Porsi Rp5 Triliun dan Tanpa LelangReaksi Dedi terhadap aksi tersebut sangat keras. Ia mengecam para pendukung yang dinilai tidak menghormati forum resmi antara dirinya dan warga."Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Anak muda enggak punya otak kamu. Saya tidak terima Anda, saya cari kamu," teriak Dedi dari atas panggung dalam suasana yang saat itu tengah khidmat.Tak hanya meluapkan amarah, Dedi juga meminta agar spanduk tersebut disita dan para pembawanya diamankan. Aparat kepolisian yang bertugas di lokasi kemudian bertindak, mengamankan para suporter yang terlibat dalam aksi itu.Kapolsek Ciasem, AKP Endang Kurnia, menyatakan bahwa sebanyak 21 orang suporter masih berada di Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan hingga Kamis sore (29/5/2025)."Hingga menjelang sore ini, sebanyak 21 suporter Persikas yang semalam beraksi di acara Gubernur masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciasem," ujarnya. Selain itu, spanduk yang sempat dibentangkan juga turut diamankan sebagai barang bukti.Jobfair di Bekasi berakhir ricuh, sesama pencari kerja saling pukul gara gara rebutan scan barcodeDalam pernyataannya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa keberadaan Persikas bukanlah prioritas utama masyarakat Subang saat ini. Ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur dan layanan dasar seperti jalan dan pendidikan jauh lebih penting dibandingkan mengurus klub sepak bola yang membutuhkan dana besar."Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik. Untuk naik ke Liga 1 atau Liga 2 butuh biaya besar, dan Pemda Subang tidak punya cukup dana untuk itu," kata Dedi.Belum ada keterangan lebih lanjut terkait apakah para suporter akan dibebaskan atau dikenai tindakan hukum lebih lanjut. Kejadian ini pun memicu komentar luas di masyarakat, terutama soal kebebasan menyampaikan aspirasi dan reaksi pejabat publik terhadap kritik warga.***
Read More