Waspada Modus Baru! Ngaku Mau Kasih Amplop ke Bos, Pria Ini Malah Gasak HP Sopir
Waspada Modus Baru! Ngaku Mau Kasih Amplop ke Bos, Pria Ini Malah Gasak HP Sopir
Lingkaran.id - Sebuah insiden penipuan kembali terjadi di jalanan Palembang dengan modus yang menyasar pekerja lapangan, terutama sopir mobil. Kejadian ini menimpa seorang sopir iklan keliling yang tengah menjalankan tugasnya untuk mengantarkan mobil promosi berkeliling kota.Menurut informasi yang diterima dari rekan korban, kejadian bermula ketika sebuah sepeda motor dikendarai oleh seorang pria berpakaian serba hitam tiba-tiba menyalip mobil yang dibawa korban. Tanpa aba-aba, pengendara motor itu meminta mobil tersebut berhenti dan langsung menyerahkan sebuah amplop kepada sopir.Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0Saat menerima amplop tersebut, korban bertanya, "Ini dari siapa?" namun pelaku justru meminta korban untuk segera menghubungi bosnya karena ia mengaku ingin berbicara langsung. Tanpa curiga, korban pun menuruti permintaan pelaku dan menelepon atasannya menggunakan ponsel pribadinya. Ponsel itu kemudian diberikan kepada pelaku agar bisa berbicara langsung.Namun, pelaku ternyata berpura-pura berbincang di telepon. Tak lama kemudian, ia meminta korban untuk mengambil pulpen di dalam mobil dengan alasan ingin menuliskan sesuatu.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaTanpa sadar tengah diperdaya, korban pun bergegas mengambil pulpen. Saat itulah pelaku memanfaatkan kesempatan untuk kabur sambil membawa kabur ponsel milik korban yang diletakkan di dalam helm miliknya. Hingga kini, korban masih belum mendapatkan kembali ponselnya dan telah melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwenang.Pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap orang asing yang tiba-tiba menghampiri dengan maksud mencurigakan. Jika ada yang melihat atau memiliki informasi terkait pelaku, harap segera melaporkannya ke pihak berwajib.***
Read More
PT Pegadaian Palembang Gelar Qurbantu (Qurban Berkah Bahagia Membantu), Tebar Berkah di Idul Adha 1446 H
PT Pegadaian Palembang Gelar Qurbantu (Qurban Berkah Bahagia Membantu), Tebar Berkah di Idul Adha 1446 H
Lingkaran.id - PT. Pegadaian Kantor Wilayah III SumBagSel pada tahun ini Kembali melaksanakan kegiatan Qurbantu (qurban berkah bahagia membantu) dalam rangka menyemarakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. pelaksanan qurban di selenggarakan pada lingkungan Kantor Pegadaian di Jl. Merdeka Kota Palembang, Sumatera Selatan.Pemimpin Wilayah III SumBagSel Novryandi mengungkapkan bahwa penyerahan dan penyemblihan hewan qurban ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas keberlangsungan bisnis perusahaan yang terus bertumbuh sejak Tahun 1901 hingga sekarang.Pegadaian Luncurkan Program Badai Emas 2025, Dapatkan Emas 1 Kg hingga Paket HajiQurban dari Kantor Wilayah Palembang untuk pertama kalinya selama pelaksanaan dari tahun sebelum nya, yang sekarang berjumlah sebanyak 10 ekor sapi dengan sapi kualitas terbaik yang telah di pastikan Kesehatan di perhatikan makan nya dan inshaAllah akan terus meningkat jumlahnya untuk tahun-tahun mendatang membawa keberkahan untuk keluarga besar Pegadaian SumBagSel, yang segera akan di bagikan ke masyarakat di sekitar Kantor Cabang Pegadaian yang berhak untuk menerima daging qurban dengan domisili dalam Kota Palembang.Untuk pelaksanaan qurban ini juga di dukung oleh berbagai pihak stakeholder Pegadaian diantara nya di dukung oleh Serikat Pekerja Pegadaian, The Gade Prenuer yang di gagas oleh Kantor Area Palembang dan Pegadaian Cabang Kenten untuk kebermanfaatan yang lebih luas lagi di lingkungan Kantor Cabang Kenten.Harapannya dengan momentum Hari Raya Idul Adha ini semakin meningkatkan rasa syukur atas apa yang telah kita capai, termasuk keberlangsungan perusahaan selama 124 tahun ini, memupuk semangat kebaikan dan kepedulian serta qurban yang kita salurkan bermanfaat untuk masyarakat yang menerima sambung Novryandi di Kantor Wilayah Jl Merdeka Kota Palembang.“saya ucapkan terima kasih kepada PT Pegadaian Kantor Wilayah III SumBagSel atas kepercayaan yang Kembali di berikan oleh Pegadaian kepada DT Peduli sebagai penyelenggara penyemblihan hewan qurban untuk yang kedua kalinya harapannya kerjasama antara Pegadaian dengan DT Peduli dapat terjalin terus dengan baik, dan semoga qurban yang di salurkan ini dapat memberi keberkahan dan kebermanfaatan yang luas bagi umat ," ujar Direktur DT Peduli Palembang Joni Susanto.Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0Sebagai informasi dari ketua pelaksana qurbantu tahun ini sdr. Aris Rusman, penyaluran daging Qurbantu yang telah terhimpun dari 10 ekor sapi yang terdapat 1.100 kantong langsung di distribusikan kepada masyarakat di sekitar Kantor Cabang, Kantor Area, Kantor Wilayah PT Pegadaian, yayasan rumah tahfidz dan panti asuhan serta tenaga outsourching PT Pegadaian.Penyaluran daging qurban dilakukan PT Pegadaian Kanwil III SumBagSel tidak semata hanya untuk memenuhi kebutuhan daging qurban di masyarakat. Namun telah dilakukan rangkaian proses pemilihan hewan qurban yang ketat, sehingga dapat di pastikan daging qurban yang di distribusikan Pegadaian telah memenuhi standar kebersihan dan berkualitas.***
Read More
KOMPAS Gelar Aksi Solidaritas: Serukan 10 Tuntutan HAM & Desak Penghentian Kekerasan di Intan Jaya
KOMPAS Gelar Aksi Solidaritas: Serukan 10 Tuntutan HAM & Desak Penghentian Kekerasan di Intan Jaya
Lingkaran.id - Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi kemanusiaan yang memburuk di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Seruan ini mencuat seiring laporan terbaru mengenai dampak konflik bersenjata antara Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) dan aparat keamanan Indonesia yang terjadi di Kampung Bambu Kuning dan Sugapa Lama.Laporan lapangan tertanggal 13 Mei 2025 mencatat adanya korban jiwa, luka-luka, serta warga yang dinyatakan hilang akibat kontak senjata antara kedua belah pihak. Kajian kualitatif yang disusun berdasarkan observasi langsung, wawancara dengan warga terdampak, serta dokumentasi dari proses evakuasi dan mediasi, menggambarkan tingginya kerentanan warga sipil dalam konflik berkepanjangan ini.Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0Menanggapi situasi tersebut, Komunitas Mahasiswa Papua Sriwijaya (KOMPAS) melalui pernyataan resminya mengajak seluruh mahasiswa Papua di Sumatera untuk melakukan aksi solidaritas serentak yang tellah berlangsung pada 30 Mei 2025 di 30 di simpang DPRD Palembang. Aksi ini menjadi bentuk desakan terhadap negara agar segera mengambil langkah nyata dalam menangani eskalasi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.“Aksi ini bukan hanya tentang menyampaikan aspirasi, tapi juga bentuk komitmen moral dan solidaritas kepada saudara-saudari kami di Papua, khususnya Intan Jaya, yang terus hidup dalam ketakutan dan penderitaan,” ujar Alpian Tebai selaku Ketua KOMPAS.Alpian Tebai juga menegaskan bahwa aksi ini akan digelar secara damai dan tertib, dengan menjunjung tinggi prinsip non-kekerasan. KOMPAS menyatakan akan bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk memastikan jalannya aksi berlangsung aman dan terhindar dari provokasi.TEDxKambangIwak Sukses Gelar 'COUNTDOWN 2025: Hadirkan Tokoh Lokal dalam Forum Inovasi Lingkungan dan Budaya PalembangBerikut 10 tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi ini:Hentikan segera segala bentuk kekerasan dan operasi militer terhadap rakyat Papua!Tarik pasukan keamanan yang selama ini menjadi alat represi terhadap rakyat Papua!Berikan ruang bagi rakyat Papua untuk menentukan masa depan mereka tanpa tekanan dan intimidasi negara!Hentikan eksploitasi sumber daya alam yang hanya memperkaya oligarki dan memiskinkan rakyat Papua! Ketua KOMPASSSegera bebaskan semua tahanan politik yang dikriminalisasi karena memperjuangkan hak-hak Papua!Gantikan Mentri HAM : Beliau juga orang PAPUA tapi tidak pernah buka mata untuk apa yang terjadi di Tanah PAPUA.Menuntut Keras Pemerintah PAPUA Untuk Bertindak Terhadap Kejadian penembakan warga sipil Yang Terjadi di INTAN JAYAKami Orang PAPUA Dengan Tegas Menolak Intimidasi atau penindasan tetapi kami minta agar keadilan harus di adakan bagi kami rakyat papua.Kembalikan warga sipil yang di tahan dan warga yang mengungsi di kembalikan ke rumah mereka masing masingMusuh negara dan tni adalah opm, warga sipil harus di lindungi dan di jagaKOMPAS berharap aksi ini menjadi titik awal bagi pemerintah dan masyarakat luas untuk lebih membuka mata terhadap situasi kemanusiaan yang terjadi di Papua, serta mendorong dialog yang adil dan bermartabat sebagai solusi jangka panjang.*** 
Read More
Pegadaian Luncurkan Program Badai Emas 2025, Dapatkan Emas 1 Kg hingga Paket Haji
Pegadaian Luncurkan Program Badai Emas 2025, Dapatkan Emas 1 Kg hingga Paket Haji
Lingkaran.id - PT Pegadaian kembali menghadirkan program loyalitas spektakuler bertajuk Badai Emas Pegadaian 2025, sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah yang setia menggunakan produk dan layanan mereka. Program ini juga bertujuan mendorong masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan aplikasi Pegadaian Digital dalam melakukan berbagai transaksi.Menurut Novryandi, Pemimpin Wilayah III Sumbagsel Pegadaian, program Badai Emas ini berlangsung mulai Mei hingga akhir Desember 2025, dan akan dibagi dalam dua periode undian. Beragam hadiah menarik telah disiapkan dan dikategorikan sesuai kebutuhan nasabah, mulai dari investasi, usaha, gaya hidup, hingga ibadah.Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0Kategori Investasi Emas:1 Grand Prize Tabungan Emas seberat 1 kilogram12 Batangan Emas Galeri24 @124 gram400 Tabungan Emas @1,24 gramKategori Usaha:12 Mobil Niaga Gran Max Pick Up40 Tablet Samsung Galaxy A9+Kategori Lifestyle:12 Smartphone Samsung S24 Ultra4 Paket Wisata ke Luar Negeri masing-masing senilai Rp 20 jutaKategori Ibadah (Nasabah Pegadaian Syariah):1 Grand Prize Paket Haji Plus senilai Rp 240 juta20 Paket Umroh @Rp 40 juta400 Tabungan Emas @1 gramNasabah dapat mengikuti program ini dengan menukar poin transaksi menjadi kupon undian sesuai kategori hadiah pilihan. Khusus untuk nasabah Pegadaian Syariah, kupon undian akan langsung diberikan setelah melakukan transaksi. Namun untuk hadiah utama berupa tabungan emas 1 kilogram, peserta harus memenuhi sejumlah syarat tertentu.Seluruh hadiah berlaku secara nasional, dan setiap nasabah hanya dapat memenangkan satu hadiah dalam setiap periode undian. Proses pengundian dilakukan secara resmi dan diawasi oleh pihak berwenang, yakni Kementerian Sosial RI, Dinas Sosial DKI Jakarta, dan Notaris, yang akan berlangsung di Kantor Pusat Pegadaian.Sistem Baru Bansos Pakai AI dan Face Recognition, Prioritaskan Penerima Sesuai KebutuhanNovryandi menegaskan bahwa program ini tidak dikenakan biaya apa pun kepada nasabah. Segala pajak hadiah dan biaya pengiriman akan ditanggung oleh PT Pegadaian. Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan Pegadaian dan meminta sejumlah uang.“Seluruh informasi resmi terkait program hanya disampaikan melalui akun media sosial @SahabatPegadaian,” jelasnya.Program Badai Emas Pegadaian 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong semangat baru bagi para nasabah untuk meningkatkan pemanfaatan layanan digital, sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap berbagai produk seperti gadai, pembiayaan non-gadai, dan layanan bank emas.Untuk informasi lebih lengkap, nasabah dapat mengaksesnya melalui aplikasi Pegadaian Digital, situs resmi https://sahabat.pegadaian.co.id, atau akun Instagram resmi @SahabatPegadaian.==break here==PT Pegadaian didirikan di kota Sukabumi, Jawa Barat pada 1 April 1901.  Tak hanya bergerak di Industri Gadai, Pegadaian juga memiliki ragam produk dan layanan seperti investasi berbasis emas yang dapat dimiliki oleh masyarakat dengan cara yang mudah, diantaranya Tabungan Emas, Cicil Emas dan Arisan Emas. Sementara untuk produk pembiayaan, Pegadaian menyediakan produk pembiayaan Haji dan Umroh, Kredit Mikro, Kredit Kendaraan hingga KUR Syariah. Tergabung dalam Holding Ultra Mikro pada 2021, Pegadaian bersama BRI dan PNM berkomitmen dalam mendukung UMKM untuk naik kelas.Pada Desember 2024, Pegadaian resmi menjadi pelopor layanan Bank Emas dengan mengantongi izin yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian. Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas.Bambino Babyshop Gelar Talkshow Kesehatan Gigi: Meriahkan Grand Opening dan Anniversary ke-8 TahunSetelah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025 lalu, Pegadaian berhasil membukukan 1 Ton transaksi Deposito Emas, yang semakin membuktikan eksistensi Pegadaian sebagai Bank Emas terpercaya.Produk dan layanan Pegadaian dapat diakses baik secara konvensional maupun digital melalui aplikasi Pegadaian Digital yang dapat di unduh melalui AppStore maupun PlayStore. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.pegadaian.co.id.***
Read More
Sistem Baru Bansos Pakai AI dan Face Recognition, Prioritaskan Penerima Sesuai Kebutuhan
Sistem Baru Bansos Pakai AI dan Face Recognition, Prioritaskan Penerima Sesuai Kebutuhan
Lingkaran.id - Pemerintah Indonesia akan mengimplementasikan teknologi pengenalan wajah atau face recognition dalam proses distribusi bantuan sosial (bansos) mulai bulan Januari tahun depan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi penyaluran bansos ke masyarakat yang benar-benar berhak menerimanya.Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa data penerima bansos yang selama ini hanya berupa data administrasi akan dilengkapi dengan identitas wajah. Hal ini memungkinkan sistem face recognition untuk memverifikasi penerima secara langsung.Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0“Mulai Januari nanti, setiap penerima bansos akan didata dengan menggunakan teknologi face recognition sehingga penerima maupun yang tidak berhak menerima dapat teridentifikasi secara real-time dan data dapat segera diperbarui,” ujar Luhut saat peluncuran program Sahabat-AI di Jakarta, Senin (2/6/2025).Luhut menambahkan bahwa digitalisasi sistem penyaluran bansos ini diperkirakan mampu menghemat anggaran negara hingga mencapai Rp100 triliun. Menurutnya, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan strategis dalam memperbaiki tata kelola bantuan sosial.TEDxKambangIwak Sukses Gelar 'COUNTDOWN 2025: Hadirkan Tokoh Lokal dalam Forum Inovasi Lingkungan dan Budaya PalembangDengan teknologi AI tersebut, pemerintah dapat secara dinamis mengelola data penerima bansos berdasarkan perubahan kondisi ekonomi atau pekerjaan penerima.“Sistem ini akan mampu membedakan siapa yang berhak menerima bansos hari ini, bulan depan, atau minggu depan, karena bisa melihat apakah penerima tersebut sudah mendapatkan pekerjaan atau belum. Bila sudah mendapatkan pekerjaan, maka dia tidak berhak lagi menerima bantuan,” jelas Luhut.Menurutnya, sistem ini akan membangun sebuah ekosistem digital yang terintegrasi, sehingga penyaluran bansos menjadi lebih tepat sasaran dan efisien dalam penggunaan anggaran negara.***
Read More
Buat yang Antre PPPK di Koperasi Merah Putih, Ini Penjelasan yang Perlu Kamu Tahu
Buat yang Antre PPPK di Koperasi Merah Putih, Ini Penjelasan yang Perlu Kamu Tahu
Lingkaran.id - Pemerintah berencana merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang khusus bertugas mendampingi dan mengawasi pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih (kopdes Merah Putih). Hal ini disampaikan sebagai bagian dari upaya mempercepat pembentukan koperasi desa yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa dan membuka lapangan pekerjaan.Ketua Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Zulkifli Hasan, pada 26 Mei 2025 lalu menjelaskan bahwa setiap koperasi desa nantinya akan didampingi oleh dua hingga tiga orang PPPK. Para PPPK tersebut bertugas memantau pembukuan, pelaporan keuangan, serta menilai kinerja pengurus koperasi sejak masa awal pendirian hingga operasional.Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tunggu Arahan Pusat, Ribuan Honorer Masih Menanti KepastianPenjelasan terbaru mengenai hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Isra Ramli, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta pada Rabu (4/6). Isra menegaskan bahwa pembentukan koperasi desa Merah Putih bukan hanya solusi mengatasi panjangnya rantai distribusi di desa, tapi juga berpotensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.Isra menerangkan bahwa setiap koperasi Merah Putih akan memiliki tiga pengurus inti yang dipilih secara demokratis oleh anggota, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara. Dia juga memastikan bahwa karyawan koperasi desa tersebut tidak akan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), baik sebagai PNS maupun PPPK.“Tenaga kerja tambahan akan ada sesuai kebutuhan usaha, namun mereka bukan ASN maupun PPPK, melainkan karyawan koperasi yang memang dipekerjakan secara langsung,” ujar Isra. Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa kopdes Merah Putih akan menitikberatkan pada pembangunan ekosistem bisnis yang kuat serta digitalisasi dalam operasionalnya. Menurutnya, pembentukan koperasi ini memerlukan sinergi dan kerja keras seluruh pihak agar prinsip-prinsip koperasi seperti demokrasi, kekeluargaan, dan gotong royong dapat dijalankan dengan baik.“Kopdes Merah Putih menunjukkan praktik musyawarah desa dan kelurahan di seluruh Indonesia berjalan sesuai dengan nilai-nilai koperasi,” jelas Ferry.Dari sisi pemerintah daerah, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, berkomitmen untuk mendukung pengawasan dan manajemen kopdes Merah Putih. Dia mengakui banyak koperasi yang mengalami kegagalan karena pengurusnya belum memiliki kemampuan pengelolaan yang memadai.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaUntuk itu, pemerintah daerah menggandeng perguruan tinggi, seperti Universitas Mataram (Unram), untuk memberikan pembinaan kepada koperasi, termasuk kopdes Merah Putih. Dalam waktu dekat, pemerintah daerah akan mengadakan pelatihan pengelolaan koperasi bagi para pengurus koperasi desa.“Kami akan memanggil pengurus koperasi di desa untuk mengikuti pelatihan bersama Unram agar pengelolaan koperasi semakin profesional dan berdaya saing,” ujar Iqbal.Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berharap koperasi desa Merah Putih dapat berjalan efektif dan menjadi pilar penggerak ekonomi desa yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.***
Read More
Sedih! Siswa Gagal Ujian Praktik karena Belum Bayar, Kepsek Dicopot
Sedih! Siswa Gagal Ujian Praktik karena Belum Bayar, Kepsek Dicopot
Lingkaran.id - Polemik terkait pelaksanaan ujian praktik di salah satu sekolah kejuruan di Provinsi Riau berbuntut panjang. Seorang siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), mengungkap kisah memilukannya karena gagal mengikuti ujian praktik hanya karena belum melunasi biaya sebesar Rp240 ribu. Kasus ini memantik reaksi keras dari Dinas Pendidikan (Disdik) Riau.Padahal, ketidakhadiran siswa itu bukan karena persoalan nilai akademik atau kelengkapan administrasi lainnya, melainkan murni karena belum mampu membayar biaya ujian praktik. Kisah tersebut sontak menuai sorotan publik dan viral di media sosial.Pembacokan Brutal di Kebun Tebu Oleh Mantan SuamiMenanggapi kejadian tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, langsung mengambil tindakan tegas. Ia memastikan telah mencopot Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangun Purba, Habibi, dari jabatannya."Ya, Plh kepala sekolahnya kami copot," ujar Erisman Yahya pada Selasa (3/6/2026).Menurut Erisman, langkah ini merupakan bentuk penegasan bahwa pihak sekolah tidak dibenarkan memungut biaya kepada siswa, apalagi untuk kebutuhan seperti ujian praktik, mengingat sekolah tersebut sudah memperoleh bantuan dari pemerintah.“Sekolah sudah mendapatkan bantuan, kenapa masih memberatkan siswa? Jangan sampai ada lagi praktik seperti ini di sekolah manapun di Riau,” tegasnya.Tak hanya mencopot pejabat sekolah, Dinas Pendidikan Riau juga telah mengirimkan tim ke lokasi di Kabupaten Rohul untuk menelusuri fakta-fakta di lapangan terkait insiden ini. Tujuannya untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan setiap siswa dapat memperoleh haknya dalam pendidikan tanpa hambatan biaya.BPS Temukan 1,9 Juta Keluarga Tak Layak Terima BansosSebelumnya, kasus ini mencuat setelah beredar informasi bahwa seorang siswa menangis lantaran tidak bisa mengikuti ujian praktik. Bahkan, kabarnya sang siswa sampai harus menggadaikan ponsel pribadinya demi bisa melunasi kewajiban pembayaran ujian.Erisman kembali menegaskan, tidak ada dasar regulasi yang memperbolehkan pihak sekolah untuk menarik pungutan dalam bentuk apapun dari siswa, apalagi yang bersifat memaksa dan mengakibatkan siswa kehilangan hak belajarnya.“Ini adalah bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi. Pendidikan itu hak semua orang, bukan beban yang harus dibayar dengan air mata,” tutupnya.***
Read More
Tangis Dokter Tifa Pecah: Jokowi, Apakah Anda Ingin Saya Dipenjara?
Tangis Dokter Tifa Pecah: Jokowi, Apakah Anda Ingin Saya Dipenjara?
Lingkaran.id - Dokter Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab disapa Dokter Tifa, mencurahkan emosinya saat tampil dalam sebuah program televisi, menyusul ancaman hukum yang menjeratnya terkait tuduhan penyebaran informasi palsu soal ijazah Presiden Joko Widodo.Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Dokter Tifa mengkritik keras langkah hukum yang dinilai menjerat pihak-pihak yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi. Ia menyinggung bahwa sudah ada dua orang yang dipenjara karena persoalan ini, dan mempertanyakan apakah dirinya yang hanya seorang ibu rumah tangga juga harus bernasib sama.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya"Sudah ada dua orang yang dipenjara. Haruskah saya, seorang perempuan biasa, ibu rumah tangga yang punya anak-anak, juga harus masuk penjara hanya karena mempertanyakan ijazah seorang mantan presiden? Dan beliau sendiri tidak mau menunjukkannya," ujar Tifa dengan nada emosional.Dalam pernyataannya, Tifa juga menyebut nama Kurnia, rekannya yang disebut memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik dan selama ini mendampinginya secara hukum tanpa bayaran. Menurutnya, mereka hanya ingin mencari kebenaran dan tidak gentar dengan kemungkinan dijebloskan ke penjara."Banyak orang di luar sana menghina dan mengejek kami. Bahkan ada yang bilang, 'Saya menunggu Dokter Tifa pakai baju oranye'. Kalau memang kami bersalah, tidak ada masalah. Saya siap," katanya.Tifa menegaskan bahwa kunci utama dari semua polemik ini hanyalah satu: ijazah asli milik Jokowi. Ia menyatakan kesediaannya untuk menerima hukuman jika memang terbukti bersalah, selama Presiden menunjukkan dokumen asli yang dimaksud."Seandainya benar ada ijazah asli, saya akan terima konsekuensinya. Saya siap mengenakan baju oranye dan masuk ke Lapas Pondok Bambu. Saya ikhlas," lanjut Tifa.Ia kemudian menyampaikan pesan langsung kepada Jokowi melalui kamera televisi:"Pak Jokowi, apakah Anda ingin saya dipenjara? Tidak masalah, asal Anda mau menunjukkan ijazah asli itu. Tunjukkan, demi Allah, tunjukkan, Pak."Menurut Tifa, perjuangannya selama ini bukan untuk menyerang, melainkan menuntut transparansi dan keadilan."Saya bukan siapa-siapa. Hanya ibu rumah tangga biasa yang ingin menegakkan kebenaran. Apakah Pak Jokowi rela saya dipenjara tanpa ada kejelasan soal ijazah itu?" ujarnya.Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tunggu Arahan Pusat, Ribuan Honorer Masih Menanti KepastianNamun, dalam acara tersebut, pengacara Pitra Romadoni mencoba menghentikan lontaran-lontaran emosional Tifa. Ia mengingatkan bahwa Dokter Tifa bukan baru sekali mengkritik Jokowi, melainkan sudah sejak awal masa kepresidenan."Sudah sejak lama Ibu Tifa selalu mengkritik Presiden Jokowi. Bahkan sejak beliau menjabat sebagai presiden ketujuh RI. Saya lihat di akun media sosialnya, terutama di platform X, mayoritas unggahannya memang berisi kritik terhadap Pak Jokowi," ujar Pitra.Pitra juga menyoroti bahwa kasus hukum ini sebenarnya dipicu oleh langkah awal pihak Roy Suryo Cs yang menggugat keabsahan ijazah Jokowi ke pengadilan, bahkan melaporkannya ke Bareskrim Polri. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang memulai perkara, juga harus siap menerima akhir dari proses hukum yang terjadi."Mereka yang memulai serangan hukum, lalu saat Pak Jokowi menggunakan hak hukumnya untuk membalas, malah merasa dikriminalisasi. Ini justru aneh," ujar Pitra."Kalau kamu yang mulai, kamu juga yang harus siap mengakhiri," tutup Pitra.***
Read More
Karyawan Komdigi Diduga Hamburkan Uang Judol untuk Mobil Mewah dan Cincin Berlian
Karyawan Komdigi Diduga Hamburkan Uang Judol untuk Mobil Mewah dan Cincin Berlian
Lingkaran.id - Fakta baru terungkap dalam sidang lanjutan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berkaitan dengan aktivitas perjudian online. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (4/6), seorang sales mobil mewah mengungkap bahwa terdakwa Darmawati membeli sebuah unit mobil Lexus secara tunai senilai Rp 2 miliar.Sales Lexus bernama Rema Galang Mahardika dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum. Dalam keterangannya di hadapan majelis hakim, Rema menyatakan bahwa Darmawati yang diketahui sebagai istri dari Muhrijan alias Agus, seorang pegawai Komdigi sekaligus terdakwa dalam kasus jaringan situs judi online melakukan pembelian mobil di showroom tempat ia bekerja.Seleksi CPNS dan PPPK 2025 Ditiadakan, Fokus pada Pengangkatan 2024"Dia beli satu unit Lexus RX500 tahun 2024 berwarna putih," ujar Rema saat menjawab pertanyaan hakim Sulistyo mengenai keterlibatan Darmawati dalam pembelian kendaraan tersebut.Hakim kemudian menggali lebih jauh terkait metode pembayaran mobil mewah tersebut. Rema dengan tegas menjawab bahwa transaksi dilakukan secara tunai dan BPKB kendaraan langsung atas nama Darmawati."Cash, dan BPKB-nya memang atas nama Darmawati," ujarnya.Gara-Gara Hina Fisik di Live TikTok, Pemuda Ini Tewas DitikamDalam berkas dakwaan, Jaksa Penuntut Umum menduga bahwa Darmawati memiliki peran dalam menyembunyikan atau menyamarkan hasil kejahatan yang berasal dari aktivitas ilegal sang suami, yakni dari hasil perlindungan situs judi online. Pembelian mobil mewah tersebut diduga menjadi salah satu bentuk modus untuk menyamarkan aliran dana yang berasal dari tindak pidana.Sidang masih akan berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi lainnya untuk mengungkap lebih jauh aliran dana serta keterlibatan pihak-pihak terkait.***
Read More
Pembacokan Brutal di Kebun Tebu Oleh Mantan Suami
Pembacokan Brutal di Kebun Tebu Oleh Mantan Suami
Lingkaran.id - Kepolisian berhasil menangkap Wantiyo (28), pria yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Santi (22), seorang perempuan muda yang jenazahnya ditemukan di sebuah kebun tebu di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, pada Minggu (25/5/2025).Wantiyo yang merupakan mantan suami korban, sempat menjadi buronan selama kurang lebih satu minggu sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polres Brebes pada Senin (2/6/2025). Penangkapan berlangsung di sebuah minimarket yang terletak di jalur Pantura, Brebes.“Iya, kasusnya sudah terungkap dan tersangka berhasil ditangkap kemarin sore,” ujar AKP Resandro Handrianjati, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Brebes pada Selasa (3/6/2025).BPS Temukan 1,9 Juta Keluarga Tak Layak Terima BansosSaat ini, Wantiyo ditahan di rumah tahanan Polres Brebes dan masih menjalani proses pemeriksaan intensif oleh penyidik kepolisian.Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku membunuh mantan istrinya dengan cara membacok korban menggunakan sebuah kapak sebanyak empat kali. Motif pembunuhan menurut pengakuan tersangka adalah rasa sakit hati yang sudah lama terpendam. Wantiyo merasa selama pernikahan mereka, ia sering dimaki-maki oleh Santi.Sementara itu, jenazah Santi ditemukan di kebun tebu dengan kondisi penuh luka. Korban adalah seorang ibu tunggal yang memiliki satu anak dan bekerja sebagai buruh pabrik garmen di Brebes.Pada malam sebelum ditemukan meninggal dunia, Santi sempat bertemu dengan seorang pria yang tidak dikenal. Menurut perangkat Desa Dukuhtengah, Cahyono, Santi tinggal di RT 03 RW 04 dan jenazahnya pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang mencari katak di sekitar kebun tebu pada pukul 00.15 WIB.Perampokan Sadis! Istri Tewas Tangan Terikat, Suami Ditemukan dalam KarungCahyono menambahkan bahwa pada Sabtu malam (24/5/2025), sekitar pukul 21.00 WIB, korban dijemput oleh temannya dan diantar ke sebuah SPBU di wilayah Kersana. Namun, tidak lama setelah itu, seorang laki-laki berpenampilan kurus, tinggi, mengenakan topi, dan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria mendekati Santi di SPBU tersebut. Teman korban kemudian meninggalkan lokasi.Beberapa jam kemudian, jasad Santi ditemukan di kebun tebu, tidak jauh dari sepeda motor, sandal, dan ponsel yang diduga milik pelaku. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian, yang berharap dapat segera menyelesaikan proses hukum terhadap tersangka dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik